Perumusan Masalah Perempuan Pengusaha pada Industri Bordir (Kasus di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)
dilakukan oleh suami. Kenyataannya, di samping mengurus rumahtangga isteri juga berperan sebagai pencari nafkah dan karenanya memberikan kontribusi
pendapatan terhadap pendapatan rumahtangganya. Perempuan bekerja banyak ditemui dalam masyarakat Minangkabau.
Terdapatnya sistem keluarga luas memberikan peluang bagi perempuan untuk menjadi pengusaha karena sebagian pekerjaan rumahtangga dapat digantikan oleh
anggota rumahtangga lainnya. Umumnya jenis pekerjaan yang ditekuni oleh perempuan adalah di bidang jasa ataupun industri kecil seperti industri pakaian
jadi, sulaman, makanan dan sebagainya. Keikutsertaan perempuan bekerja mencari nafkah mempengaruhi peranan dan statusnya dalam rumahtangga dan
masyarakat. Bekerjanya perempuan sebagai pengusaha industri bordir menyebabkan mereka menjadi lebih dihargai oleh masyarakat di sekitar lokasi
industri bordir, karena perempuan pengusaha telah memberikan peluang bekerja bagi masyarakat terutama ibu-ibu dan anak-anak perempuan.
Selama ini dari perempuan bekerja yang lebih banyak disoroti hanya sebagai pekerja upahan. Penelitian ini melihat perempuan yang berperan sebagai
penyedia lapangan kerja, yaitu sebagai pengusaha. Dalam hal ini dilihat bagaimana profil pengusaha perempuan pada industri bordir berdasarkan
karakteristik pengusaha umur, tingkat pendidikan, karakteristik usaha yaitu kepemilikan modal awal usaha milik sendiribersama dengan suami, sejarah
usaha, asal keterampilan dan lama usaha. Penelitian ini juga melihat ketika perempuan bekerja sebagai pengusaha,
apakah kegiatan reproduktif yang dipandang masyarakat sebagai kegiatan utamanya dalam rumahtangga akan tetap dilakukan sendiri ataukah dibantu dan
atau digantikan oleh anggota rumahtangga lainnya dan tenaga upahan. Dengan perempuan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga, apakah
perempuan menjadi lebih berperan dalam pengambilan keputusan untuk kegiatan reproduktif, produktif dan sosial kemasyarakatan.