Analisis Neraca Air Berdasarkan Hujan dan Debit Aliran Masuk pada

V h = Vi +10 A kt Rj atau Vh = Vj

5. Analisis Neraca Air Berdasarkan Hujan dan Debit Aliran Masuk pada

Musim Hujan a. Ketersediaan Air Debit aliran masuk ke dalam bendung kecil berasal dari hujan yang turun di dalam daerah cekungan. Sebagian dari hujan tersebut menguap, sebagian lagi turun mencapai permukaan tanah. Hujan yang turun mencapai tanah sebagian masuk ke dalam tanah infiltrasi, yang akan mengisi pori-pori tanah sebagian mengalir menuju dam penahan sebagai aliran bawah permukaan, sedangkan sisanya mengalir di atas permukaan tanah run off. Jika pori tanah sudah mengalami kejenuhan, air akan mengalir masuk ke dalam tampungan air tanah. Gerak air ini disebut sebagai perkolasi. Sedikit demi sedikit air dari tampungan air tanah mengalir keluar sebagai mata air menuju alur dan disebut aliran dasar. Sisa dari curah hujan yang mengalir di atas permukaan, disebut aliran permukaan, bersama aliran dasar bergerak menuju bendung kecil. Ketersediaan air dapat dinyatakan sebagai air yang masuk ke dalam kolam bendung kecil yang terdiri atas dua kelompok, yaitu air permukaan dari seluruh daerah tadah hujan, dan air hujan efektif yang langsung jatuh di atas permukaan kolam. Dengan demikian jumlah air yang masuk ke dalam bendung kecil dapat dinyatakan sebagai berikut : S S S .................. 3 Dimana : V h = Volume air yang dapat mengisi kolam bendung selama musim hujan m 3 V j = Aliran bulanan pada bulan j m 3 bulan S Vi = Jumlah aliran total selama musim hujan m 3 R j = Curah hujan bulanan pada bulan j mmbulan S Vj = Curah hujan total selama musim hujan mm, curah hujan musim kemarau diabaikan A kt = Luas permukaan kolam bendung ha V n = V u + V e + V i + V s b. Analisis Dimensi Bendung Kecil 1 Kapasitas tampung bendung Bendung yang akan dibangun harus mampu menampung penuh air di musim penghujan dan kemudian dioperasikan selama musim kemarau untuk melayani berbagai kebutuhan, dimana kapasitas tampung yang diperlukan V n adalah : ..…………………… 4 Dimana : V n = Kapasitas tampung total yang diperlukan suatu wilayah m 3 V u = Volume hidup untuk melayani berbagai kehidupan m 3 V e = Jumlah penguapan kolam selama musim kemarau m 3 V i = Jumlah resapan melalui dasar, dinding, dan tubuh bendung selama musim kemarau m 3 Vs = Ruangan yang disediakan untuk sedimen m 3 Namun dalam menentukan kapasitas total suatu bendung harus pula mempertimbangkan volume atau debit air yang tersedia V h dan kemampuan topografi untuk menampung air V p . Apabila air yang tersedia atau kemampuan topografi kecil, bendung harus didesain dengan kapasitas yang lebih kecil daripada kebutuhan maksimum suatu wilayah. Demikian juga untuk memenuhi kebutuhan maksimum suatu wilayah diperlukan pembangunan lebih dari satu bendung. 2 Ruang sedimen Ruang untuk sedimen perlu untuk disediakan di kolam bendung mengingat daya tampungan kecil, walaupun daerah tadah hujan disarankan agar ditanami vegetasi rumput untuk mengendalikan erosi. Berdasarkan pengamatan beberapa bendung yang ada, secara praktis ruang sedimen setinggi 1 m di atas dasar kolam yang telah cukup untuk menampung sedimen V s . Ruang ini masih dapat dimanfaatkan selama masih belum terisi sedimen. Ruang inilah yang menentukan umur ekonomis bendung tersebut. 3 Jumlah penguapan V e Di daerah semi kering penguapan dari kolam bendung akan relatif besar jumlahnya apalagi aliran masuk di musim kering tidak ada. Dengan demikian jumlah penguapan selama musim kemarau perlu diperhitungkan dalam penentuan kapasitas atau tinggi bendung. Penguapan di permukaan kolam bendung dapat dihitung secara sederhana seperti berikut : ......................................... 5 Dimana : V e = Jumlah penguapan kolam selama musim kemarau m 3 A kt = Luas permukaan kolam bendung pada setengan tinggi ha E kt = Penguapan bulanan dimusim kemarau pada bulan ke-t mmbulan 4 Jumlah resapan V i Air di dalam kolam bendung akan meresap masuk ke dalam pori atau rongga dasar dan dinding kolam bendung. Besarnya resapan secara praktis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : .......................................... 6 Dimana : R = Jumlah resapan m 3 hari L = Luas daerah genangan m 2 P = Perkolasi mhari 5 Menentukan kapasitas tampung desain V d Untuk menentukan atau memilih kapasitas tampung desain suatu bendung V d harus membandingkan ketiga hal yaitu : V e = 10 . A kt . S E kt R = L x P a Volume tampungan yang diperlukan V n untuk menyediakan : - kebutuhan penduduk, pertanian dan industri V u di suatu desa - volume cadangan untuk kehilangan air karena penguapan V e dan resapan V i - ruangan penampung sedimen V s diperkirakan 0.05–0.1 Vu b Volume tampungan air yang tersedia musim hujan V h c Daya tampung potensi selama musim hujan V p , yaitu volume maksimum kolam yang terbentuk karena dibangunnya suatu bendung. Dari ketiga besaran tersebut yaitu : V n, V h, dan V p dipilih yang terkecil sebagai volumekapasitas tampung desain suatu bendung V d . Bilamana V h atau V p yang menentukan, maka kemampuan bendung yang melayani penduduk akan berkurang yaitu tidak sebesar yang diperlukan V n .

6. Optimasi Pola Tanam