18
dapat membentuk semak yang lebat. Bunga tithonia bewarna kuning dengan susunan yang mirip sekali dengan susunan bunga matahari Zein, 2008.
Kulit buah kakao merupakan salah satu limbah dari perkebunan kakao. Apabila tidak dimanfaatkan dapat mencemarkan lingkungan di sekitar
perkebunan. Salah satu cara untuk memanfaatkan kulit buah kakao adalah dijadikan kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk organik Sudirja, 2005.
Pupuk kandang ayam tergolong pupuk panas yang penguraiannya oleh jasad renik berjalan cepat sehingga tidak terbentuk panas. Pupuk kandang ayam
ini dapat berbentuk padat-cair yaitu pupuk dari kotoran padat yang sudah tercampur dengan kotoran cair atau urine. Menurut data dari Agromedia 2007
bahwa unsur hara yang terkandung pada pupuk kandang dari kotoran ayam nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang dari kotoran hewan
lainnya. Hasil percobaan Naidu 1981, bahwa penggunaan pupuk organik, baik
yang berasal dari pupuk kandang atau pupuk hijau memberikan hasil panen padi yang sama dengan pupuk anorganik. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai respon pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L terhadap jumlah bibit per rumpun pada berbagai jenis pupuk
organik.
1.2. Rumusan masalah
Budidaya padi sawah di Desa Panompuan jae, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, menggunakan pupuk kimia anorganik. Penggunaan
pupuk anorganik secara terus menerus selain harganya mahal pupuk kimia anorganik dapat mengakibatkan produktivitas lahan menurun, tidak dapat
19
menyelesaikan masalah kerusakan fisik dan biologi tanah, serta pemupukan yang tidak tepat dan berlebihan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Bahan organik seperti Paitan, kulit buah kakao dan kotoran ayam dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia anorganik. Paitan merupakan gulma
yang banyak tumbuh di sekitar areal pertanian maupun non pertanian yang berpotensi sebagai pupuk organik , sedangkan kulit buah kakao hanya sebagai
limbah di lingkungan dan sumber penyakit bagi tanaman kakao. Kotoran ayam merupakan pupuk organik yang mudah di dapat di lingkungan sekitar, tetapi
petani tidak memanfaakannya sebagai pupuk. Selain penggunaan pupuk kimia anorganik, dalam budidaya padi sawah
petani menggunakan lebih dari 10 bibit per rumpun, hal ini mengakibatkan pertumbuhan dan produksi padi tidak optimal. Sehingga topik penelitian ini
adalah respon pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L terhadap jumlah bibit per rumpun pada berbagai jenis pupuk organik.
1.3. Batasan masalah
Penelitian ini dibatasi hanya untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L terhadap jumlah bibit per rumpun pada
berbagai jenis pupuk organik.
1.4. Hipotesis
1. Jumlah bibit per rumpun berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
padi sawah Oryza sativa L 2.
Berbagai jenis pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L
20
3. Interaksi jumlah bibit per rumpun berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi padi sawah Oryza sativa L. 1.5.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi padi sawah Oryza sativa L terhadap jumlah bibit per rumpun pada
berbagai jenis pupuk organik.
1.6. Kegunaan penelitian