Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Bogor Keadaan Umum Perusahaan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1. Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Propinsi Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor adalah 2.371,21 km² yang terletak antara 6° 19’ sampai 6° 47’ lintang selatan dan 106° 1’ sampai 107° 103’ bujur timur. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kota Depok dan DKI Jakarta di sebelah utara, sebelah selatan dengan Kabupaten Sukabumi dan sebelah barat dengan kabupaten Lebak. Dari arah timur laut berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, sebelah tenggara dengan Kabupaten Cianjur, sebelah barat daya dengan Kabupaten Tangerang, dan di tengah-tengah berbatasan dengan Kota Bogor. Secara administratif Kabupaten Bogor terdiri dari 429 desakelurahan dan 35 kecamatan. Ditinjau dari segi topografi wilayah Kabupaten Bogor sangat bervariasi, yaitu daerah pegunungan di sebelah selatan hingga daerah dataran rendah di sebelah utara. Sungai-sungai yang ada posisinya membentang dan mengalir dari daerah pegunungan sebela h selatan menuju ke arah utara. Di Kabupaten Bogor terdapat 6 daerah aliran sungai DAS yang fungsinya sangat penting sebagai sumber air untuk irigasi, rumah tangga dan industri serta drainase. Wilayah Kabupaten Bogor termasuk ke dalam iklim tropis Tipe A sangat basah di bagian selatan dan Tipe B basah di bagian utara. Suhu rata-rata berkisar antara 25° C sampai 30° C. Curah hujan tahunan berkisar antara 2.500 mm sampai lebih dari 5.000 mm pertahun, kecuali sebagian kecil di bagian utara yang berbatasan dengan Kota Depok dan DKI Jakarta memiliki curah hujan kurang dari 2.500 milimeter per tahun.

5.2. Keadaan Umum Perusahaan

Sunan Kudus Farm merupakan perusahaan yang memiliki berbagai bidang usaha. Awal bidang usaha yang dirintis adalah usaha peternakan ayam broiler yang merupakan usaha utama yang dilakukan oleh perusahaan. Sunan Kudus Farm mensuplai kebutuhan daging ayam di sekitar Jabotabek. Pemilik perusahaan ini memulai usahanya pada bulan Juli 1994 dengan kapasitas produksi sebesar 5.000 ekor per periode dan menggunakan kandang sewaan dengan lokasi kandang berpindah-pindah karena keterbatasan modal. Desember 1996 pemilik perusahaan mengalami beberapa kali kerugian karena krisis keuangan yang melanda Indonesia, yaitu harga daging broiler jatuh tetapi harga input melambung tinggi. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak berproduksi. Januari 1997, usaha beternak ayam broiler dimulai lagi. Visi pendirian perusahaan yaitu mampu mensuplai kebutuhan daging ayam broiler di pasar secara kontinyu dan kualitas yang baik yaitu bebas antibiotika dan salmonella serta manajemen yang baik sehingga mempunyai daya jual yang tinggi. Maret 1998 perusahaan merubah konsep usahanya dengan visi profit oriented dan tergantung pada situasi pasar. Keputusan dalam berproduksi dilakukan di kantor yang beralamat di Jalan raya Cibadak km 13, Desa Ciampea, Kabupaten Bogor. Kegiatan utama Sunan Kudus Farm pada unit usaha peternakan ayam broiler adalah pembesaran ayam broiler dari DOC menjadi ayam pedaging siap potong. Pemasaran produksi dilakukan dengan cara pembeli datang langsung ke kandang untuk mengambil ayam broiler yang telah dipesan pembeli di kantor pusat. Dengan demikian, biaya pemasaran tidak diperhitungkan karena pembeli yang menghubungi kantor pusat untuk memesan dan melakukan negoisasi harga dengan pihak perusahaan.

5.3. Struktur Organisasi Sunan Kudus Farm