Parameter Produksi respon pertumbuhan dan produksi padi sawah terhadap jumlah bibit per rumpun pada berbagai pupuk organik

49 Gambar 2. Histogram jumlah anakan batang pada perlakuan pemberian berbagai pupuk organik P pada umur pengamatan minggu setelah tanam.

4.2. Parameter Produksi

Berdasarkan hasil analisis ragam dari perlakuan jumlah bibit per rumpun dan perlakuan pemberian berbagai pupuk organik terhadap parameter produksi, rata-rata jumlah malai per rumpun batang, jumlah biji bernas per malai bulir, jumlah biji hampa per malai bulir, bobot per 1000 gabah kering g, bobot gabah netto kering g, dan bobot gabah bruto kering g, serta hasil analisis ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 33 sampai 50. Perlakuan jumlah bibit per rumpun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter produksi, demikian juga interaksi dari perlakuan jumlah bibit per rumpun dan perlakuan pemberian berbagai pupuk organik terhadap parameter produksi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter pengamatan. Perlakuan pemberian berbagai pupuk organik terhadap jumlah anakan batang tidak memberikan pengaruh yang nyata pada pengamatan jumlah biji hampa per malai dan bobot 1000 biji g, sementara untuk pengamatan jumlah malai per rumpun, jumlah biji bernas per rumpun, bobot gabah netto 20 40 60 80 100 3 MST 5 MST 7 MST 9 MST 11 MST Jum lah anak an B at an g Umur Minggu Setelah Tanam MST P0 P1 P2 P3 50 kering dan bobot hasil gabah kering memberikan pengaruh yang nyata setelah dilakukan uji berganda Duncan taraf 5 . Rata-rata jumlah malai per rumpun batang, jumlah biji bernas per malai bulir, jumlah biji hampa per malai bulir, bobot per 1000 gabah kering g, bobot gabah netto kering g, dan bobot hasil gabah kering g, tanaman padi dari perlakuan jumlah bibit per rumpun dan perlakuan pemberian berbagai pupuk organik serta interaksinya dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Rata-rata jumlah malai per rumpun batang, jumlah biji bernas per malai bulir, jumlah biji hampa per malai bulir, bobot per 1000 gabah kering g, bobot gabah netto kering g, dan bobot hasil gabah kering g, pada perlakuan kombinasi jumlah bibit per rumpun dan pemberian berbagai pupuk organik, serta interakasinya. Perlakuan JMR JBBM JBHM B1000 BGNK BHGK B1 46.33 412.25 100.08 28.73 129.12 143.33 B2 48.67 387.67 103.92 29.74 119.24 132.41 B3 49.08 413.42 108.42 29.08 120.86 119.03 P0 28.78 c 319.20 b 113.22 29.35 91.84 b 102.62 c P1 49.56 b 424.44 a 110.33 29.26 125.15 a 126. 88 bc P2 49.56 b 446.22 a 84.78 28.72 130.79 a 139.11 ab P3 64.22 a 427.89 a 108.22 29.41 144.52 a 154. 94 a B1 P0 28.67 341,67 87,00 28.54 108.38 129.84 B1 P1 46.67 436,00 121,67 29.09 120.45 127.27 B1 P2 44.33 465,00 90,67 28.46 129.67 138.68 B1 P3 65.67 406,33 101,00 28.85 157.99 177.52 B2 P0 24.67 300,67 111,33 29.69 83.43 92.82 B2 P1 51.00 413,33 95,67 29.99 120.09 110.49 B2 P2 52.67 433,33 109,00

29.20 141.19