Validitas Reliabilitas Analisis Instrumen Tes

3.5.4 Merancang Lembar Pengamatan dan Observasi

Lembar pengamatan observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik. Pada instrumen ini tidak dilakukan uji coba namun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

3.5.5 Analisis Instrumen Tes

Suatu instrumen tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar apabila memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.

3.5.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Suharsimi, 2006: 168. Pengujian instrumen-instrumen tersebut adalah dengan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kurikulum dan dikonsultasikan dan disetujui oleh ahli. Dalam hal ini ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing I, dosen pembimbing II, dan guru SMA. Validitas instrumen tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan validitas butir soal. 3.5.5.1.1 Validitas Isi Soal Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Jadi peneliti menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum, selanjutnya instrumen dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. 3.5.5.1.2 Validitas Butir Soal Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus Korelasi point biserial yaitu sebagai berikut. q p S X X r t t p pbis   Keterangan : r pbis : koefisien korelasi biseral p X : rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal t X : rata-rata skor total t S : standar deviasi skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal = banyaknya siswa yang menjawab benar Jumlah seluruh siswa q : proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal q = 1 – p Suharsimi, 2006: 283-284. Hasil perhitungan kemudian digunakan untuk mencari signifikasi dengan rumus : 2 1 2 pbis pbis r n r t    Sudjana, 2002: 380 Keterangan: t = t hitung atau nilai t yang diperoleh melalui perhitungan pbis r hitung t pbi  = koefisien korelasi point biserial n = jumlah siswa Kriteria : jika t hitung t tabel 1- α dengan dk n-2 dan n jumlah siswa, maka butir soal tersebut valid Sudjana, 2002: 377.

3.5.5.2 Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subyek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Reliabilitas dalam penelitian ini dicari dengan rumus Kuder Richardson, yaitu KR-21.  11 r              t kV X k X k k 1 1 keterangan : 11 r = reliabilitas tes secara keseluruhan k = jumlah butir soal t V = varians total X = rata-rata skor total Suharsimi, 2006:189 Setelah 11 r diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Klasifikasi reliabilitas soal Interval Reliabilitas Kriteria 0,000 ≤ r ≤ 0,200 Sangat rendah 0,200 ≤ r ≤ 0,400 Rendah 0,400 ≤ r ≤ 0,600 Cukup 0,600 ≤ r ≤ 0,800 Tinggi 0,800 ≤ r ≤ 1,000 Sangat tinggi Suharsimi, 2002: 164

3.5.5.3 Daya Pembeda Soal

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Post-tradisionalisme Islam : corak intelektualisme kaum muda NU

1 8 97

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

0 1 18

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo).

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Implementasi Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe C

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA SMA N 2 LUBUK PAKAM (CLASSROOM ACTION RESEARCH).

0 2 23

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING.

0 0 28