69,2 persen rumahtangga menyatakan perempuan sendiri yang melakukan untuk kegiatan pengelolaan usaha dan 30,8 persen menyatakan suami yang
melakukannya. Tabel 12. Pelaku Kegiatan Produktif dalam Rumahtangga Industri Bordir di
Nagari Ulakan, Tahun 2007Nagari Ulakan, Tahun 2007 Pelaku
Jenis Kegiatan Sendiri Suami
Kerabat PrLk
Pekerja Upahan
1. Proses Produksi 47,3
5,0 -
47,3 2. Pemasaran
76,9 23,1
- -
3. Pengelolaan Keuangan 65,4
34,6 -
- 4. Pengelolaan Usaha
69,2 30,8
- ¾
MenambahMengurangi ∑ Tenaga kerja
76,9 23,1
- - ¾
MenambahMemperbaiki Peralatan
61,5 38,5
- - Total Kegiatan Produktif
64,7 24,4
- 11,8
Keterangan : tanda kurung adalah rataan dari kedua kegiatan pengelolaan usaha
Dapat diketahui untuk kegiatan produktif pada rumahtangga industri kerajinan bordir di Nagari Ulakan lebih banyak dilakukan oleh perempuan
pengusaha sendiri 64,7 meskipun ada bantuan dari suami, kerabat perempuan dan tenaga upahan. Rataan untuk seluruh kegiatan produktif industri bordir
menunjukkan peran suami besar pada kegiatan pengelolaan keuangan dan pengelolaan usaha. Peran pekerja upahan terpusat pada kegiatan yang
berhubungan dengan proses produksi.
5.3.3 Kegiatan Sosial
Kemasyarakatan
Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan tidak diwakilkan pada kerabat atau pekerja upahan. Total kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan adalah
66,0 persen dilakukan oleh perempuan pengusaha sendiri dan 33,1 persen dilakukan oleh suami. Pembagian kerja antara suami dan isteri menunjukkan
perempuan lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan seperti pengajianmajlis taklim 69,2, arisan 96,1, posyandu 100. Sementara itu, suami lebih
banyak melakukan kegiatan gotongroyong 84,6. Pelaku kegiatan upacara adat selamatankematian terlihat tidak terlalu berbeda antara perempuan pengusaha
dengan suaminya. Tabel 13. Pelaku Kegiatan Sosial Kemasyarakatan dalam Rumahtangga Industri
Bordir di Nagari Ulakan, Tahun 2007
Dapat disimpulkan bahwa perempuan pengusaha lebih banyak melakukan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh perempuan. Begitu juga halnya dengan
suami yang lebih banyak melakukan kegiatan yang sering dilakukan oleh laki- laki. Di Nagari Ulakan, perempuan pengusaha menjadi lebih dihargai, karena
mereka telah memberikan peluang bekerja bagi ibu-ibu dan anak perempuan yang ada di sekitar lokasi industri bordir.
Pelaku Jenis Kegiatan
Sendiri Suami 1. Upacara Adat
selamatankematian 53,8 46,2
2. Pengajian 69,2
30,8 3. Gotongroyong
15,4 84,6
4. Arisan 96,1
3,9 5. Posyandu
100 -
Total Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
66,9 33,1
5.4 Pendapatan Perempuan Pengusaha pada Industri Bordir
Perempuan pengusaha bordir merupakan sumberdaya produktif yang ikut andil dalam upaya peningkatan pendapatan rumahtangga. Besarnya pendapatan
rumahtangga perempuan pengusaha industri bordir yang terdiri dari pendapatan isteri dan pendapatan suami dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Pendapatan Rumahtangga Perempuan Pengusaha pada Industri Bordir di Nagari Ulakan, Tahun 2007.
No. Pengusaha
Pendapatan Isteri
RpBln Pendapatan
Suami RpBln
Total Pendapatan RT
RpBln Persentase
Pendapatan Isteri
terhadap Pendapatan
RT 1. 6.000.000
600.000 6.600.000
90,9 2. 800.000
500.000 1.300.000
61,5 3. 1.600.000
750.000 2.350.000
68,1 4. 3.600.000
750.000 4.350.000
82,8 5. 1.000.000
900.000 1.900.000
52,6 6. 6.400.000
5.000.000 11.400.000
56,1 7. 3.200.000
1.200.000 4.400.000
72,7 8. 2.240.000
600.000 2.840.000
78,9 9. 8.000.000
900.000 8.900.000
89,9 10. 12.000.000
1.200.000 13.200.000
90,9 11. 780.000
500.000 1.280.000
60,9 12. 800.000
750.000 1.550.000
51,6 13. 900.000
1.200.000 2.100.000
42,9
Median
2.240.000,0 750.000,0
2.840.000,0 68,1
Keterangan: Keuntungan dari penjualanbulan Gajiupah atau keuntungan dari usaha dagangbulan
Secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan median maka jumlah pendapatan yang diperoleh isteri setiap bulannya adalah Rp. 2.240.000bulan. Dan
jumlah pendapatan yang diperoleh suami setiap bulannya adalah Rp. 750.000bulan. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat 12 orang perempuan
92,3 mempunyai pendapatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan
pendapatan suami. Hanya 1 orang isteri 7,7 yang memiliki pendapatan lebih kecil dari suaminya. Hal ini menunjukkan bahwa usaha kerajinan bordir yang
dilakukan perempuan mempunyai andil yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan rumahtangga.
Pendapatan yang diperoleh perempuan yang terdapat pada tabel tersebut diperoleh ketika pesanan terhadap mukena bordir sedang sepi. Pendapatan yang
diperoleh oleh perempuan pengusaha bisa lebih besar ketika pesanan terhadap mukena bordir meningkat. Pemesana terhadap mukena bordir meningkat, ketika
menjelang bulan puasa dan lebaran Idul FitriIdul Adha.
5.5
Hubungan Lama Usaha, Skala Usaha dan Kepemilikan Usaha terhadap Kontribusi Pendapatan Perempuan Pengusaha
Kontribusi pendapatan isteri terhadap pendapatan rumahtangga dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Kontribusi Pendapatan Perempuan Pengusaha terhadap Pendapatan Rumahtangga berdasarkan Karakteristik Industri Bordir di Nagari
Ulakan, Tahun 2007 Kontribusi Pendapatan
Perempuan Pengusaha Kepemilikan
Usaha Lama
Usaha Thn
TK 22 TK
≥ 22 Rata-rata
4 n=5 54,2
82,8 68,5
Milik Sendiri n=8
≥ 4 n=3 52,6
81,8 67,2
4 n=1 -
68,1 68,1
Milik Bersama n=5
≥ 4 n=4 78,9
79,0 79,0
Keterangan: ¾
Rata-rata kontribusi pendapatan dihitung untuk masing-masing karakteristik perempuan pengusaha industri bordir
¾ TK: jumlah tenaga kerja orang