Kegunaan penelitian Morfologi tanaman padi

20

3. Interaksi jumlah bibit per rumpun berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

produksi padi sawah Oryza sativa L. 1.5. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L terhadap jumlah bibit per rumpun pada berbagai jenis pupuk organik.

1.6. Kegunaan penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukannya, terutama untuk petani padi sawah Oryza sativa L 2. Sebagai bahan dasar untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian SP di Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. 21 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi tanaman padi Tanaman padi termasuk suku graminae keluarga rumput-rumputan, kelas monokotiledonae. Memiliki akar serabut, batangnya beruas-ruas dan berongga, tingginya 1-1,5 m, pada tiap buku batang tumbuh daun yang berbentuk pita dan berpelepah yang membalut sekeliling batang. Buahnya mempunyai selaput yang berisi vitamin dan zat warna. Menurut Tjitrosoepomo 2007, klasifikasi tanaman padi: Divisio : Spermatophytae Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Poales Famili : Graminae Genus : Oryza Linn Spesies : Oryza sativa L.

2.2. Morfologi tanaman padi

2.2.1. Akar

Akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari tanaman tanah, kemudian terus diangkut kebagian atas tanaman. Akar tanaman padi dibedakan lagi menjadi : 1 akar tunggang yaitu, akar yang tumbuha saat benih berkecambah; 2 akar serabut yaitu akar yang tumbuh setelah padi berumur 5-6 hari dan berbentuk akar tunggang yang akan menjadi akar serabut; 3 akar rumput yaitu akar yang keluar dari akar tunggang dan akar 22 serabut, dan merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar serta berfungsi sebagai penghisap air dan zat makanan; 4 akar tajuk yaitu akar yang tumbuh dari ruas batang Mubaroq, 2013

2.2.2. Batang

Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan yang lainnya dipisah oleh suatu buku. Ruas batang padi di dalamnya berongga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat baku keturunan. Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh keadaan lingkungan. Bila syarat-syarat tumbuh baik, maka tinggi tanaman padi sawah biasanya 80-120 cm. Pada tiap-tiap buku, duduk sehelai daun. Di dalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Pada buku-buku yang terletak paling bawah mata-mata ketiak yang terdapat antara ruas batang-batang dan upih daun, tumbuh menjadi batang-batang sekunder yang serupa dengan batang primer. Batang-batang sekunder ini pada gilirannya nanti menghasilkan batang-batang tersier dan seterusnya. Peristiwa ini disebut pertunasan atau menganak Norsalis, 2011.

2.2.3. Daun

Daun padi mula-mula muncul pada saat perkecambahan. Daun tanaman padi tumbuh pada batang dengan susunan yang berselang-seling, satu daun pada 23 tiap buku. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya daun baru mempunyai selang waktu 7 hari dan kemudian akan muncul daun baru lainnya Departemen Pertanian, 1983. 2.2.4. Malai Malai terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi spikelet yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada cabang pertama maupun cabang-cabang kedua. Pada waktu berbunga, malai berdiri tegak kemudian terkulai bila butir telah terisi dan menjadi buah. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir di ujung malai. Panjang malai ditentukan oleh sifat baka keturunan dari varietas dan keadaan keliling. Panjang malai beraneka ragam, pendek 20 cm, sedang 20-30 cm dan panjang lebih dari 30 cm. Kepadatan malai adalah perbandingan antara banyaknya bunga per malai dengan panjang malai. Misalnya : 300 bungamalai = 15 bungamalai per cm. Panjang malai suatu varietas demikian pula banyaknya cabang cabang tiap malai dan jumlah butir tiap-tiap cabang, tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam. Banyak cabang tiap-tiap malai berkisar dari 7-30 buah Norsalis, 2011

2.2.5. Bunga

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada enam buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala 24 putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu Departemen Pertanian, 1983. Pada dasar bunga terdapat radicula daun bunga yang telah berubah bentuknya. Radicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea, pada waktu berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka Hasyim, 2000.

2.2.6. Buah

Buah padi sering kita sebut gabah. Gabah adalah ovary yang telah masak, bersatu dengan lemma dan palea. Buah ini merupakan penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai bagian – bagian yaitu : 1. Embrio lembaga, yaitu calon batang dan daun. 2. Endosperm, yaitu bagian buah atau biji padi yang besar. 3. Betakul, yaitu bagian buah padi yang berwarna cokelat Mubaroq, 2013

2.3. Syarat tumbuh padi