Bendung Kecil Pemanfaatan Air pada Bendung Kecil di Sub DAS Ciomas - DAS Cidanau, Banten

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2002 dan 2003 telah melakukan pendekatan konservasi air melalui penerapan dan pengembangan channel reservoir dam parit. Penerapan dam parit secara umum dapat meningkatkan produktivitas tanah dimana areal tanam meningkat demikian juga intensitas tanam meningkat. Dam parit pada prinsipnya adalah memanen hujan dan aliran permukaan water harvesting yang mengalir karena melebihi daya tampung suatu DAS yang akan digunakan sebagai sumber air irigasi pada musim kemarau. Fungsi dam parit lainnya, dapat mengurangi banjir atau dapat mengurangi debit puncak dan memperlambat waktu respon DAS. Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan air karena persaingan kebutuhan diberbagai sektor tersebut, diperlukan solusi yang tepat. Pendekatan konservasi air melalui pembangunan dam penahan merupakan solusi yang ditawarkan selanjutnya dilanjutkan dengan optimasi penggunaan air dalam arti pasokan dan distribusi penggunaan air.

D. Bendung Kecil

Hasil penelitian yang dilakukan di Sub DAS Bunder, Wonosari menunjukkan bahwa dengan pembangunan bendung yang dilakukan secara bertahap, dapat memperlambat waktu respon DAS dan mengurangi volume debit puncak. Semakin banyak bendung yang dibangun menyebabkan semakin lamanya waktu respon dan semakin sedikit volume debit puncaknya. Evolusi debit puncak yang terukur di outlet Sub DAS dapat diketahui yaitu dengan semakin banyaknya bendung yang dibangun maka semakin lama waktu respon dan semakin sedikit debit puncak yang terjadi. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengisian air tanah dan semakin banyak volume air yang masuk ke dalam tanah. Sehingga cadangan air tanah meningkat dan dapat mendukung pola tanam yang ada. Bendung kecil merupakan bangunan penyimpan air yang dibangun di daerah depresi yang hanya berukuran kecil Departemen Pekerjaan umum, 1997. Kolam bendung akan menyimpan air di musim hujan dan kemudian dimanfaatkan selama musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan pengguna air. Jumlah kebutuhan tersebut akan menentukan tinggi dan kapasitas tampung bendung. Batasan bendung kecil sebagai berikut : 1. Tinggi tubuh bendung maksimum 10 m untuk tipe urugan, dan 6 m untuk tipe graviti atau komposit. 2. Kapasitas tampung bendung maksimum 100.000 m 3 3. Luas daerah tadah hujan maksimum 100 ha = 1 km 2 Dimusim hujan, bendung tidak beroperasi karena air di luar bendung tersedia cukup banyak. Oleh karena itu, pada setiap akhir musim hujan sangat diharapkan kolam bendung dapat terisi penuh air sesuai desain. Untuk menjamin fungsi dan keamanannya, bendung mempunyai beberapa bagian yaitu : 1. Tubuh bendung berfungsi menutup lembah atau cekungan depresi sehingga air dapat tertahan di udiknya. 2. Kolam bendung berfungsi menampung air hujan. 3. Alat sadap berfungsi mengeluarkan air kolam bila diperlukan distribusi, berupa rangkaian pipa atau saluran terbuka. 4. Saluran pelimpah berfungsi mengalirkan banjir limpasan dari kolam ke lembah untuk mengamankan tubuh bendung terhadap luapan. Dengan perencanaan pembangunan bendung kecil di Sub DAS Ciomas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dan pengaruhnya terhadap ketersediaan air water supply, alokasi sumberdaya air lebih efisien, membantu konservasi tanah dan air, meningkatkan produktivitas lahan, serta untuk memperlambat waktu respon dan mengurangi volume debit puncak yang mengakibatkan banjir di hilir Sub DAS. Kemudian, semakin banyak volume air yang meresap ke dalam tanah maka cadangan air tanah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna air. Pemilihan lokasi sasaran pembangunan bendung kecil hendaknya mempertimbangkan ketentuan berikut : 1. Dipilih pada daerah yang beralur sempit, kedua sisi lereng relatif curam sehingga dapat menampung air yang banyak, daerah dangkal yang sedikit sehingga kehilangan air akibat rembesan dan penguapan kecil. 2. Pemilihan lokasi disesuaikan dengan keperluan, misalnya untuk keperluan domestik, irigasi kebun pekarangan dan minuman ternak, maka pembangunan pada lokasi yang sedekat mungkin dengan pemakai. Air yang tertampung dalam bendung kecil dimanfaatkan untuk kepentingan usaha pertanian tanaman, ikan dan ternak. Pengelolaan air di DAS bermanfaat untuk menjaga keseimbangan hidrologis di kawasan hulu dan hilir. Maksud lain dari pengelolaan air di DAS bagian hulu adalah : 1. Merembeskan air ke dalam tanah melalui perkolasi 2. Meningkatkan kelembaban tanah, dan

3. Memberikan pasokan air ke tanaman sesuai dengan kebutuhan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Pemikiran