3 Activity Beraktivitas, 4 Adaptation Beradaptasi,
5 Authentic Activity Beraktivitas yang sesungguhnya, 6 Harmonize Mengharmonisasi,
7 Improve Mengimprovisasi, dan 8 Inovate Menginovasi.
Hasil belajar yang dikemukakan di atas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan.
Seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya. Carl Rogers dalam Nana 2009: 31
berpendapat bahwa seseorang yang telah menguasai tingkat kognitif perilakunya sudah bisa diramalkan Nana 2009: 31.
2.4 Analisis terhadap Materi
Dalam materi pokok larutan penyangga dan hidrolisis kelas XI ada beberapa sub materi yang harus dikuasai, tentunya akan efektif bila disampaikan dengan
sistem pembelajaran yang sesuai. Maka dari itu peneliti mencoba menganalisis hal tersebut.
2.4.1 Larutan Penyangga
Suatu larutan yang mengandung suatu asam lemah plus suatu garam dari asam itu, atau suatu basa lemah plus suatu garam dari basa itu, mempunyai
kemampuan bereaksi baik dengan asam kuat maupun dengan basa kuat. Sistem semacam itu dirujuk sebagai larutan buffer penyangga, karena dapat
mempertahankan pH-nya setelah ditambah sedikit asam, basa, dan air pengenceran.
Misalnya jika sedikit asam klorida ditambahkan pada suatu larutan yang mengandung asam asetat dan natrium asetat, ion asetat yang bersifat basa itu
bereaksi dengan ion hidrogen yang ditambahkan untuk membentuk lebih banyak molekul hidrogen asetat:
H
+
+ CH3COO
-
CH3COOH pH itu tidak berubah dengan nyata.
Sebaliknya, jika ion hidrogen diambil dengan menambahkan natrium hidroksida yang bersifat basa
H
+
+ OH
-
H
2
O asam asetat yang berbentuk molekul akan mengion untuk membentuk lebih
banyak ion idrogen: CH3COOH H
+
+ CH3COO
-
Sekali lagi, pH larutan tidak berubah banyak kecuali bila kuantitas basa yang ditambahkan besar.
Larutan buffer standar dapat dibuat dari asam lemah dan garam dari asam lemah itu. Suatu persamaan untuk menghitung pH dari larutan-larutan semacam
itu, atau untuk menghitung angka banding asam terhadap garam yang diperlukan untuk memperoleh larutan dengan pH yang diinginkan. Berdasarkan perasamaan
ionisasi asam lemah HA berikut HA H
+
+ A
-
tetapan ionisasi asam K
a
dapat dihitung dengan rumus
� = �
+
[
−
] [
� ] Larutan buffer asam yang ditambahkan basa konjugasinya menghasilkan
persamaan ionisasi HA + OH
-
A
-
+ H
2
O Menghasilkan persamaan
�
+
= � �
−
− �[�
+
] = − � − �
[ � ]
[
−
] pH suatu buffer yang mengandung asam lemah HA dapat dihitung sebagai
berikut. � =
− � [
� ] [
−
] � =
+ �
[
−
] [
� ]
Keenan et al., 1980: 625 Dengan cara yang sama untuk larutan penyangga yang terdiri atas basa
lemah dengan garam dari basa itu. Berdasarkan suatu perhitungan, pH mula-mula = 4,76, sedangkan pH
setelah ditambah sedikit HCl = 4,75. Jadi selisih pH sangat kecil maka dianggap pH tidak berubah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
1 Larutan penyangga dapat mempertahankan pHnya jika ditambah sedikit asam atau basa, dan
2 pH larutan penyangga tidak berubah jika larutan diencerkan. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam cairan seperti air, sel darah,
dan kelenjar. Cairan ini berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan pelarut zat kimia di dalamnya. Berlangsungnya reaksi itu bergantung pada enzim tertentu,
dan tiap enzim bekerja efektif pada pH tertentu pH optimum. Oleh sebab itu, cairan dalam makluk hidup tersebut mengandung larutan penyangga untuk
mempertahankan pHnya. Darah yang terdapat dalam tubuh memiliki pH sekitar 7,4. Jika pH darah
berubah, kemampuan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh akan berkurang. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa, walaupun dalam jumlah yang
sedikit, harga pH dapat berubah cukup besar. Air tidak dapat mempertahankan pHnya sehingga air tidak termasuk larutan penyangga. Demikian pula larutan
asam dan basa.
2.4.2 Hidrolisis