Perhitungan pOH dapat menggunakan rumus � =
1 2
� − � − � �
+
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah sifatnya bergantung pada harga K
a
dan K
b
asam basa pembentuknya. Contoh: NH
4
CN dan CH
3
COONH
4
. Garam ini mengalami hidrolisis total. Kation dan anion dari garam mengalami hidrolisis dengan reaksi:
M
+
+ A
-
+ H
2
O
⇆
HA + MOH Tetapan hidrolisisnya:
� = � ���
�
+ −
�2� �. �2� =
� ��� �
+ −
Dengan penurunan rumus akan didapat rumus tetapan hidrolisis �ℎ =
� � . �
� = 1
2 � + � − �
Jika Ka = Kb larutan garam bersifat netral. Jika Ka Kb larutan garam bersifat asam.
Jika Ka Kb larutan garam bersifat basa.
2.5 Kerangka Berpikir
Materi kimia SMA memang membutuhkan pemahaman yang cukup tinggi. Namun dalam kenyataannya masih dijumpai beberapa kesulitan yang dihadapi
siswa dalam memahami dan mendalami materi kimia. Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru di SMAN 1 Jepara menyatakan bahwa, penilaian
hasil belajar kimia terutama materi larutan penyangga dan hidrolisis yang dilakukan oleh guru tidak mempertimbangkan kemajuan siswa dan juga penilaian
tidak diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran. Materi larutan penyangga dan hidrolisis membutuhkan pemahaman konsep
terhadap penggunaan rumus-rumus dan aspek psikomotorik siswa dalam melakukan praktikum agar siswa dapat membedakan larutan penyangga dan
hidrolisis beserta aplikasi rumusnya. Siswa juga dapat mengoptimalkan pengetahuan yang diperoleh dengan baik. Sistem penilaian pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis perlu ditinjau ulang dengan pembuatan refleksi siswa agar penilaian dapat menghasilkan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar
melalui pembelajaran kooperatif cooperative learning. Berangkat dari permasalahan ini, maka perlu adanya inovasi sistem penilaian
yang tepat yang dapat membantu siswa dalam mendalami dan meningkatkan pemahaman konsep kimia. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar
kimia siswa kelas XI semester 2 di SMAN 1 Jepara akan diterapkan sistem penilaian Classroom Reflection Assessment melalui pembelajaran kooperatif
dengan pertimbangan bahwa pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang dilakukan secara bersama dapat memaksimalkan seluruh pengetahuan siswa,
sebab siswa dapat mengkomunikasikan pengetahuannya secara berdiskusi dengan teman sekelompoknya sehingga dapat memahami materi pembelajaran bersama.
Berhasil tidaknya pembelajaran di kelas dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar kimia siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Materi larutan penyangga dan hidrolisis selain berisi konsep-konsep, juga terdapat pemberian rumus-rumus yang harus dikuasai siswa dengan cara
pembuatan refleksi terhadap materi yang telah diajarkan. Oleh karena itu, materi larutan penyangga dan hidrolisis tepat diajarkan dengan sistem penilaian
Classroom Reflection Assessment melalui pembelajaran kooperatif.
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
Penyebabnya adalah
1. Faktor eksternal - Pembelajarannya masih berpusat pada guru
- Sistem penilaian tidak mempertimbangkan kemajuan siswa dan tidak digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran 2. Faktor internal
- Kondisi fisik yang meliputi kesehatan siswa pada saat pembelajaran
- Kondisi psikis yang meliputi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
Masih ada siswa yang mencapai nilai di bawah KKM dan penilaian tidak mempertimbangkan
kemajuan siswa
Meningkatkan hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Penggunaan sistem penilaian dengan Classroom Reflection Assessment
melalui pembelajaran kooperatif Kelas Eksperimen 1
Kelas Eksperimen 2 Penggunaan sistem penilaian tanpa
Classroom Reflection Assessment melalui pembelajaran kooperatif
Kelebihan : sistem penilaian yang menekankan pada hasil refleksi siswa
terhadap materi yang telah diajarkan sehingga siswa dapat mengetahui
keseluruhan inti materi pembelajaran. Kelemahan : memerlukan waktu yang
panjang bagi guru untuk menilai Kelebihan : tidak memerlukan waktu
yang panjang untuk pembuatan refleksi siswa sehingga pembelajaran
terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Kelemahan : guru tidak dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
Hipotesis
2.6 Hipotesis