Definisi Operasional Perempuan Pengusaha pada Industri Bordir (Kasus di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)
sebagainya, kegiatan layanan kesehatan anggota rumahtangga dan pendidikan anak.
5. Kegiatan produktif adalah kegiatan yang langsung menghasilkan
pendapatan berupa uang. Dilihat dari siapa pelaku isterisuamitenaga upahan atau kerabat untuk jenis-jenis kegiatan dalam usaha kerajinan
bordir seperti proses produksi, pemasaran, pengelolaan keuangan hasil dari penjualan kerajinan bordir dan pengelolaan usaha.
6. Kegiatan sosial kemasyarakatan adalah kegiatan yang berhubungan
dengan lingkungan masyarakat atau kerabat dekat yang mencakup kegiatan sosial dan gotong royong dalam masyarakat seperti perayaan,
selamatan, kesertaan dalam organisasi tingkat komunitas, kesertaan dalam kegiatan politik ditingkat komunitas, arisan, pengajian dan lain-lain.
Dilihat dari siapa pelaku untuk jenis-jenis kegiatan tersebut. 7.
Pendapatan rumahtangga adalah pendapatan total dari suami dan isteri yang dinyatakan dalam rupiah per bulan.
8. Kepemilikan modal awal usaha dilihat berdasarkan sumber modal untuk
memulai industri bordir. Dibedakan menjadi usaha milik sendiri isteri dan usaha milik bersama isteri dan suami.
9. Skala usaha dilihat berdasarkan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
usaha kerajinan bordir. Berdasarkan perhitungan median dibedakan atas: a.
Pengusaha dengan jumlah tenaga kerja 22 orang b.
Pengusaha dengan jumlah tenaga kerja ≥ 22 orang
10. Kontribusi pendapatan perempuan merupakan sumbangan pendapatan
yang diberikan oleh perempuan pengusaha terhadap total pendapatan
rumahtangga per bulan. Berdasarkan perhitungan median, kontribusi pendapatan perempuan dibedakan menjadi:
a. Kontribusi besar: jika
≥ 68,1 persen b.
Kontribusi kecil: jika 68,1 persen 11.
Pengambilan keputusan dalam rumahtangga dibedakan atas: ¾
Pengambilan keputusan dalam kegiatan reproduktif mencakup a. Kegiatan rumahtangga yaitu pengasuhan anak, memasak, mencuci dan
sebagainya; b. Kegiatan yang berkaitan dengan layanan kesehatan anggota rumahtangga; c. Pendidikan anak.
¾ Pengambilan keputusan dalam kegiatan produktif mencakup a. Proses
produksi; b. Proses pemasaran; c. Pengelolaan keuangan dari hasil penjualan; d. Pengelolaan usaha yaitu menambahmengurangi jumlah
tenaga kerja, menambahmemperbaiki alat-alat produksi ¾
Pengambilan keputusan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan mencakup: upacara adat selamatankematian, pengajianmajlis taklim,
gotongroyong, arisan, posyandu 12. Pengambilan keputusan dibedakan atas; a. Isteri sendiri, b. Isteri
dominan, c. Setara, d. Suami dominan dan e. Suami sendiri. Skoring pengambilan keputusan diukur dari jumlah skor yang diperoleh dari
penghitungan sebagai berikut:. ¾
Isteri Isteri Sendiri+ Isteri Dominan : 3 Tinggi ¾
Setara : 2 Nilainya dibagi dua antara isteri dengan suami ¾
Suami Suami Sendiri+Suami Dominan : 1 Rendah
BAB III METODE PENELITIAN