Potensi Pariwisata Kabupaten Tanah Datar

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Potensi Pariwisata Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang tinggi dengan nilai- nilai kebudayaan yang masih cukup kuat berlaku di masyarakat. Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kota yang unik dengan sejarah yang sangat panjang. Dari Kabupaten Tanah Datar inilah sejarah dan perkembangan Minangkabau sebagai salah satu budaya yang paling terkenal di nusantara berasal. Kabupaten Tanah Datar memiliki sumberdaya alam yang melimpah serta kekayaan dan keindahan alam yang berbeda dengan daerah lain, yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Dari segi kemasyarakatan, Kabupaten Tanah Datar memiliki struktur dan kebudayaan yang khas, perpaduan antara tradisi dan modernitas yang terus menerobos, termasuk sistem pemerintahan “Nagari” serta sistem kepemimpinannya yang sangat menarik untuk dipelajari. Banyak sekali potensi kabupaten yang dapat dikembangkan untuk menjadi sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Berikut akan dijabarkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Tanah Datar. A.1. Potensi Sumberdaya Alam Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat tinggi. Potensi sumberdaya alam yang dimaksud dalam hal ini tidak hanya terbatas sebagai bahan-bahan mineral yang dapat dijadikan sebagai bahan tambang, namun juga potensi lain seperti bentang alam dan panorama yang indah. Bentang alam Kabupaten Tanah Datar sangat mungkin untuk dijual dan dijadikan sumber pendapatan daerah. Pemerintah daerah Kabupaten Tanah Datar telah mengidentifikasi objek-objek wisata potensial yang ada di daerahnya. Beberapa objek wisata dan atraksi terkenal yang selama ini cukup dikenal sebagai “icon” kabupaten Tanah Datar antara lain sebagai berikut www.tanahdatar.go.id [29 desember 2005]: • Nagari Pandai Sikek Pandai Sikek adalah nama sebuah nagari di kecamatan X Koto yang terkenal akan kerajinan tenun kain songketnya. Kain songket ini menjadi atribut wajib yang digunakan masyarakat minang dalam upacara- upacara adat seperti perkawinan. Di tempat ini, gadis- gadis muda sudah sangat terampil membuat kerajinan tenunan sedangkan anak laki- laki terampil membuat kerajinan ukiran. Nagari ini terletak di daerah yang sejuk dan dingin, tepatnya diapit oleh dua gunung terkenal yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Merapi sehingga cocok pula untuk dijadikan tempat beristirahat. Tidak terlalu jauh juga terdapat makanan bika Mariana yang sangat terkenal sebagai penunjang pariwisata daerah ini. • Istana Pagaruyung Istana Pagaruyung yang megah terletak di jantung Kabupaten Tanah Datar dan merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Kabupaten Tanah Datar. Pagaruyung sendiri adalah nama tempat dimana raja besar pernah berkuasa, dan hidup bersama permaisuri dan putra-putrinya. Istana yang besar ini hampir semuanya mempunyai tiang yang miring, ini sangat bertentangan dengan teori arsitektur yang ada, tapi pada kenyataannya istana ini sangat kokoh, kuat, dan berumur panjang. Istana ini dilatarbelakangi oleh panorama Gunung Bungsu yang merupakan sarana wisata remaja yang sangat cocok untuk berkemah dan hiking. Gambar 5. Istana Pagaruyung dan pemandangan yang tampak di belakang istana Gambar 4. Pemandangan di Pandai Sikek. a Gunung Marapi b Penenun c Kain Songket, dan d Gunung Singgalang a c b d • Bukit Batu Patah Sesuai dengan namanya, tempat ini adalah bukit yang terbentuk dari batu yang patah. Di tempat ini terdapat “Aie Tigo Luak” atau air tiga kolam yang dipercaya dapat membuat awet muda. Menuju tempat ini terdapat medan yang cukup memiliki tantangan bagi orang yang senang bertualang, hiking, camping, dan panjat tebing. Dari tempat ini dapat dilihat Istana Pagaruyung dari ketinggian. • Lembah Anai Lembah Anai adalah sebuah lembah yang membentang sepanjang kurang lebih 5 km di sisi kiri dan kanan jalan dari Padang menuju Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Di Lembah Anai terdapat air terjun Lembah Anai yang sangat terkenal dan terletak tepat di tepi jalan. Di Lembah Anai ini pula banyak terdapat monyet jenis Macaca fascicularis yang sering terlihat dari tepi jalan. Udara yang sejuk menjadi nilai tambah bagi area yang berada dalam kawasan cagar alam ini. Gambar 6. Bukit Batu Patah Gambar 7. Lembah Anai • Danau Singkarak Danau Singkarak sebagian terletak di Kabupaten Tanah Datar dan sebagian lagi terletak di Kabupaten Solok. Di Kabupaten Tanah Datar, terdapat satu bagian yang bernama Tanjung Mutiara. Tanjung Mutiara ini memiliki pantai yang indah dengan kekhasannya sebagai pantai danau. Di Danau Singkarak ini pula terdapat spesies ikan yang langka dan endemik Danau Singkarak yaitu ikan bilih. Satu lokasi lain yang sangat potensial untuk dijadikan tujuan utama wisata di Danau Singkarak adalah Putaran Angin, yaitu puncak bukit yang terletak tidak jauh dari Danau Singkarak. Dari Putaran Angin ini dapat dilihat Danau Singk arak dari ketinggian yang merupakan pemandangan yang sangat spektakuler. • Puncak Pato Puncak Pato adalah tempat yang sangat bersejarah dan mempunyai arti khusus bagi masyarakat Tanah Datar dan Minangkabau. Di tempat inilah terjadi peristiwa sejarah yaitu pengukuhan semboyan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” yang menjadi tuntunan fundamental bagi seluruh orang Minangkabau. Tempat ini berada di ketinggian dan dari puncaknya dapat terlihat Kabupaten Tanah Datar, Danau Singkarak, hingga daerah-daerah lain di sekitarnya seperti Payakumbuh. Udara yang sejuk dan hamparan hutan pinus menambah asri suasana sehingga menjadikannya tempat yang cocok untuk beristirahat. Gambar 8. Pemandangan di Danau Singkarak a Pantai Tanjung Mutiara dan b Danau Singkarak dari Putaran Angin a b • Ngalau Pangian Ngalau Pangian adalah sebuah gua yang terletak di tengah-tengah perbukitan. Dalam gua ini banyak terdapat stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari proses alam selama jutaan tahun. Dalam gua tersebut mengalir sungai dengan arus panas dan dingin. Selain itu, gua tersebut juga merupakan habitat kelelawar. Tebing- tebing indah yang mengapit Ngalau Pangian menjadi pemandangan tersendiri untuk dapat dinikmati. • Panorama Tabek Patah Tabek Patah adalah viewing point dimana pengunjung dapat melihat panorama yang indah dari ketinggian. Di Tabek Patah ini pula pengunjung dapat menikmati keasrian hutan pinus dengan udara yang sejuk. Gambar 10. Ngalau Pangian dan pemandangan indah di sekitarnya. Kawasan ini merupakan kawasan karst. Gambar 9. Monumen Bersejarah “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” di Puncak Pato Gambar 11. Panorama Tabek Patah • Nagari Tuo Pariangan Daerah ini adalah pusat sejarah Minangkabau. Dari nagari inilah awal mula kehidupan atau tempat berasalnya nenek moyang orang Minangkabau. Di Nagari Tuo Pariangan terdapat bukti-bukti sejarah seperti batu tigo luak, balai saruang, prasasti, menhir, dan sawah satampang baniah. Lokasi lain yang menjadi pendukung daerah ini adalah sumber air panas yang mengandung sulfur yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Saat ini kondisi objek-objek tersebut dapat dikatakan cukup baik, walaupun tidak terlalu banyak pengembangan yang dilakukan. Namun sayangnya, promosi yang dilakukan dirasa masih kurang sehingga banyak orang yang belum mengetahui objek-objek wisata dan kegiatan-kegiatan kebudayaan yang dapat menarik minat mereka untuk berwisata ke Kabupaten Tanah Datar. Padahal, potensi wisata yang dimiliki daerah ini sangatlah tinggi, tidak hanya potensi sumberdaya alam, namun juga ditunjang dengan berbagai potens i budaya masyarakat yang masih dipegang kuat hingga kini. Hal ini sesungguhnya menjadi nilai tambah bagi upaya pengembangan wisata di Kabupaten Tanah Datar. A.2. Potensi Sejarah dan Budaya Masyarakat Kehidupan masyarakat di Kabupaten Tanah Datar dapat dikatakan biasa saja, tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Namun demikian, latar belakang sejarah dan budaya sedikit banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Tanah Datar dikenal sebagai Luhak Nan Tuo atau luhak tertua dari tiga luhak yang berada di Minangkabau. Konon asal- usul nenek moyang orang Minangkabau berasal Gambar 12. Nagari Tuo Pariangan dari Tanah Datar. Kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah Minangkabau juga dikatakan banyak berasal dari Luhak Tanah Datar. Latar belakang sejarah yang panjang ini menghasilkan suatu bentuk kebudayaan unik yang masih diwariskan pada generasi muda hingga kini. Hasil kebudayaan yang berkembang tersebut saat ini sudah ada yang diorganisir menjadi beberapa atraksi kebudayaan ataupun festival yang sangat prospektif untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Beberapa peninggalan sejarah serta atraksi yang sudah diketahui diantaranya adalah www.tanahdatar.go.id [29 Desember 2005]: • Batu Angkek -angkek Batu Angkek-angkek dikenal sebagai sebuah batu yang mempunyai kekuatan gaib. Batu berbentuk kura-kura dan memiliki lafadz Allah serta Muhammad ini dipercaya masyarakat sebagai penguji apakah suatu keinginan atau cita-cita akan terkabul atau tidak. Jika batu tersebut dapat diangkat, berarti kemungkinan dapat terkabul. Sebaliknya, jika batu ini tidak terangkat, berarti keinginan tidak terkabul. • Batu Basurek Batu basurek atau batu bersurat merupakan prasasti peninggalan zaman kerajaan pada sekitar tahun 1200. Prasasti ini adalah bukti sejarah bahwa Adityawarman pernah menjadi raja di “negeri emas” yaitu Sumatera. Di Kabupaten Tanah Datar terdapat beberapa lokasi batu basurek yang dapat dikunjungi. Ga mbar 13. Pengunjung berusaha mengangkat batu angkek-angkek • Batu Batikam Batu batikam adalah tempat bersejarah dimana pada zaman dahulu terjadi pertikaian antara Datuk Parpatih Nan Sabatang dengan Datuk Katumanggungan. Dalam pertikaian tersebut dikisahkan bahwa Datuk Parpatih Nan Sabatang menikam sebuah batu dengan keris sebagai pelampiasan amarahnya. Batu tersebut menjadi berlubang dan tembus dari depan hingga belakang. Datuk Parpatih Nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan merupakan kakak beradik yang mengenalkan dua sistem kelarasan atau aliran dalam masyarakat Minangkabau yang dianut hingga kini. • Ustano Rajo Ustano Rajo adalah kompleks pemakaman raja-raja. Setiap bulan Muharram atau bulan baru Islam, diadakan pergantian kelambu yang digunakan untuk menutup makam raja. Di Ustano Rajo pula terdapat “batu ujian” yang merupakan tempat para pembesar istana yang akan pergi merantau menguji ketangkasan dan kepintaran. Gambar 15. Batu Batikam dan tempat berunding yang terdapat di sekitar objek sejarah tersebut. Batu yang disusun rapi dijadikan tempat duduk Gambar 14. Beberapa prasasti batu basurek yang ada di Tanah Datar, a, b prasasti Adityawarman, dan c suasana di cagar budaya prasasti Kuburajo saat senja a c b • Benteng Van Der Capellen Benteng ini dibangun oleh Belanda dan merupakan bukti perjuangan rakyat Indonesia yang sangat gigih melawan penjajah hingga Belanda harus mendirikan benteng sebagai alat pertahanan. Di tempat ini masih terdapat dua buah meriam batu yang menjadi bukti sejarah. • Rumah Gadang Balimbing Rumah Adat Kampai Nan Panjang atau dikenal juga dengan nama Rumah Gadang Balimbing adalah rumah adat yang telah berusia lebih dari 300 tahun. Salah satu keunikan rumah gadang ini adalah konstruksi bangunannya yang tidak menggunakan paku. Sebagian besar bangunan ini belum mengalami pembaruan baik dari segi struktur maupun bahan bangunan. Di dalamnya, terdapat kamar-kamar dengan pintu unik berbentuk oval dengan diameter + 30 cm. • Balairuang Sari Balairuang Sari adalah sebuah bangunan yang mirip dengan rumah gadang, namun tidak memiliki dinding maupun kamar. Bangunan yang telah Gambar 16. Ustano Rajo. Makam-makam yang ada memiliki bentuk nisan yang unik Gambar 17. Rumah Gadang Balimbing berusia lebih dari 300 tahun ini digunakan sebagai tempat mengadakan rapat dan musyawarah. • Alu Katentong Alu katentong adalah pertunjukan tumbuk padi yang diiringi tarian. Atraksi ini dimainkan oleh para wanita dengan anggun. Pukulan demi pukulan menghasilkan variasi suara sehingga menjadi sebuah irama unik yang teratur dan indah. Alu katentong ini dimainkan dengan sistem interloking dari 8 buah alu yang dimainkan oleh 8 orang perempuan yang masing- masing memiliki motif pukulan tersendiri. Rangkaian irama yang dihasilkan disebut dengan “Alang Babega” elang melayang”Alang Katurun” elang terbak menukik dan lain sebagainya. • Dabuih Dabuih adalah atraksi yang serupa dengan debus di daerah Banten. Dabuih adalah atraksi yang memperagakan kekuatan ilmu batin. Para pemain semuanya menari- nari sambil diiringi musik. Mereka menggunakan senjata tajam berupa pisau, parang api, kaca dan sebagainya lalu dipukulkan ke tubuh, digunakan untuk memotong lidah, leher, atau bagian tubuh lainnya. Dalam adegan yang mengerikan ini anehnya tidak ada yang terluka. • Festival Pagaruyung Festival ini diadakan tahunan dan menampilkan pertunjukan seni permainan anak nagari Minangkabau. Festival ini dihadiri oleh seluruh kabupaten dan kota yang berada di Sumatera Barat, selain ada pula yang Gambar 18. Balairuang Sari Tabek yang masih digunakan hingga kini berasal dari Negeri Sembilan, Malaysia yang memang memiliki hubungan kebudayaan yang erat dengan Sumatera Barat khususnya Pagaruyung. • Pacu Kuda Acara ini diadakan secara turun-temurun dan dikoordinir secara profesional dan terjadwal untuk masing- masing daerah tingkat II • Pacu Jawi Pacu jawi atau pacuan sapi ini merupakan atraksi unik yang diadakan di sawah yang berlumpur. Alat bajak dijadikan sebagai kendaraan oleh para joki. Para joki selain mencambuk sapi juga menggigit ekor sapi tersebut. • Lukah Gilo Atraksi ini menggunakan alat untuk menangkap belut lukah yang sudah dibumbui oleh ramuan yang berbau magis oleh seorang pawang. Lukah tersebut dapat bergerak sendiri, melompat- lompat atau menari- nari dan para penari berusaha menangkap lukah ini. Lukah yang digunakan adalah lukah yang ukurannya 5 kali lebih besar dari ukuran lukah sebenarnya. Budaya ini dapat menjadi potensi tersendiri bagi industri pariwisata di Kabupaten Tanah Datar. Seperti yang diungkapkan oleh Keating 2001 dalam Ploner 2005 bahwa kebudayaan cenderung dilihat sebagai sumberdaya, sebagai suatu perangkat nilai yang produktif atau tidak dapat dihindari dalam perkembangan daerah. Kebudayaan adalah penting, bukan karena bentuk kebudayaan tersebut namun pada cara kebudayaan tersebut digunakan.

B. Identitas Regional Kabupaten Tanah Datar

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 4 318

Studi Identitas Regional Guna Menunjang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Studi Kasus Identitas Regional menurut Wanita dan LSM)

1 78 139

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

Dayasaing Durian di Sumatera Barat (Kasus: Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar)

0 18 246

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 11 154

Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata di Sumatera Barat. Studi Kasus : Objek Wisata di Kenagarian Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Kab. Tanah Datar.

0 0 6

Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat

0 0 11

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2