Perumusan Masalah Perempuan Pengusaha pada Industri Bordir (Kasus di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)

dilakukan oleh suami. Kenyataannya, di samping mengurus rumahtangga isteri juga berperan sebagai pencari nafkah dan karenanya memberikan kontribusi pendapatan terhadap pendapatan rumahtangganya. Perempuan bekerja banyak ditemui dalam masyarakat Minangkabau. Terdapatnya sistem keluarga luas memberikan peluang bagi perempuan untuk menjadi pengusaha karena sebagian pekerjaan rumahtangga dapat digantikan oleh anggota rumahtangga lainnya. Umumnya jenis pekerjaan yang ditekuni oleh perempuan adalah di bidang jasa ataupun industri kecil seperti industri pakaian jadi, sulaman, makanan dan sebagainya. Keikutsertaan perempuan bekerja mencari nafkah mempengaruhi peranan dan statusnya dalam rumahtangga dan masyarakat. Bekerjanya perempuan sebagai pengusaha industri bordir menyebabkan mereka menjadi lebih dihargai oleh masyarakat di sekitar lokasi industri bordir, karena perempuan pengusaha telah memberikan peluang bekerja bagi masyarakat terutama ibu-ibu dan anak-anak perempuan. Selama ini dari perempuan bekerja yang lebih banyak disoroti hanya sebagai pekerja upahan. Penelitian ini melihat perempuan yang berperan sebagai penyedia lapangan kerja, yaitu sebagai pengusaha. Dalam hal ini dilihat bagaimana profil pengusaha perempuan pada industri bordir berdasarkan karakteristik pengusaha umur, tingkat pendidikan, karakteristik usaha yaitu kepemilikan modal awal usaha milik sendiribersama dengan suami, sejarah usaha, asal keterampilan dan lama usaha. Penelitian ini juga melihat ketika perempuan bekerja sebagai pengusaha, apakah kegiatan reproduktif yang dipandang masyarakat sebagai kegiatan utamanya dalam rumahtangga akan tetap dilakukan sendiri ataukah dibantu dan atau digantikan oleh anggota rumahtangga lainnya dan tenaga upahan. Dengan perempuan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga, apakah perempuan menjadi lebih berperan dalam pengambilan keputusan untuk kegiatan reproduktif, produktif dan sosial kemasyarakatan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui profil karakteristik pribadi dan karakteristik usaha dari perempuan pengusaha pada industri bordir. 2. Mengetahui pelaku kegiatan reproduktif, produktif dan kegiatan sosial kemasyarakatan dalam rumahtangga perempuan pengusaha. 3. Mengetahui kontribusi pendapatan perempuan pengusaha terhadap pendapatan rumahtangga dan hubungannya dengan pengambilan keputusan dalam kegiatan reproduktif, produktif dan sosial kemasyarakatan. Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis sendiri adalah sebagai pengalaman mempelajari suatu fenomena sosial dan belajar menulis laporan dengan kaidah ilmiah. Penelitian ini juga menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berminat dalam kajian perempuan. BAB II PENDEKATAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Peranan Perempuan dan Konsep Bekerja

Setiap orang dalam hidupnya pada dasarnya masing-masing mempunyai peranan yang harus dijalani sesuai dengan kedudukannya dalam rumahtangga dan masyarakat. Peranan isteri dalam rumahtangga meliputi kegiatan rumahtangga, mencari nafkah dan sosial kemasyarakatan. Peranan dan kontribusi isteri sendiri dapat dilihat dengan banyaknya waktu yang dicurahkan untuk setiap kegiatan yang dilakukan baik kerja reproduktif, produktif maupun kegiatan sosial Pudjiwati Sajogyo, 1981. Eoh 1985 juga menyatakan bahwa peranan dan kedudukan perempuan dalam rumahtangga adalah: 1. Sebagai isteriibu yang berperan melakukan pekerjaan rumahtangga, yaitu pekerjaan produktif yang tidak langsung mendatangkan pendapatan, 2. Sebagai pencari nafkah, yaitu pekerjaan produktif yang langsung mendatangkan pendapatan, dan 3. Sebagai warga masyarakat yang berperan melakukan kegiatan kemasyarakatan dengan berpartisipasi dalam lembaga sosial dan jangkauan pergaulan dengan warga masyarakat. Sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional terdapat kecenderungan meningkatnya peranan perempuan dalam mencari nafkah. Berbagai kajian empiris tentang perempuan menunjukkan bahwa peranan perempuan desa juga turut berperan dalam berbagai bidang seperti pertanian, perdagangan, peternakan