Suharsimi, 2002: 164
3.5.5.3 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal dapat disebut indeks diskriminasi yang dapat disingkat sebagai D. Daya pembeda soal D dari sebuah butir soal menyatakan kemampuan
butir soal tersebut untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Suharsimi, 2006:211. Langkah-langkah yang
digunakan untuk menghitung daya pembeda soal sebagai berikut : 1 Mengurutkan skor hasil tes uji cobamulai dari skor tertinggi hingga skor
terendah. 2 Mengelompokkan peserta tes menjadi 27 skor teratas sebagai kelompok
atas J
A
dan 27 skor terbawah sebagai kelompok terbawah J
B
Daya pembeda soal dihitung menggunakan rumus :
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
Suharsimi, 2006 : 213 Keterangan:
D = Daya pembeda BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar JA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JB =banyaknya siswa pada kelompok bawah
Tabel 3.4. Klasifikasi daya pembeda
Interval Kriteria
0,00 0,00
0,20 0,20
0,40 0,40
0,70 0,70
1,00 Sangat jelek very poor
Jelek poor Cukup satisfactory
Baik good sangat baik excellent
Suharsimi 2006: 218
3.5.5.4 Tingkat Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, perlu juga dianalisis tingkat kesukarannya. Soal yang
baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang, artinya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus :
B A
B A
JS JS
JB JB
IK
Keterangan :
IK
= Indeks kesukaran
A
JB
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
B
JB
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
A
JS
= banyak siswa pada kelompok atas
B
JS
= banyak siswa pada kelompok bawah Adapun kriteria yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesukaran
seperti ditunjukkan Tabel 3.5 berikut. DP
DP
DP
DP
DP
Tabel 3.5. Klasifikasi tingkat kesukaran
Interval Kriteria
IK = 0,00 0,00 IK ≤ 0,30
0,30 IK ≤ 0,70 0,70 IK 1,00
IK = 1,00 Sangat Sukar
Sukar Sedang
Mudah Sangat Mudah
Suharsimi, 2006: 210
3.5.6 Analisis Instrumen Non Tes 3.5.6.1 Validitas