Kesimpulan Saran respon pertumbuhan dan produksi padi sawah terhadap jumlah bibit per rumpun pada berbagai pupuk organik

57 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Perlakuan jumlah bibit per rumpun tidak memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan dan produksi tanaman padi. 2. Perlakuan pemberian berbagai pupuk organik memberikan pengaruh yang nyata dari hasil uji ganda Duncan taraf 5 pada parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai per rumpun, jumlah biji bernas per malai, bobot gabah netto kering g bobot hasil gabah kering g yang tertinggi pada perlakuan P3 kompos kotoran ayam kemudian perlakuan P2 kompos kulit buah kakao dan P1 kompos paitan yang dapat meningkatkan produksi tanaman padi 3. Interaksi perlakuan jumlah bibit per rumpun dan pemberian berbagai pupuk organik tidak memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan dan produksi padi.

5.2. Saran

1. Untuk mendapatkan produksi padi sawah yang tinggi disarankan kepada petani agar menggunakan pupuk kompos kotoran ayam, kompos paitan dan kompos kulit buah kakao dengan dosis 30 tonha. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pengaplikasian pemberian berbagai pupuk organik di lapangan. 58 DAFTAR PUSTAKA Acquaah G. 2005. Principles of Crop Production. Theory, Technique, and Technology. Pearson, Prentice Hall, New Jersey. Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia Pustaka. Jakarta. Ardi; D. Jahja; dan Wenny. 2003. Substitusi Nitrogen dari Urea dengan Tithonia Tithonia diversifolia dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Gambir Uncaria gambir Roxb. Muda. Stigma 113:202-208. Atman. 2007. Teknologi Budidaya Padi Sawah Varietas Unggul Baru Batang Piaman. Jurnal Ilmiah Tambuah, 6 1: 58-64 hal BPS Sumatra Utara, 2014. Produksi Padi dan Palawija Sumatra Utara Angka Tetap Tahun 2013. Berita Resmi Statistik Sumatra Utara, No. 450712Thn. XVII, 1 Juli 2014. Medan. Burbey., Syahrial. A., Nieldalina. 2014. Pengaruh Umur dan Jumlah Bibit pada Padi Sawah Varietas Umur Genjah Vug dan Sangat Genjah Vusg di Situng. Kabupaten Darmasraya. Darmono dan Tri Panji, 1999. Penyediaan Kompos Kulit Buah Kakao Bebas Phytophthora palmivora. Warta Penelitian PerkebunanV1:33-38 Departemen Pertanian, 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija sayur sayuran. Satuan Pengendalian Bimas, Jakarta. [DEPTAN] Departemen Pertanian, 2011. Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Peraturan Menteri R.I. No. 70Permentan SR. 140 102011. Jakarta. [DEPTAN] Departemen Pertanian, 2009. Dekripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian R.I. Jakarta Dinesh R, Srinivasan V, Hamza S, Manjusha A. 2010. Short-term incorporation of organik manures and biofertilizers influences biochemical and microbial characteristics of soils under an annual crop turmeric Curcuma longa L.. Bioresource Technol. 101:4697-4702. Franklin P. Gardner, R. Brend Pearce, Roger L. Mitchell 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas indonesia UI-Press. Jakarta. 59 Goenadi D, Siswanto H, Sugiarto Y. 2000. Bioactivation of poorly soluble phosphate rocks with a phosphorus-solubilizing fungus. Soil Sci Soc Am J64:927-932. Gomez, K. A., dan A. A. Gomez, 1995. Prosedur statistic untuk Penelitian Pertanian Edisi Kedua. UI- Press. Jakarta. Gusnidar dan T. B. Prasetyo. 2008. Pemanfaatan Tithonia Diversifolia pada Tanah Sawah yang Dipupuk P Secara Starter terhadap Produksi serta Serapan Hara N, P, dan K Tanaman Padi. J. Tanah Trop. 133: 209- 216. Gusnidar dan Herviyanti 2010. Pemanfaatan Gulma Titonia Sebagai Pupuk Alternatif Untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk buatan Padi Sawah Dalam Budidaya SRI The System of Rice Intensification. Warta Pengabdian Andalas XVI, no.25. Halaman 122-129. Padang. Hakim, N dan Agustian. 2008. Gulma Tithonia dan Pemanfaatannya Sebagai Unsur Hara untuk Tanaman Hortikultura. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XII Perguruan Tinggi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Hartatik, W. 2007. Tithonia diversifolia sebagai Pupuk Hijau. Warta Penelitian dan PengembanganPertanian 295:3-5. Hartatik, W., D. Setyorini, S. Widati, dan J. Purwani. 2005. Laporan Penelitian Teknologi Pengelolaan Hara pada Budidaya Pertanian Organik. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hartatik, W., D. Setyorini, dan S. Widati. 2006. Laporan Penelitian Teknologi Pengelolaan Hara pada Budidaya Pertanian Organik. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hasrizart, I. dan N. Ani. 2010. Peningkatan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza sativa L. dengan Teknologi Pengolahan Tanah dan Jumlah Bibit. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, 3 1: ISSN LIPI: 1979-9640. Hasyim 2000, Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Pres. Husein. M. 2013. Pengaruh Jumlah Bibit Per Rumpun Dan Umur Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Dengan Metode SRI. Skripsi Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Kamil. J. 1982. Teknologi Benih, Penerbit Angkasa Raya, Padang Sumatera Barat, Indonesia, 2 32 hal. Kasim, M. 2004. Manajemen penggunaan air: meminimalkan penggunaan air untuk meningkatkan produksi padi sawah melalui sistem intensifikasi padi The System of rice intensification-SRI. Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Unand. Padang 2004. 60 Makarim, A.K dan Ikhwani. 2008. Respon Komponen Hasil Varietas Padi terhadap Perlakuan Agronomis. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, Vol. 27 NO. 3 Mubaroq I. A, 2013. Kajian Potensi Nutrien Caf Dengan Penaambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi. Universitas Pendidikan Indonesia. Reposytori upi.edu. Musnamar, E.I. 2004. Pupuk Organik : Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. 14 hal. Musnamar, E. I. 2005. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Naidu, M., 1981. Studies On The Appropriate Proportion Of Organic And Chemical Fertilizer. Thesis. Tannil Nadiu Agric.Univ.Coimbatre. Nasrudin., Sabaruddin. L., dan Safuan. L. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Oryza sativa L Pada Berbagai Dosis Azolla Segar dan Kompos Kulit Buah Kakao. Fakultas Pertanian Universitas Haluole. Kedari. Vol. 1 No. 1 Hal. 16-25. Norsalis, E. 2011. Padi Sawah Dan Padi Gogo Tinjauan Secara Morfologi, Budidaya Dan Fsiologi. Publish, 10-11-2011. Diakses tanggal 05 Januari 2015. Pratikno, H. 2001. Studi Pemanfaatan berbagai Biomasa Flora untuk Peningkatan Ketersediaan P dan bahan Organik Tanah Berkapur di DAS Brantas Malang Selatan. Thesis. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. Malang. Ramli. M. 2011. Pengaruh Pupuk Organik Pada Berbagai Varietas Padi Sawah Oryza sativa L dan Umur Transplanting Terhadap Pertumbuhan dan Produksi. Pasca Sarjana, Universitas Hasanuddin. Sanchez, P.A and Jama, B.A. 2000. Soil Fertility Replenishment Takes Off In East and Southern Africa. International Symposium on Balanced Nutrient Management Systems For The Moist Savana and Humid Forest Zones Of Africa. Held on 9 Oktober 2000 in Benin., Africa. 655 pp. Setiobudi, D. dan H. Sembiring, 2008. Tanggap Pertumbuhan dan Hasil Padi Tipe Baru Terhadap Pupuk Makro dan Mikro pada Spesifik Jenis Tanah. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi . Spillane, J., 1995. Komoditi Kakao, Peranannya dalam Perekonomian Indonesia. Kanisius. Yogyakarta. 61 Sudirja R., Solihin M.A., Rosniawaty S., 2005. Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao dan Kascing Terhadap Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Fluventic Eutrudepts. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Bandung. 43 hlm. Sumartono., B. Samad dan R. Hardjono., 1990. Bercocok Tanam Padi. Cetakan 12. CV. Yasaguna, Jakarta. Sutanto, R, 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius Yogyakarta Sutedjo, M. M. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan, PT Rineka Cipta. Jakarta. Taufik. M. 2011. Pemberian Berbagai Pupuk Organik dan Hormon Tanaman Padi Swah Oryza sativa L. Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Tahir, I. 2008. Pembuatan Kompos. Pusat Studi Lingkungan Hidup PSLH Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta 55281. Tejitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Thamrin. 2000. Perbaikan beberapa sifat fisik dan Typic Kanhapludults dengan pemberian bahan organik pada tanaman padi sawah. Skripsi. Faperta, Universitas Padjajaran, Bandung. USDA, 1975. Soil Taksonomi Tanah. Wangiyana, W., Z. Laiwan. dan Sanisah. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Var. Ciherang dengan Teknik Budidaya “SRI System Of Rice Intensification ” Pada Berbagai Umur dan Jumlah Bibit Perlubang Tanam. Yuliarto N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Andi. Yogyakarta. Zein, AO. 2008. Pembuatan Pestisida Atau Ramuan Nabati. Balai Diklat Pertanian TPH Sumatera Barat. 62 LAMPIRAN Lampiran.1. Dekskripsi Varietas Padi Ciherang Diekskripsi varietas padi ciherang menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2009 adalah sebagai berikut: Nomor seleksi : 53383-1D-PN-41-3-1 Asal persilangan : IR 18349-53-1-3-1 3 IR 19661-131-3-1-3 4 IR 64. Golongan : Cere Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 107-115 cm Anakan Produktif : 14-17 batang Warna kaki : hijau Warna batang : hijau Warna telinga daun : tidak berwarna Warna lidah daun : tidak berwarna Warna daun : hijau Muka daun : kasar pada sebelah daun. Posisi daun : tegak Daun bendera : tegak Bentuk gabah : panjang, ramping Warna gabah : kuning bersih Kerontokan : sedang 63 Kerebahan : sedang Tekstur nasi : pulen Kadar amilosa : 23 Indesk glikemik : 54 Bobot 1000 butir : 28 g Rata-rata hasil : 6,0 tonha Potensi hasil : 85 ton ha Ketahanan terhadap hama penyakit :-Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 - Tahan terhadap hawar bakteri strain III dan IV Anjuran tanaman : Baik di tanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 mdpl Pemulia : Tarjat T, Z. A. Simanullang, E. Sumadi dan A. Daradjat. Dilepas tahun : 2000 64 Lampiran. 2. Denah penelitian I II III B3P1 B3P3 B1P0 B2P3 B2P3 B3P1 B1P1 B3P0 B2P1 B1P3 B1P3 B2P0 B2P0 B1P0 B2P1 B3P2 B2P0 B3P3 B2P3 B3P2 B1P1 B3P0 B3P0 B1P3 B2P2 B3P3 B2P2 B1P0 B1P2 B3P2 B2P1 B2P2 B3P1 B1P2 B1P1 B1P2 50 Cm 30 Cm 65 Lampiran 3. Rata-rata tinggi tanaman Cm 3 MST NO PERLAKUAN Ulangan Total Rata-rata I II III 1 B1 P0 37,80 18,90 30,40 87,10 29,03 2 B1 P1 32,40 21,50 26,90 80,80 26,93 3 B1 P2 27,10 27,10 31,70 85,90 28,63 4 B1 P3 32,90 33,40 25,60 91,90 30,63 5 B2 P0 30,20 26,20 31,10 87,50 29,17 6 B2 P1 25,40 19,80 26,60 71,80 23,93 7 B2 P2 26,70 30,40 22,80 79,90 26,63 8 B2 P3 29,40 28,70 27,70 85,80 28,60 9 B3 P0 30,80 36,60 29,90 97,30 32,43 10 B3 P1 27,10 33,40 21,40 81,90 27,30 11 B3 P2 24,70 28,10 25,70 78,50 26,17 12 B3 P3 32,20 24,10 23,70 80,00 26,67 TOTAL 356,70 328,20 323,50 1008,40 Rata-rata 29,73 27,35 26,96 28,01 Lampiran 4. Daftar dwi kasta tinggi tanaman Cm 3 MST Perlakuan B1 B2 B3 Total Rata-rata P0 87,10 87,50 97,30 271,90 30,21 P1 80,80 71,80 81,90 234,50 26,06 P2 85,90 79,90 78,50 244,30 27,14 P3 91,90 85,80 80,00 257,70 28,63 Total 345,70 325,00 337,70 1008,40 Rata-rata 28,81 27,08 28,14 28,01 Lampiran. 5. Analisis sidik ragam tinggi tanaman Cm 3 MST SK db Jk kt

f.hit α 0,05