Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauanpengamatan secara langsung pada objek Praktek Kerja Lapangan dan meninjau secara
langsung kondisi serta keadaan objek tampat pelaksanaan kegiatan untuk mengatahui sistem kerja yang berlaku pada Dinas Pendapatan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Karo. 4.
Pengumpulan DataDalam tahap ini penulis mengumpulkan data mengenai upaya meningkatkan penerimaan pajak hotel malalui data sekunder berupa
data hasil dari observasi lapangan, data dokumentasi yang bertujuan untuk pengumpulan berbagai data yang berhubungan dengan penyusunan
laporan PKLM. 5.
Analisis Data dan Evaluasi Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan
menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian akan diinterprestasikan secara objektif, jelas dan sistematis.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Daftar Interview Wawancara
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pegawai yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas. 2.
Daftar Observasi Dalam metode ini penulis langsung turun ke lapangan untuk melakukan
peninjauan dengan cara mengamati, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
3. Daftar Dokumentasi
Dalam tahap ini penulis meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan objek PKLM.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan PKLM
Dalam pembahasan penulisan laporan ini penulis menyajikan pembahasan ke dalam 5 bab. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan
Praktik Kerja Lapangan PKLM.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan latar belakang yang menjadi pemikiran dalam penyusunan laporan pemilihan judul, tujuan dan
manfaat PKLM, uraian teoritis, ruang lingkup PKLM, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan gambaran umum Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo.
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL
Dalam bab ini penulis akan menguraikan pengertian dari pajak hotel, peraturan perundang-undangan dan ketentuan umum, objek dan subjek
pajak hotel, dasar pengenaan wilayah pemungutan dan perhitungan pajak hotel, tata cara perhitungan dan penetapan pajak, dan tata cara
pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh serta pembahasan-pembahasan mengenai upaya meningkatkan penerimaan
pajak hotel di Tanah Karo.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil analisa dan saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Karo
1. Letak Geografis
Kabupaten Karo terletak pada koordinat 2 50’ sampai dengan 3 19’ Lintang Utara dan 97 55’ sampai dengan 98 38’ Bujur Timur serta pada
ketinggian antara 140 meter dengan 1400 meter di atas permukaan laut.
2. Batas-Batas
Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten di daerah Provinsi Sumatera Utara, dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara
: Kabupaten Langkat dan Deli Serdang -
Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Tapanuli Utara
- Sebelah Timur
: Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang -
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Tenggara
3. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Karo berkisar 2.127,25 Km atau 3,01 dari seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara.
4. Pemerintahan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, kabupaten terdiri dari: 4.1
Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Bupati 4.2
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD 4.3
Tiga pembantu bupati
Universitas Sumatera Utara
4.4 Tiga belas Kecamatan dan dua ratus empat puluh delapan DesaKelurahan
Adapun nama-nama kecamatan tersebut adalah a.
Kecamatan Kabanjahe terdiri dari 5 kelurahan dan 8 desa b.
Kecamatan Simpang Empat terdiri dari 40 desa c.
Kecamatan Payung terdiri dari 25 desa d.
Kecamatan Kutabuluh terdiri dari 16 desa e.
Kecamatan Barusjahe terdiri dari 19 desa f.
Kecamatan Tiga Panah terdiri dari 29 desa g.
Kecamatan Munte terdiri dari 22 desa h.
Kecamatan Tiga Binanga terdiri dari 1 kelurahan dan 18 desa i.
Kecamatan Juhar terdiri dari 24 desa j.
Kecamatan Mardingding terdiri dari 10 desa k.
Kecamatan Berastagi terdiri dari 4 kelurahan dan 5 desa l.
Kecamatan Merek terdiri dari 4 kelurahan dan 5 desa m.
Kecamatan Lau Baleng terdiri dari 13 desa
5. Bidang Ekonomi Masyarakat
Laju pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan sumber daya alam yang tersedia dalam arti bahwa peningkatan kualitas sumber daya alam lebih tinggi
akan memungkinkan tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Secara rinci sektor-sektor perekonomian yang menunjang pertumbuhan ekonomi yang
dimaksud adalah : -
Pertanian dan Pengairan -
Pertambangan dan Penggalian
Universitas Sumatera Utara
- Industri, Listrik dan Air Minum
- Perhubungan dan Pariwisata
- Sektor Keuangan dan Harga-harga
Dalam bidang ekonomi ini penulis hanya menggambarkan sektor pertanian karana penduduk Kabupaten Karo sebagian besar atau umunya kurang lebih 80
hidup dalam sektor pertanian dan sisanya dari sektor-sektor lainnya. Sayur-sayuran, buah-buahan, padi, palawija merupakan tanaman bahan
makanan yang dalam pengembangannya mendapat perhatian dari petani di daerah ini. Hal ini terlihat dalam usaha petani dalam mengembangkan ekstensifikasi dan
intensifikasi menuju peningkatan produktivitas sekaligus peningkatan produksi. Wilayah kabupaten karo yang memiliki luas 2.127,25 Km, terdiri dari 198.680 ha
tanah kering dan 14.045 ha tanah sawah.
6. Agama dan Kepercayaan
Penduduk Kabupaten Karo sebagian besar umumnya memeluk agama Kristen Protestan dan Khatolik dan sebagian lagi memeluk agama Islam
sedangkan sisanya memeluk agama Hindu dan Budha.
7. Kehidupan Sosial
Masyarakat di daerah Kabupaten Karo sebagian besar secara langsung masih memperlihatkan kehidupan sebagaimana lazimnya kehidupan masyarakat
Karo. Masyarakat Karo sebagaimana masyarakat-masyarakat lainnya di tanah air juga memiliki kebudayaan-kebudayaan yang bersifat tradisioanal serta juga
memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan suku-suku lain di tanah air.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu kebiasaan masyarakat Karo lainnya bahwa tamu bagi masyarakat Karo adalah seorang yang harus dihormati. Sebagai bentuk
penghormatan itu setiap tamu yang datang ke rumah disuguhi makanan yang istimewa dan jika tamu itu menginap maka akan dilayani sebaik-baiknya.
Kebiasaan lainnya yang tidak kalah unik adalah apabila ada dua orang yang belum saling kenal maka kedua orang tersebut akan saling menanyakan marga
masing-masing, bere-bere, serta asalnya. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antar keduanya apakah kerabat dekat atau jauh.
Demikian juga halnya bila ada salah satu keluarga akan mengadakan pesta adat, maka seluruh keluarga ataupun sanak saudara baik yang jauh maupun dekat
akan diundang untuk datang menghadiri pesta tersebut dan tidak terkecuali juga seluruh masyarakat kampung dimana yang bersangkutan tinggal.
Hal-hal yang bersifat sederhana di atas menunjukkan bahwa sifat kekeluargaan itu masih begitu kuat melekat di dalam kehidupan masyarakat Karo.
8. Kebudayaan Masyarakat
Seperti suku-suku lainnya di Sumatera Utara masyarakat Karo juga memiliki marga yaitu :
- Marga Ginting terdiri dari 16 cabang
- Marga Sembiring terdiri dari 14 cabang
- Marga Karo-karo terdiri dari 18 cabang
- Marga Tarigan terdiri dari 13 cabang
- Marga Perangin-angin terdiri dari 18 cabang
Universitas Sumatera Utara
Dari tiap-tiap marga tersebut tidak ada yang boleh terdapat hubungan perkawinan dalam 1 marga. Sebagai contoh : seorang laki-laki marga Ginting
tidak boleh menikah dengan perempuan yang bermarga Ginting terkecuali marga Sembiring.
9. Kesenian
Di dalam masyarakat Karo juga terdapat macam-macam seni tari dan musik tradisional, beberapa diantaranya adalah;
- Tarian Adat
- Tarian Kepercayaan
- Tarian Muda-mudi
- Tarian ndikarpencak silat
Sedangkan alat-alat musik yang sering dipakai pada umumnya adalah -
Serunai adalah alat musik tiup yang bentuknya merupai serunai india -
Surdam merupakan alat musik tiup namun biasanya surdam ini digunakan untuk jenis lagu yang berirama sedih
- Kulcapi merupakan alat musik petik yang bentuknya merupai biola tapi
hanya memiliki 2 tali senar. Semua jenis tarian atau musik tadi pada umumnya dipergunakan pada
pesta –pesta adat tertentu yang sering dilaksanakan masyarakat Karo.
Universitas Sumatera Utara
B.
Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo
Kota Kabanjahe sebagai Daerah otonom yang mempunyai wewenang Otonomi Daerah diwilayah Provinsi Sumatera Utara. Dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah yang luas dan menyeluruh, pemerintah daerah memandang perlu untuk membentuk suatu badan atau lembaga daerah untuk melaksanakan seluruh
kegiatan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dalam hal ini, Kepala Daerah beserta
Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah merasa perlu untuk membentuk susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah
yang disesuaikan dengan kewenangan yangdimiliki, karakteristik, potensi, kebutuhan, kemampuan Keuangan Daerah dan tersedianya Sumber Daya Aparatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karo terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi. Hal ini merupakan sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Karo baik atas dasar kewenangan berdasarkanUndang-Undang Nomor 03 Tahun 2012 jo Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo
terletak dijalan Jamin Ginting No.17 Kabanjahe, merupakan salah satu Lembaga Daerah Kabupaten Karo yang bertujuan untuk melakukan tugas penyelenggaraan
pemerintahan. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Karo mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Pendapatan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagai lembaga yang bertujuan dalam bidang Pendapatan Daerah dan Pelayanan Pasar, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Pengelolaan Pendapatan daerah, Keuangan Daerah dan Pengelolaan Aset Daerah serta pelayanan
umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengelolaan Pendapatan Daerah, Keuangan Daerah, dan Pengelolaan Aset Daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya. d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
Adapun yang menjadi visi dan misi dari Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut :
1. Visi
Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaiman instansi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo harus
dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.Visi juga merupakan suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun Visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKabupaten Karo adalah sebagai berikut :
“Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah” 2.
Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik pada waktu yang akan datang. Agar tercapai visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo
sebagai citrakonseptual tentang masa depan yang diinginkan, maka haruslah dirumuskan lebihlanjut dalam misi yang lebih terukur objektif dan spesifik. Oleh
karenanya, misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo haruslah merupakan tonggak dari Rencana Strategis Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo secara totalitas.
Untuk maksud tersebut, dirumuskan misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Karo sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Pasar.
2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Wajib Pajak dan Retribusi.
3. Meningkatkan Kuantitas Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan.
4. Meningkatkan Pelayanan Kepada Wajib Pajak dan Retribusi.
Universitas Sumatera Utara
C.
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo
Suatu struktur organisasi akan menggambarkan secara jelas mengenai pembagian pembatasan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang
dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan setiap bagian dari organisasi itu dengan cara yang paling efektif dan efisien. Struktur organisasi dapat dilihat
sebagai mekanisme formal dengan organisasi dikelola. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daaerah Kabupaten Karo dibuat berdasarkan Peraturan
Daerah PerdaKabupaten Karo Nomor 42 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi.
1. Susunan Organisasi
Untuk mengelola potensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta pengelolaan Pasar di Kabupaten Karo secara optimal. Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi 1 orang Sekretariat, 2 orang Kasubag, 4 orang
Kabid, dan 11 orang Ka. Seksi, 1 Unit Pelaksana Teknis, Tata Usaha dan kelompok Jabatan Fungsional dengan total jumlah 108 orang. Berikut ini penulis
akan menguraikan struktur organisasi dan kemudian menyajikannya dalam bagan. Adapun susunan dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1.1 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
daerah terdiri dari : a.
Kepala Dinas b.
Sekretariat c.
Sub Bagian d.
Bidang e.
Seksi f.
Unit Pelaksana Teknis g.
Tata Usaha h.
Kelompok Jabatan Fungsional 1.2 Sekretariat
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1.3Bidang Pajak dan Retribusi Daerah terdiri dari : a.
Seksi Pajak dan Pendapatan lain-lain b.
Seksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain c.
Seksi Pendataan dan Verifikasi 1.4 Bidang Pasar terdiri dari :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar b. Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang
1.5 Bidang Anggaran dan Perbendaharaan terdiri dari : a. Seksi Anggaran dan Belanja
b. Seksi Penatausahaan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
1.6 Bidang Akuntansi dan Pengelolaan Aset Daerah terdiri dari : a. Seksi Akuntansi Keuangan
b. Seksi Pengelolaan Asset Daerah 1.7 Bidang Perencanaan terdiri atas :
a. Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian b. Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan
1.8 Unit pelaksana Teknis UPT Dinas dibentuk sebanyak 13 UPT yaitu : a. Kecamatan Kabanjahe
b. Kecamatan Berastagi c. Kecamatan Tigapanah
d. Kecamatan Barusjahe e. Kecamatan Merek
f. Kecamatan Simpangempat g. Kecamatan Payung
h. Kecamatan Kutabuluh i. Kecamatan Munte
j. Kecamatan Juhar k. Kecamatan Laubaleng
l. Kecamatan Mardinding m. Kecamatan Tigabinanga
1.9 Kelompok Jabatan Fungsional
2. Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dalam
Universitas Sumatera Utara
lingkup Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan
horizontal. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin,
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap laporan yang diterima
oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk kepada
bawahannya. Setiap pimpinan secara berjenjang menyampaikan laporan tepat pada
waktunya kepada atasannya sesuai bidang tugasnya untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Kepangkatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pejabat- pejabatPegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo diatur sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Karo
Sumber : Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Karo KEPALA
DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM DAN
BIDANG PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH
BIDANG PASAR
BIDANG PERENCANAAN
BIDANG AKUNTANSI
PENG. ASET DAERAH
BIDANG ANGGARAN
DAN PEMBENDAHAR
SEKSI PAJAK DAN
PENDAPATAN LAIN-LAIN
SEKSI RETRIBUSI DAN PENDAPATAN
LAIN-LAIN
SEKSI PENDATAAN DAN VERIFIKASI
SEKSI SARANA
DAN PRASANA
PASAR SEKSI
PEMBERDA YAAN DAN
PEMBINAA N
SEKSI ANGGARAN
DAN BELANJA
SEKSI PENATAUSA
HAAN KEUANGAN
SEKSI AKUNTANSI
KEUANGAN
SEKSI PENGELOLA
AN ASSET DAERAH
SEKSI PERENCANAA
N PROGRAM DAN
PENGENDALI AN
SEKSI PENGUMPULA
N DATA, PENGOLAHAN
DAN PELAPORAN
UNIT PELAKSANAAN
TEKNIS TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Karo dalam bidang Pendapatan Daerah dan
Pelayanan Pasar yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Peraturan Daerah
No.42, Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Tugas Pokok Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang pendapatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.
Adapun tugas dan fungsi dari pejabat atau pegawai dilingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo antara lain :
1.
Kepala Dinas
Kepala dinas merupakan pejabat yang memimpin Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Peraturan Daerah Pasal 95, Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Dinas mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : a.
Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok baik kesekretariatan
perencanaan program maupun urusan pemerintahan dalam bidang administrasi keuangan yang meliputi peningkatan Sumber Daya
Pengelolaan Keuangan Daerah, Anggaran Daerah, Pendapatan dan Investasi Daerah Pajak dan Rertribusi Daerah, Investasi dan Asset
Universitas Sumatera Utara
Daerah, Badan Usaha Milik Daerah status PT atau lembaga keuangan mikro, Pinjaman Daerah, Dana Perimbangan Dana Alokasi Umum,
Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Pelaksanaan, Penatausahaan, Akuntansi dan pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD sesuai dengan
standar Pelayanan Minimal. b.
Menetapkan, melaksanakan visi dan misi Dinas untuk mendukung visi dan misi Daerah.
c. Menyusun dan menetapkan rencana strategis dan program kerja Dinas
sesuai dengan visi dan misi Daerah. d.
Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah berkoordinasi dengan instansi terkait dibawah koordinasi Tim Anggaran Pendapatan
Daerah. e.
Memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai bahan
penetapan kebijakan Pemerintahan Kabupaten Karo. f.
Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, Instansi Vertikal terkait yang ada di daerah,
Provinsi dan Pusat maupun lembaga swasta dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
g. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing. h.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.
Universitas Sumatera Utara
i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3. j.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Dinas berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.
k. Bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang Satuan
Kerja Perangkat Daerah. l.
Bertindak sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Dinas
termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
n. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2.
Bagian, Bidang, Sub Bidang dan Seksi pada Dinas Pendapatan Daerah 2.1 Sekretariat
Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tuganya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas. Peraturan Daerah Pasal 96, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Bagian Sekretariat adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi
urusan keuangan, umum dan perlengkapan serta barang milik daerah pada SKPD maupun kepegawaian.
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan perumusan program kerja Dinas berdasarkan program dan kegiatan masing-
masing bidang, Seksi dan Sub Bagian. c. Mengkoordinasikan penyusunan laporan
pertanggungjawabanpelaksanaan tugas-tugas bidang. d. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas
Sekretaris kepada Kepala Dinas. e. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2.2 Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretariat. Peraturan Daerah Pasal 96, Tugas Pokok dan FungsiUraian Tugas dan Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi urusan keuangan, umum dan perlengkapan serta barang milik daerah pada
SKPD maupun kepegawaian. b.
Melakukan koordinasi dan sikronisasi perencanaan dan perumusan program kerja Dinas berdasarkan program dan kegiatan masing-masing
bidang, seksi, dan sub bagian. c.
Memberikan pelayanan teknis operasional dan pelayanan administrasi sesuai dengan petunjuk ataan kepada seluruh bidang, seksi, dan sub
bagian dalam lingkungan dinas.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilitas kinerja program dan
kegiatan masing-masing bidang, seksi, dan sub bagian. e.
Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK pada bidang tugasnya.
f. Mengendalikan pendistribusikan pelayanan naskah dan
mengkoordinasikan tugas-tugas bidang, sub bagian sesuai dengan petunjuk atasan.
g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan dalam
rangka kelancaran penyelesaian pengelolaan naskah dinas. h.
Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan penyusunan laporan kepada atasan untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan
perkembangan karier dan penilaian DP3. i.
Mengkoordinasikan penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas-tugas bidang.
j. Menyusun dan memberikan laporan pertanggung jawaban tugas
sekretariskepada kepala dinas. k.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan kepala dinas.
2.3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretariat. Peraturan Daerah Pasal 96, Tugas Pokok dan Fungsi
Universitas Sumatera Utara
Uraian Tugas dan Fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian naskah dinas
melalui pengelolaan kearsipan. b.
Melaksanakan rencana pengadaan alat tulis kantor dan pendistribusiannya sesuai dengan kebutuhan Dinas.
c. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan
kearsipan kepada unit kerja di lingkungan dinas. d.
Melaksanakan penyiapan dan pengendalian dan penyiapan administrasi perjalanan dinas pegawai.
e. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat
Dinas. f.
Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan pendokumentasian kegiatan dinas.
g. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban
serta keamanan kantor. h.
Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan aset dinas bergerak dan tidak bergerak yang menjadi tanggung jawab dinas.
i. Menghimpun dan menyusun penyiapan rencana kebutuhan sarana
dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas untuk rencana pengadaan barang milik daerah.
j. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan,penghapusan dan inventarisasisesuai ketentuan
Universitas Sumatera Utara
berlaku dan membuat laporan barang milik daerah secara periodik.
k. Melaksanakan pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data
kepegawaian di lingkungan dinas. l.
Melaksanakan penyiapanan rencana kebutuhan pegawai. m.
Mempersiapkan dokumen terhadap pengusulan pegawai yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian
penghargaan. n.
Mempersiapkan dokumen kenaikan pangkat, DP3, DUK, sumpahjanji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan
pegawai. o.
Mempersiapkan administrasi pegawai untuk mengikuti pendidikanpelatihan dan ujian dinas maupun tugas belajar.
p. Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai,
tenaga teknis, dan fungsional. q.
Melaksakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas.
r. Melaksanakan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.
s. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan
sub bagian umum dan kepegawaian. t.
Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
u. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan
pengawasan melekat kepada bawahan. v.
Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.
w. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas
sub-bagian kepada sekretaris. x.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris.
2.4 Bidang Pajak dan Retribusi Daerah
Bidang Pajak dan Retribusi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang akan melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas. Peraturan Daerah Pasal 97, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Pajak dan Retribusi Daerah adalah
sebagai berikut : a.
Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan pemungutan Pajak Retribusi
dan Pendapatan lain-lain dan pendataan serta Verifikasi. b.
mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan
pengawasan melekat kepada bawahan. d.
Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.
Universitas Sumatera Utara
e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi
program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya. f.
Bertindak selaku Pejabat Teknis Kegiatan PPTK pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwenang.
g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas
bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. h.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.
2.4 Seksi Pajak dan Pendapatan Lain-lain
Seksi Pajak dan Pendapatan Lain-lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Daerah. Peraturan Daerah Pasal 97, Tugas Pokok dan Fungsi.
Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pajak dan Pendapatan Lain-lain adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun dan mempelajari Peraturan Daerah yang mengatur Pajak Daerah dan Pendapatan lain-lain.
b. Melaksanakan inventarisasi jenis-jenis pajak daerah dan pendapatan
lain-lain. c.
Melaksanakan intensifikasi dan ekstensikasi pajak daerah dan pendapatan lain-lain dengan instansi terkait.
d. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan daerah sebagai
dasar pemungutan pajak daerah dan pendapatan lain-lain dengan instansi terkait.
Universitas Sumatera Utara
e. Melakukan Penagihan Pajak dan Pendapatan lain-lain kepada wajib
pajak. f.
Melakukan Pembukuan seluruh penerimaan Pajak dan Pendapatan lain-lain dan menyetorkannya kepada Bendaharawan Umum Daerah.
g. Memelihara dan merawat seluruh dokumen pembukuan pajak dan
pendapatan lain-lain. h.
Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
i. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan
melekat kepada bawahan. j.
Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan karier dan penilaian DP3.
k. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasi
program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya. l.
Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas-tugas m.
seksi kepada Kepala Bidang. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.5 Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain
Seksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Pajak dan Pendapatan lain-lain. Peraturan Daerah Pasal 97, Tugas Pokok dan Fungsi.
Universitas Sumatera Utara
Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun dan mempelajari Peraturan Daerah yang mengatur
Retribusi Daerah dan Pendapatan lain-lain. b.
Melaksanakan inventarisasi jenis-jenis retribusi daerah dan pendapatan lain-lain.
c. Melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi Retribusi Daerah dan
Pendapatan lain-lain. d.
Menyiapkan bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah sebagai dasar pemungutan retribusi daerah dan pendapatan lain-lain dengan
instansi terkait. e.
Melakukan Penagihan Retribusi dan Pendapatan lain-lain kepadaWajib Pajak.
f. Melakukan Pembukuan seluruh penerimaan Retribusi dan Pendapatan
lain-lain dan menyetorkannya kepada Bendaharawan Umum Daerah. g.
Memelihara dan merawat seluruh dokumen pembukuan retribusi dan pendapatan lain-lain.
h. Mengkoordinasi tugas-tugas kedinasan kepada bawahan tugasnya
masing-masing. i.
Memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan pengawasan melekat kepada bawahan.
j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.
Universitas Sumatera Utara
k. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasi
program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya. l.
Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas-tugas seksi kepada kepala bidang.
m. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.6 Seksi Pendataan dan Verifikasi
Seksi Pendataan dan Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
KepalaSeksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain. Peraturan Daerah Pasal 97, Tugas Pokok dan Fungsi.
Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pendataan dan Verifikasi adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pendataan dan verifikasi terhadap Subjek Pajak.
b. Melakukan pengujian pemerikasaan lapangan terhadap objek pajak
dan retribusi daerah sesuai dengan permohonan keberatan pajak dan retribusi daerah.
c. Menerapkan saksi hukum terhadap subjek pajak dan retribusi
daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. d.
Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
e. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan
pengawasan melekat kepada bawahan.
Universitas Sumatera Utara
f. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan karier dan penilaian DP3. g.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasiProgram Kerja untuk bahan penyempurnaan Program
Kerjaberikutnya. h.
Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas- tugas seksi kepada kepala bidang.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
2.7 Bidang Pasar
Bidang Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas. Peraturan Daerah Pasal 98, Tugas Pokok dan Fungsi. Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Pasar adalah Sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan penataan dan pengembangan Sarana dan Prasarana Pasar serta Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi Program
Kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya. c.
Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
d.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Seksi Sarana dan Prasarana Pasar
Seksi Sarana dan Prasarana Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pasar. Peraturan Daerah Pasal 98, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Sarana dan Prasarana adalah sebagai
berikut : a.
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penetapan lokasi Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern mengacu pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten, termasuk Peraturan Zonasinya.
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemberian Izin Usaha
Pengelolaan Pasar Tradisional, Izin Usaha Pusat Perbelanjaan IUP2T untuk Pasar Tradisional, Izin Usaha Pusat
PerbelanjaanIUPP untuk pertokoan, Mall, Plasa dan Pusat Perdagangan, Izin Usaha Toko Modern IUTM untuk
Hypermarket. c.
Menginventarisasi keberadaan sarana dan prasarana pasar. Menyiapkan bahan kajian kelayakan keberadaan sarana dan
prasarana pasar dalam pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pasar.
d. Memantau ketentuan perpasaran dan pemberian sanksi
administratif secara bertahap berupa peringatan tertulis, pembekuan dan pencabutan izin usaha bagi pelanggar ketentuan perpasaran.
Universitas Sumatera Utara
e. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.9 Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Padagang
Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang dipimpin oleh seorang KepalaSeksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pasar. Peraturan Daerah Pasal 98, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Seksi
Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang adalah Sebagai berikut : a.
Menghimpun, menganalisa data dan informasi dibidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang.
b. Menyiapkan bahan untuk peningkatan kompetensi pedagang dan
mengelola Pasar Tradisional. c.
Memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi pedagang Pasar Tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi atau
relokasi Pasar Tradisional. d.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan kebersihan dan kenyamanan pedagang.
e. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.10 Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. Peraturan Daerah Pasal 99, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Anggaran dan Perbendaharaan adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan Anggaran Belanja dan Penatausahaan Keuangan.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Dinas berdasarkan realisasi
Program Kerja untuk bahan penyempurnaan Program Kerja berikutnya. c.
Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
d. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2.11 Seksi Anggaran dan Belanja
Seksi Anggaran dan Belanja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Anggaran dan Perbendaharaan. Peraturan Daerah Pasal 99, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi seksi Anggaran dan Belanja adalah
sebagai berikut : a.
Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah.
b. Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan perubahan
APBD. c.
Melakukan evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja APB Desa.
d. Melaksanakan pengelolaan pinjaman dan obligasi daerah, BLU serta
melakukan pengawasan pinjaman dan obligasi daerah. e.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Universitas Sumatera Utara
2.12 Seksi Penatausahaan Keuangan
Seksi penatausahaan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dapat melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Seksi Anggaran dan Belanja. Peraturan Daerah Pasal 99, Tugas Pokok dan Fungsi uraian Tugas dan Fungsi Seksi Penatausahaan Keuangan adalah
sebagai berikut: a.
Menyusun pedoman dan petunjuk teknis tata cara pengelolaan perbendaharaan.
b. Memberikan pelayanan konsultasi kepada para bendahara pada
masing-masing SKPD Kabupaten Karo guna kelancaran penatausahaan pengelolaan keuangan.
c. Menatausahakan pengelolaan dan pertanggungjawaban pendapatan
dan belanja daerah. d.
Menatausahakan pengelolaan dan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran daerah.Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Bidang.
2.13 Bidang Akuntansi dan Pengelolaan Aset Daerah
Bidang Akuntansi dan Pengelolaan Asset Daerah dipimpin oleh seorangKepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Peraturan Daerah Pasal 100, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Akuntansi dan Pengelolaan
Asset Daerah adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi
Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.
c. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas
bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. d.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2.14 Seksi Akuntansi Keuangan
Seksi Akuntansi Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Akuntansi dan Pengelolaan Aset Daerah. Peraturan Daerah Pasal 100, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Akuntansi
Keuangan adalah sebagai berikut : a.
Menyiapkan bahan perumusan penetapan kebijakan tentang sistem dan prosedur akuntansi pengelolaan keuangan daerah kabupaten
dan desa. b.
Menghimpun, mengolah dan menganalisa laporan realisasi APBD dari pengguna Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah.
c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama.
Universitas Sumatera Utara
d. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2.15 Seksi Pengelolaan Aset Daerah
Seksi Pengelolaan asset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Seksi Akuntansi Keuangan. Peraturan Daerah Pasal 100, Tugas Pokok dan FungsiUraian Tugas dan Fungsi Seksi Pengelolaan Aset Daerah adalah
sebagai berikut : a.
Menyiapkan bahan untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengelolaan inventaris dan aset daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. b.
Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pengawasan pengelolaan inventaris dan aset daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. c.
Menyiapkan bahan untuk penyelenggaraan pelaksanaan fasilitasi pengelolaan asset daerah pemekaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. d.
Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2.16 Bidang Perencanaan
Bidang perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.Peraturan Daerah Pasal 101, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Perencanaan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a.Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan, penyusunan program
kerja, penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, memverifikasi usulan rencana kerja anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi,
pengolahan data, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah. b. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2.17 Seksi Perencanaan
Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian dipimpin oleh seorang KepalaSeksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan. Peraturan Daerah Pasal 101, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Perencanaan
Program dan Pengendalian adalah sebagai berikut : a.
Mempersiapkan program kerja dan rencana kerja, kegiatan tahunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Rencana strategis Dinas.
b. Mempersiapkan bahan monitoring, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas bidang dan mengumpulkan, mengolah dan melaporkan pelaksanaan Dinas.
c. Menyusun bahan rencana pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan prosedur, dan sistem kerja.
d. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Universitas Sumatera Utara
2.18 Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan, Pelaporan
Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melakukan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian. Peraturan Daerah Pasal 101, Tugas Pokok dan Fungsi Uraian Tugas dan Fungsi
Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan adalah sebagai berikut : a.
Mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja.
b. Mengolah data dan bahan penyusunan laporan atas pelaksanaan
program kerja. c.
Menyusun laporan pelaksanaan program kerja dalam hal prosedur, mekanisme, dan sistem kerja, pencapaian program, dan kegiatan serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sesuai dengan program. d.
Mempersiapkan penyajian data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan tugas untuk tujuan pelaporan dan bahan rapat koordinasi.
e. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2.19 Unit Pelaksana Teknis 2.20 Tata Usaha
Tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Unit Pelaksanaan
Teknis.
Universitas Sumatera Utara
2.21 Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Karo sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan keahliannya, dimana setiap kelompok dipimpin seorang tenaga fungsional senior. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan
berdasarkan kebutuhan daerah. Peraturan Daerah, Tugas Pokok dan Fungsi. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan
peraturanperundang-undangan yang berlaku.
E. Gambaran Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jabatan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tabel 2.1 Gambaran Pegawai berdasarkan Golongan dan Jabatan NO
NAMA PEGAWAI GOL
JABATAN
1 Sadarta Bukit,SE,M.Si
IVc Kepala dinas pendapatan pengelola
keuangan dan Aset Daerah 2
Ir.Thomas Ginting IVb
Sekretaris
3 Sehati Sitepu,SH
IIId Kasubag Umum dan Kepegawaian
4 Dra.Rustiana Br Sembiring
IIIc Kasubag Keuangan
5 Sinarta Barus,BBA
IIIc Staf
6 Liasna Br Tarigan
IIIb Staf
7 Evalina Veranita Br Bangun
IIIb Bendahara Pengeluaran
8 Junita Br Tarigan
IIIa Staf
Universitas Sumatera Utara
9 Periyanti Br Ginting
IId Staf
10 Debi Jessika Sari
Pegawai Honor 11
Siska Juliana Br Sebayang,A.Md Pegawai Honor
12 Adios Tarigan
Pegawai Honor 13
Andhy Prananta Sembiring Pegawai Honor
14 Unggul,SE
IVa Kabid Pajak dan Retribusi Daerah
15 Njoreken Br Tarigan,SH
IIId Kasi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain
16 Safri Saleh Perangin-angin
IIId Kasi Pendapatan dan Verifikasi
17 Esti Julistanti Br Ginting,S.Kom
IIId Kasi Pajak dan Pendapatan Lain-lain
18 Drs.Menalan Karo-karo
IVa Staf
19 Leo Gunawan,SE
IIIb Staf
20 Lenny Marlina Gultom,SE
IIIa Staf
21 Frisderesia Sinaga,A.Md
IId Staf
22 Nimbangsa Purba
IIb Staf
23 Chokky Sanjana Barus
IId Staf
24 Iving M.Simanjorang,A.Md
IId Staf
25 Kastra Ginting
IIb Staf
26 Alpinanta Kaban
Pegawai Honor 27
Debi Ika Sari Br Sitepu Pegawai Honor
28 Rosi Ulina Br Purba,SH
Pegawai Honor 29
Kapiten Sembiring Pegawai Honor
30 Jonria Des Kemit,A.Md
Pegawai Honor
Universitas Sumatera Utara
31 Oci Nova Veronica Purba ,SH
Pegawai Honor
32 Dra.Dewi Satriani Br Ginting
IVb Kabid Perencanaan
33 Esma Dewi Br Surbakti,SE
IIIb Kasi Pengumpulan Data Pengelolah dan
Pelaporan 34
Johanis Ginting,SH IIId
Kasi Perencanaan Program dan Pengendalian
35 Kastiannelli Br L.Tobing
IIIc Staf
36 Mhd. Cerah,SH
IIId Kabid Pasar
37 Sejati Ginting
IIId Kasi Pemberdayaan dan Pembina Pasar
38 Debora Morina Br Barus
IIId Kasi Sarana dan Prasarana Pasar
39 Eli Novita
Pegawai Honor 40
Fredy Susilo S.Milala Pegawai Honor
41 Yan Viktor Tarigan,SE
IIId Kabid Anggaran dan Pemberdayaan
42 Lelita Dewi,SSTP
IIIc Kasi Penatausahaan Keuangan
43 Berry Primerta Sitepu,SE
IIIb Kasi Anggaran dan Belanja
44 Putra Nanda,SE
IIIa Staf
45 Deliana Br Sitepu,A.Md
IId Staf
46 Daud H.S Sebayang,A.Md
IId Pegawai Honor
47 Riadi Tarigan,SE.MM
IVa
Kabid Bidang Akuntansi dan Peng. AsetDaerah
48 Dewiani,SH
IIId Kasi Pengolaan Aset Daerah
49 Emi Ermina Br Sinulingga,SE
IIIc Kasi Akuntansi Keuangan
50 Masdiana Br Sembiring
IIIb Pengurus Barang
Universitas Sumatera Utara
51 Sari Menanti Br Ginting,SE
IIIb Staf
52 Henrichon Lingga,SE
IIIb Staf
53 Marike Juniwati Limbong,SE
IIIb Staf
54 Hiskia Satria Purba
Pegawai Honor
55 Amri Ginting,SH
IIIb Kuasa Bendahara Umum Daerah
56 Juita Sari Br Barus,SE
IIIc Staf
57 Dyan Nitha Br Pinem
IIIa Staf
58 Eddyanto Sembiring
IIIa Staf
59 Refika Maha
IIIc Staf
60 Eka Lestari,SE
Pegawai Honor 61
Merna Lista Br Purba Pegawai Honor
62 Elma Sandova Br Surbakti
Pegawai Honor 63
Priyanika Bukit,A.Md Pegawai Honor
64 Pernanda HP Sembiring
Pegawai Honor Sumber : Kantor Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Karo, 2015
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL
A.
Ketentuan Peraturan dan Perundang-Undangan Tentang Pajak Daerah Kabupaten Karo
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 telah menyebabkan perubahan yang
mendasar mengenai peraturan hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintah dalam hubungan keuangan antara pemerintah
pusat dan daerah yang dikenal sebagai era otonomi daerah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar dapat
melaksanakan otonomi daerah, pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan daerah diantaranya dengan menetapkan Undang-Undang 28 Tahun
2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pemberian kewenangan dalam pengenaan
pajak dan retribusi daerah, diharapkan dapat lebih mendorong pemerintah daerah terus berupaya untuk mengumpulkan PAD, khususnya yang berasal dari pajak dan
retribusi daerah. Undang-Undang tersebut didukung dengan dikeluarkannya PP Nomor 91 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah.
Dalam melaksanakan PP Nomor 91 Tahun 2010, pemerintah Kabupaten Karo diberi wewenang untuk membuat satu peraturan daerah dalam rangkka
menggali sumber pemasukan daerah. Salah satu adalah dengan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah.
Universitas Sumatera Utara
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Karo
Ketentuan Umum
2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintah oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 4.
Bupati adalah Bupati Karo 5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah Kabupaten Karo sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah. 6.
Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Karo. 7.
Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. 8.
Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara BUMN, atau Badan Usaha Milik Daerah
Universitas Sumatera Utara
BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk Kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
9. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
10. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapanperistirahatan termasuk jasa
terkait lainnya yang dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, bungalau, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pasanggrahan, rumah
penginapan, villa yang memiliki tanda daftar usaha pariwisata , bumi perkemahan, serta rumah kos dengan jumlah kamr lebih dari 10 sepuluh.
11. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga rata-
rata yang diperoleh dari traksaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.
12. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak.
13. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi membayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-undangan perpajakan
daerah. 14.
Masa Pajak adalah jangka waktu 1 satu bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan peraturan bupati paling lama 3 tiga bulan kalender,
Universitas Sumatera Utara
yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.
15. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 satu tahun kalender, kecuali bila wajib
pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 16.
Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 17.
Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai
kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetorannya.
18. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD adalah
surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau
harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
19. Surat Pemberitahuan Objek Pajak yang selanjutnya disingkat SPOP adalah
surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan datan subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 20.
Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cari lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.
21. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah surat
ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.
22. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang selanjutnya disingkat SPPT adalah
surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada wajib pajak.
23. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya sisingkat
SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah poko pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi administratif, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
24. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya
disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
25. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN
adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak. 26.
Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan
Universitas Sumatera Utara
pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.
27. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat
untuk melakukan tagihan pajak danatau sanksi administratif berupa bunga danatau denda.
28. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputudan yang membetulkan
kesalahan tulis, kesalahan hitung, danatau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerah
yang terdapat dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah,
Surat Keputusan Pembetulan, atau Surat Keputusan Keberatan. 29.
Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat
Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh wajib pajak.
30. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap
Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak. 31.
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
Universitas Sumatera Utara
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga peerolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
32. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional, berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan daerah danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
33. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang
perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
B. Pengertian Pajak Hotel
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 03 Tahun 2012, Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah
fasilitas penyedia jasa penginapanperistirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata,
pasanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh.
Universitas Sumatera Utara
C. Objek dan Subjek Pajak Hotel 1.
Objek Pajak Hotel Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 03 Tahun 2012 pada
pasal 4 objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel termasuk motel, losmen, bungalaw, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pasanggrahan,
rumah penginapan, villa yang memiliki tanda daftar usaha pariwisata, bumi perkemahan, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh, dan
jasa penunjang sebagai kelengkapan yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.
Jasa penunjang sebagaimana dimaksud diatas adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan
fasilitas sejenis lainnya yang disediakan. Di dalam peraturan daerah ini juga menjelaskan yang tidak termasuk ke
dalam objek pajak hotel yaitu sebagai berikut : a.
Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah
b. Jasa sewa apartemen, kondominium dan sejenisnya.
c. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan.
d. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
asuhan, dan panti sosial lainnyayang sejenis. e.
Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
Universitas Sumatera Utara
2. Subjek Pajak Hotel
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 3 Tahun 2012 pada pasal 5, yang menjadi subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel. Wajib pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan
hotel.
D. Cara Perhitungan Pajak Hotel