mikroba yang menguntungkan dan menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan. Pemberian probiotik dapat menjaga keseimbangan komposisi
mikroorganisme dalam sistem pencernaan ternak yang berakibat meningkatnya daya cerna dan hewan ternak menjadi lebih kebal terhadap penyakit yang
menyerang.
1.2. Perumusan Masalah
Usaha peternakan ayam ras pedaging merupakan alternatif usaha yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan peternakan penghasil daging
lainnya. Keunggulannya itu diantaranya adalah laju perputaran modal yang cepat, waktu pemeliharaan yang singkat yaitu dalam waktu lima minggu sudah dapat
dipanen dengan bobot 1,5 hingga 1,56 kilogram per ekor dan dapat dimulai dengan jumlah modal yang dimiliki baik dalam bentuk usaha sampingan maupun
usaha pokok. Jadi dalam hal ini peternakan ayam ras pedaging merupakan salah satu usaha peternakan yang cepat menghasilkan produk dan cepat menghasilkan
penerimaan sehingga menjadi daya tarik bagi peternak untuk mengusahakannya. Selain merupakan usaha yang memiliki laju perputaran modal yang cepat
dan waktu pemeliharaan yang singkat, usaha ternak ayam ras pedaging juga merupakan usaha yang beresiko tinggi terhadap fluktuasi harga. Pendapatan
peternak sangat dipengaruhi oleh ketersedian modal, ketersediaan input produksi, harga input produksi, kondisi pasar yang mempengaruhi harga outputnya dan
kondisi hasil ternaknya. Peningkatan pendapatan usaha dalam tingkat produksi yang optimum merupakan masalah yang harus dihadapi oleh setiap kegiatan usaha
yang bertujuan memperoleh pendapatan maksimum dari kegiatan produksinya. Usaha yang efisien akan memberikan hasil produksi yang optimal sekaligus
penekanan biaya produksi serendah mungkin, sehingga peningkatan pendapatan dapat dicapai.
Usaha yang efisien sangat bergantung pada kemampuan peternak dalam mengelola faktor-faktor produksinya, hal ini berkaitan erat dengan penggunaan
dan pengalokasian faktor-faktor produksi tersebut secara tepat. Penggunaan teknologi mikrobiotik yang lebih dikenal dengan istilah probiotik, mulai banyak
digunakan oleh para peternak ayam ras pedaging sebagai salah satu cara untuk dapat mengurangi stres pada ternak dan meningkatkan nafsu makan sesuai dengan
kenaikan berat badan dan tingginya rasio keberhasilan berbagai program vaksinasi, serta hasil akhir yang dapat menekan jumlah penggunaan pakan. Hal ini
dapat terlihat dari nilai FCR feed convertion ratio yaitu rasio konversi pakan ternak. Nilai FCR yang lebih kecil mengindikasikan bahwa dibutuhkan pakan
yang lebih sedikit untuk mencapai satu kilogram bobot badan ayam. Sebagai teknologi yang baru dikenal dalam dunia usaha ternak ayam ras
pedaging, masih terdapat berbagai opini dan silang pendapat diantara para peternak mengenai dampak dan manfaat dari penggunaan probiotik tersebut.
Menurut Infovet 2003, berdasarkan hasil dilapangan mengenai pengaruh penggunaan teknologi probiotik. Ada pihak yang merasakan dampak dari
penggunaan probiotik dalam menekan jumlah penggunaan pakan dan mempunyai hasil nyata yang signifikan terhadap penekanan biaya produksi sehingga
pendapatan usaha ternaknya meningkat, namun ada pula yang mengeluhkan bahwa penggunaan probiotik tidak berpengaruh secara nyata pada penekanan
biaya pakan. Mereka merasa penggunaan probiotik tidak membuat pendapatan usaha ternak mereka mengalami
peningkatan. Akan tetapi sebaliknya,
penggunaannya hanya akan menambah pengeluaran baru dalam biaya produksi sehingga yang terjadi bukan peningkatan pendapatan yang tercapai. Yang terjadi
adalah penurunan pendapatan pada usaha ternak mereka. Alokasi faktor-faktor produksi yang efisien pada usaha peternakan ayam
broiler berkaitan erat dengan manajemen budidaya yang dilaksanakan suatu usaha peternakan. Kondisi ini menunjukkan perlunya peninjauan kembali bagaimana
para peternak ayam broiler mengalokasikan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya selama ini dan bagaimana yang seharusnya sehingga, pendapatan yang maksimum pada tingkat produksi yang optimum dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejauhmana pengaruh penggunaan probiotik dalam faktor produksi pakan pada usaha ternak ayam ras pedaging ?
2. Bagaimana efisiensi ekonomis dari penggunaan factor-faktor produksi pada peternak probiotik dan non probiotik dalam usaha ternak ayam ras pedaging ?
3. Apakah benar usaha ternak ayam ras pedaging dengan menggunakan probiotik lebih menguntungkan daripada usaha ternak ayam ras pedaging
yang tidak menggunakan probiotik ?
1.3. Tujuan Penelitian