Kontribusi Ekonomi Perempuan Tinjauan Pustaka

Terdapat tiga alasan perempuan mencari penghasilan tambahan yaitu uang, peranan sosial dan pengembangan diri. Hampir bisa dipastikan bahwa uang merupakan alasan terbesar bagi perempuan untuk bekerja di luar rumah. Perempuan pedesaan bekerja agar dapat bertahan hidup sedangkan perempuan kota bekerja untuk ”membayar ” tingkat kemahalan hidup di kota Hoffman dan Nye dalam Azzachrawani, 2004. Sementara itu Suratiyah 1996 mengemukakan, terdapat dua alasan pokok yang melatar belakangi keterlibatan perempuan dalam dunia kerja yaitu: 1. Keharusan sebagai refleksi dari kondisi ekonomi rumahtangga yang rendah sehingga bekerja untuk meningkatkan pendapatan rumahtangga adalah sesuatu yang penting; 2. Memilih untuk bekerja sebagai refleksi dari kondisi sosial ekonomi pada lapisan masyarakat menengah ke atas, dimana pendapatan kepala keluarga biasanya sudah dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga, sehingga perempuan yang masuk ke pasar tenaga kerja bukan semata-mata karena tekanan ekonomi melainkan karena menginginkan kehidupan yang tidak tergantung sepenuhnya pada pekerjaan dan penghasilan suami. Hasil penelitian Hajar dalam Tombokan 2001, menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam pekerjaan mencari nafkah yang menghasilkan pendapatan berfungsi meningkatkan pendapatan rumahtangga, berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, mencerminkan sikap atau tingkat kemandirian serta rasa percaya diri perempuan. Sejalan dengan hasil penelitian itu, besarnya kontribusi pendapatan yang diterima perempuan terhadap ekonomi rumahtangga berpengaruh pula terhadap pola pengambilan keputusan suami isteri dalam berbagai kegiatan rumahtangga Wiryono dalam Tombokan, 2001.

2.1.4 Pengambilan Keputusan

Aspek pengambilan keputusan dalam rumahtangga merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, khususnya antara laki-laki dan perempuan sebagai suami isteri Nerlove dalam Tombokan, 2001. Pola pengambilan keputusan dalam rumahtangga dapat tersebar dengan ”sama nilai” equally dan dapat pula tersebar dengan ”tidak sama nilai” unequally khususnya antara suami dan isteri. Pola pengambilan keputusan ini dapat dibedakan dalam lima variasi yaitu: a pengambilan keputusan hanya oleh isteri saja, b pengambilan keputusan hanya oleh suami saja, c pengambilan keputusan oleh suami dan isteri bersama dengan dominasi isteri, d pengambilan keputusan oleh suami dan isteri, dengan dominasi suami, dan e pengambilan keputusan bersama setara Pudjiwati Sajogyo, 1983.

2.2 Kerangka Pemikiran

Ragam pengusaha perempuan pada industri bordir dapat dibedakan berdasarkan sumberdaya pribadi, sumberdaya rumahtangga dan karakteristik usaha. Sumberdaya pribadi mencakup umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha dan sumber keterampilan. Perempuan sebagai pengusaha memiliki keragaman sumberdaya rumahtangga yang mencakup pekerjaan suami dan komposisi anggota rumahtangga. Karakteristik usaha mencakup kemilikan modal awal usaha usaha pribadi dan bersama dengan suami, lamanya berusaha dalam industri bordir dan skala usaha yang diukur dari jumlah tenaga kerja.Lingkungan masyarakat dan pengaruh budaya juga turut berperan dalam pembentukan perempuan sebagai pengusaha. Kontribusi perempuan pengusaha terhadap pendapatan rumahtangga mempengaruhi peran dalam pengambilan keputusan dalam rumahtangga, yang mencakup pengambilan keputusan dalam kegiatan reproduktif, kegiatan produktif industri bordir dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Keputusan pada kegiatan reproduktif mencakup keputusan dalam pekerjaan rumahtangga, kesehatan dan pendidikan anak. Keputusan pada kegiatan produktif mencakup keputusan dalam proses produksi industri bordir, pemasaran, pengelolaan pendapatan, pengelolaan usaha termasuk menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja dan menambah atau memperbaiki alat-alat produksi. Keputusan pada kegiatan sosial kemasyarakatan mencakup keputusan dalam kegiatan upacara adatselamatankematian, gotong royong, pengajian, arisan dan posyandu.

2.3 Hipotesa

Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Semakin lama usaha semakin besar kontribusi pendapatan perempuan pengusaha terhadap pendapatan rumahtangga 2. Semakin besar skala usaha semakin besar kontribusi pendapatan perempuan pengusaha terhadap pendapatan rumahtangga 3. Pengambilan keputusan pada kegiatan reproduktif, produktif dan sosial kemasyarakatan lebih tinggi pada usaha milik sendiri dibanding usaha milik bersama