Keadaan Sosial Ekonomi Pemanfaatan Air pada Bendung Kecil di Sub DAS Ciomas - DAS Cidanau, Banten

B. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Keadaan Penduduk

Data kependudukan wilayah Sub DAS Ciomas yang digunakan diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Pertanian Kecamatan Ciomas dan Padarincang Mei, 2007 yang meliputi jumlah penduduk yang dibagi berdasarkan tiga kelas yaitu kelas rendah, menengah, dan tinggi Andriyanto, 2007. Jumlah keseluruhan penduduk di wilayah Sub DAS Ciomas sampai tahun 2007 adalah 28.357 jiwa. Untuk kelas rendah berjumlah 9.471 jiwa atau sekitar 33 dari total jumlah penduduk, untuk kelas menengah berjumlah 17.468 jiwa atau sekitar 62 dari total jumlah penduduk, dan untuk kelas tinggi berjumlah 1.418 jiwa atau sekitar 5 dari total jumlah penduduk. 2. Keadaan Industri Sektor industri di kawasan Sub DAS Ciomas masih sedikit jumlahnya, dikarenakan sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Jumlah industri pada tahun 2006 tergolong masih rendah, tidak ada industri besar yang berkembang. Untuk industri berskala sedang hanya terdapat satu saja yaitu perusahaan pengolahan air minum dalam kemasan yang berada di Kecamatan Padarincang dan untuk industri berskala kecil berkembang cukup banyak, yaitu sekitar 844 buah yang tersebar di Kecamatan Ciomas dan Padarincang Serang dalam Angka, 2005. 3. Keadaan Pertanian dan Perkebunan Kegiatan ekonomi masyarakat wilayah Sub DAS Ciomas,sebagian besar bergerak pada sektor pertanian yaitu terdiri dari penanaman padi dan palawija, hortikultura, perkebunan rakyat, dan hutan rakyat. Berdasarkan analisis Peta Rupa Bumi DAS Cidanau, khususnya Sub DAS Ciomas, luas sawah yang berada pada Sub DAS Ciomas secara keseluruhan kurang lebih 683,09 Ha, yang sebagian besar adalah sawah irigasi 650,4 Ha dan sisanya adalah sawah tadah hujan 32,69 Ha. Pada Gambar 4.1 merupakan salah satu kegiatan pertanian yaitu padi sawah yang terdapat di Desa Barugbug, Kecamatan Padarincang. Secara keseluruhan sumber air yang digunakan untuk irigasi di daerah tersebut berasal dari sungai Ciomas tersebut. Untuk kegiatan perkebunan, komoditas yang biasa ditanam pada Sub DAS Ciomas antara lain adalah kelapa, kopi, cengkeh, lada dan nilam. Gambar 4.1. Sawah di Desa Barugbug, Kecamatan Padarincang 4. Keadaan Peternakan Sektor peternakan yang ada di wilayah Sub DAS Ciomas cukup bervariasi jenis dan jumlahnya, namun kebanyakan dalam skala kecilpeternakan rakyat antara lain yang dikembangkan adalah peternakan kerbau, kambing, domba, itik, dan itik manila. Sedangkan peternakan dalam skala besar yang dikembangkan adalah ayam buras ataupun ras. Berikut dapat dilihat data populasi ternak pada tahun 2007 di wilayah Sub DAS Ciomas. Tabel 4.2. Data Populasi Ternak ekor Tahun 2007 No Kecamatan Kerbau Kambing Domba Itik Itik Manila Ayam Buras Ayam Ras 1 Ciomas 124 1484 858 264 408 7822 12000 2 Padarincang 147 186 115 2903 23077 Sumber : UPTD Pertanian Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Padarincang

5. Keadaan Perikanan

Sektor perikanan pada kawasan Sub DAS Ciomas ini sebagian besar ditujukan untuk sektor komersial, misalnya untuk pemancingan. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2007, kolam pemancingan yang digunakan adalah tipe kolam untuk pembesaran ikan dengan volume kolam 90.000 liter yang berukuran 10 x 10 x 0.9 m. Berikut adalah salah satu contoh kolam pemancingan yang ada pada Kecamatan Padarincang yaitu di desa Barugbug. Gambar 4.2. Kolam Ikan untuk Pemancingan di Desa Barugbug Kecamatan Padarincang V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sub DAS Ciomas 1. Topografi