2. Subjek Pajak Hotel
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 3 Tahun 2012 pada pasal 5, yang menjadi subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel. Wajib pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan
hotel.
D. Cara Perhitungan Pajak Hotel
Besarnya pajak terutang harus dibayar oleh wajib pajak pengguna jasa hotel menutur Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 3 Tahun 2012 adalah dengan
cara mengalikan tarif sebesar 10 dengan dasar pengenaan pajak, adapun yang dimaksud dengan Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran atau yang
seharusnya dibayar kepada hotel. Contohnya: Mr. Jack menginap di salah satu hotel yang berada di Berastagi
selama 5 hari. Sewa kamar 1 malam sebesar Rp. 200.000,00. Hitunglah jumlah uang yang harus dibayar Mr. Jack kepada pengusaha hotel atas pelayanan hotel
tersebut. Penyelesaian:
Sewa kamar selama 5 hari = Rp. 200.000,00 x 5 = Rp.1.000.000,00
Pajak Hotel = Rp.10 x Rp.1.000.000,00
= Rp. 100.000,00+ Rp. 1.100.000,00
Maka jumlah yang harus dibayar oleh Mr. Jack adalah sebesar Rp.1.100.000,00
Pajak Hotel= 10 x Dasar Pengenaan Pajak
Universitas Sumatera Utara
F. Tata Cara Pembayaran
Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 3 Tahun 2012 pasal 52 juga menyebutkan tata cara pembayaran yaitu sebagai berikut:
1. Bupati menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak
yang terutang paling lama 30 hari kerja setelah saat terutangnya pajak dan paling lama 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak.
2. SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagiahan
pajak dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.
3. Bupati atas permohonan wajib pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga
sebesar 2 sebulan. 4.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran, angsuran dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan
peraturan bupati. 5.
Pajak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan
Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh wajib pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
A. Potensi Pajak