Peranan Perempuan dan Konsep Bekerja
bahkan di bidang industri. Menurut data Susenas tahun 2002 menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang bekerja baik di sektor formal maupun informal mencapai
38,4 persen. Sebagian besar perempuan 67,6 bekerja di sektor pertanian, 13,2 persen di sektor perdagangan dan 12,2 persen di sektor jasa BPS dalam
Azzacrawani, 2004. Implikasi dari keadaan ini antara lain ditunjukkan dengan adanya
perubahan dan pergeseran peranan laki-laki dan perempuan dalam keluarga. Kegiatan perempuan dalam keluarga menjadi tidak terbatas dalam proses
sosialisasi dan reproduksi saja, namun perempuan juga melakukan kegiatan ekonomi bersama dengan laki-laki di luar rumahtangga. Perempuan dalam
menunjang tugas suami ikut serta mencari nafkah meskipun harus tetap mengerjakan pekerjaan rumahtangga Azzacrawani, 2004.
Lewis dalam Munandar 1985 menyebutkan beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya perkembangan dan perubahan status dan peran
perempuan yaitu: 1. Perubahan yang terjadi di kehidupan masyarakat tani di desa manjadi kehidupan masyarakat kota yang modern. Keadaan sosial ekonomi yang
kuarang baik di pedesaan menjadi alasan utama masyarakat desa mengadu nasib ke kota. Kehidupan yang sulit inilah yang juga membuat kaum perempuan tidak
dapat berpangku tangan saja di rumah. Mereka tergugah untuk turut bertanggung jawab atas kelanjutan hidup keluarga dan karena itu mereka lalu bekerja, 2.
Perkembangan di sektor Industri, karena kenaikan kegiatan sektor industri terjadi penyerapan besar-besaran terhadap tenaga kerja. Karena kekurangan tenaga kerja,
banyak tenaga kerja yang diperbantukan, terutama pada pekerjaan yanag tidak membutuhkan kekuatan fisik. 3. Di dunia maju, kondisi kerja yang baik serta
waktu kerja yang singkat memungkinkan para perempuan pekerja dapat membagi tanggung jawab rumahtangga dan tanggung jawab pekerjaaan dengan baik. 4.
Kemajuan perempuan di sektor pendidikan. Kondisi tersebut menyebabakan perempuan tidak lagi merasa puas jika hanya menjalankan peranannya di rumah
saja. Perempuan butuh kesempatan untuk berprestasi dan mewujudkan kemampuan dirinya sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajarinya. Bekerja maksudnya adalah sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara
teratur atau berkesinambungan dalam suatu jangka waktu tertentu dengan tujuan yang jelas yaitu untuk menghasilkan atau mendapatkan sesuatu dalam bentuk
benda, uang, jasa maupun ide Munandar, 1985. Nilai bekerja yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki tidak terlepas dari peran gender yang berlaku dalam
masyarakat sesuai dengan tradisi dan kebudayaan setempat. Laki-laki dianggap layak sebagai kepala keluarga sehingga ia mempunyai tanggung jawab menafkahi
keluarganya. Sedangkan perempuan tidak perlu bekerja karena tempatnya di dalam rumah dan mengurus anak-anak.
Bekerja untuk mendapatkan nafkah dianggap sebagai bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena dengan bekerja seseorang akan mempunyai
daya beli. Menurut BPS dalam Arnis 2000 bekerja didefinisikan sebagai kegiatan seseorang melakukan pekerjaan untuk memperoleh atau membantu
memperoleh penghasilan atau keuntungan atau untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal satu jam dalam seminggu yang lalu dan pekerjaan itu harus dilakukan
berturut-turut dan tidak boleh terputus.