La tar Belakang PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

A. La tar Belakang

Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia World Tourism Organization; WTO, 2000 dalam Abikusno, 2005. WTO memprediksikan bahwa pariwisata internasional akan terus berkembang sebesar 4 hingga 4,5 per tahun, yang juga akan diimbangi oleh pariwisata domestiknya. Bagi Indonesia perkembangan pariwisata tersebut terindikasi dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Besarnya devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata ini pada tahun 2000 adalah sebesar 5,75 milyar dolar Amerika Depparsenibud dalam Abikusno, 2005. Kegiatan pariwisata hingga saat ini masih cenderung berorientasi pada bidang ekonomi, sehingga aspek lingkungan dan kepentingan masyarakat di sekitar kawasan wisata seringkali terabaikan. Oleh karena itu, suatu konsep mengenai kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan kini banyak menjadi perhatian. Konsep tersebut dikenal dengan nama pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Pariwisata berkelanjutan selain fokus pada aspek ekonomi juga harus mempertimbangkan aspek ekologi dan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, kegiatan pariwisata dapat menjadi solusi alternatif bagi berbagai permasalahan yang ada saat ini. Sektor pariwisata hingga saat ini juga merupakan salah satu sektor andalan di tingkat daerah. Kontribusi yang diberikan sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah PAD dinilai cukup besar. Terutama sejak era otonomi daerah yang dimulai pada tahun 1999, tiap daerah berupaya mengembangkan daerahnya masing- masing dengan menggali dan mengidentifikasi potensi yang ada, baik potensi alam maupun sosial budaya masyarakatnya. Dengan heterogenitas yang dimiliki Indonesia, tiap daerah tentunya memiliki ciri khasnya sendiri yang dapat menjadi daya tarik wisata, yang hingga saat ini potens i tersebut masih banyak terpendam. Walaupun sudah ada pula yang teridentifikasi, namun aspek-aspek tersebut belumlah dimanfaatkan dengan optimal untuk menjadi ciri khas kegiatan wisata di suatu daerah, atau menjadi suatu identitas regional daerah tersebut. Identitas suatu daerah dirasa sebagai sesuatu yang cukup penting dalam upaya pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan. Jika suatu daerah mengenal identitas dirinya dan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya, maka kemungkinan akan timbulnya persaingan negatif dengan daerah lain dapat dihindari. Untuk mengetahui identitas regional diperlukan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan stakeholders yang ada. Salah satu pemangku kepentingan yang cukup signifikan dalam studi identitas regional adalah pemerintah lokal dan pemuda yang berada di suatu daerah. Pemerintah lokal adalah pengelola utama kegiatan pariwisata yang seharusnya dapat mengidentifikasi identitas regional yang berada di daerahnya menurut masyarakat di daerah tersebut. Namun, sebagai salah satu bagian dari masyarakat, maka identifikasi identitas regional menurut pemerintah lokal juga perlu dilakukan. Pemangku kepentingan lain adalah generasi muda, yang kelak akan mewarisi identitas regional tersebut dan menentukan apakah identitas yang ada saat ini akan terus terjaga ataukah berubah mengikuti dinamika kehidupan. Hal ini akan menentukan kekuatan kegiatan pariwisata di daerah tersebut. Salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang tinggi dengan nilai- nilai kebudayaan yang masih cukup kuat berlaku di masyarakat adalah Kabupaten Tanah Datar yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kota yang unik dan sangat menarik untuk dilakukan studi mengenai identitas regional. Kabupaten Tanah Datar memiliki sumberdaya alam yang melimpah serta kekayaan dan keindahan alam yang berbeda dengan daerah lain, yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Dari segi kemasyarakatan, Kabupaten Tanah Datar memiliki struktur dan kebudayaan yang khas, perpaduan antara tradisi dan modernitas yang terus menerobos. Sistem pemerintahan “Nagari” serta sistem kepemimpinannya sangatlah menarik, dan perlu dipelajari untuk menjamin kelestariannya. Keterlibatan dua stakeholders tersebut dalam mengidentifikasi identitas regional dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar. Pada akhirnya, pariwisata berkelanjutan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya konservasi sumberdaya alam di daerah tersebut.

B. Tujuan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 4 318

Studi Identitas Regional Guna Menunjang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Studi Kasus Identitas Regional menurut Wanita dan LSM)

1 78 139

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

Dayasaing Durian di Sumatera Barat (Kasus: Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar)

0 18 246

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 11 154

Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata di Sumatera Barat. Studi Kasus : Objek Wisata di Kenagarian Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Kab. Tanah Datar.

0 0 6

Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat

0 0 11

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2