Sosial Ekonomi masyarakat KONDISI UMUM A. Letak dan Luas

D. Sosial Ekonomi masyarakat

Masyarakat Tanah Datar dikenal agamis karena memegang teguh agamanya yaitu islam, yang terlihat dalam kehidupan sehari- hari. Kondisi ini dapat terjadi karena di tunjang oleh banyaknya sarana keagamaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang tersebar di seluruh kecamatan dan nagari. Di bidang kesejahteraan sosial, pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan lainnya sehingga keseluruhan berjalan secara seimbang. Prioritas kabupaten Tanah Datar yaitu pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia khususnya me lalui pendidikan. Pada bidang pendidikan Kabupaten Tanah Datar cukup maju, jumlah sekolah yang ada di Tanah Datar yaitu 608 sekolah, yang terdiri dari 157 sekolah Taman Kanak-kanak TK, 310 Sekolah Dasar SD, 5 sekolah Madrasah Ibtidaiyah, 42 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, 45 Madrasah Tsanawiyah MTs, 22 Sekolah Madrasah Aliyah MA, 16 Sekolah Menengah Umum SMU dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan SMK serta 4 buah setingkat perguruan tinggi. Pada Tahun 2003 Kabupaten Tanah Datar dalam tingkat kelulusan berada pada no mor 2 di Sumatera Barat. Mata pencaharian pokok masyarakat Kabupaten Tanah Datar adalah di bidang pertanian dalam arti luas. Komoditi utama dari sektor pertanian adalah padi sawah, jagung dan sayur-sayuran. Kecamatan yang menghasilkan produksi padi terbanyak adalah Kecamatan Sungai Tarab, sedangkan sayur-sayuran banyak dihasilkan dari kecamatan X Koto. Di bidang perkebunan, komoditi utamanya adalah Cassiavera Cinnamomum burmanii, karet Hevea brasiliensis dan tebu. Pinus, murbei, serta beberapa jenis tanaman penghasil buah merupakan komoditi dari sektor kehutanan. Di bidang peternakan dan perikanan jenis komoditi unggulannya adalah sapi potong, ayam petelur serta ikan mas baru. Sektor perekonomian yang juga sangat diperhatikan pemerintahan Kabupaten tanah Datar adalah industri pariwisata, karena Kabupaten Tana h Datar termasuk salah satu daerah tujuan wisata DTW Sumatera Barat. Daerah ini memiliki 150 buah obyek wisata yang tersebar di kecamatan-kecamatan dalam 99 9 1 1 40 20 40 60 80 100 Wisata sejarah Wisata alam Wisata air Wisata agro Wisata cagar budaya Bentuk wisata wilayah Kabupaten Tanah Datar yang terdiri dari wisata sejarah, wisata alam, wisata air, wisata agro serta wisata cagar budaya. Jumlah Keterangan Gambar 3. Jumlah objek wisata di Kabupaten Tanah Datar

IV. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 4 318

Studi Identitas Regional Guna Menunjang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Studi Kasus Identitas Regional menurut Wanita dan LSM)

1 78 139

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

Dayasaing Durian di Sumatera Barat (Kasus: Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar)

0 18 246

Alokasi waktu dan pendapatan tenaga kerja perempuan (Studi kasus rumahtangga kerajinan tenun di Kenagarian Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat)

0 11 154

Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata di Sumatera Barat. Studi Kasus : Objek Wisata di Kenagarian Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Kab. Tanah Datar.

0 0 6

Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat

0 0 11

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2