V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sub DAS Ciomas 1. Topografi
Berdasarkan data dari kantor kecamatan setempat, diketahui bahwa ketinggian Sub DAS Ciomas berkisar antara 230 m sampai dengan 650 m
diatas permukaan laut. Karakteristik aliran suatu DAS diperkirakan berdasarkan morfometri DAS yang bersangkutan. Morfometri DAS atau
karakteristik fisik DAS kajian diuraikan antara lain panjang sungai utama, panjang sungai tingkat 1, 2 dan seterusnya, kemiringan alur sungai utama,
ketinggian DAS, kemiringan lereng DAS, kerapatan darinase darinage density, serta debit aliran dari stasiun pengukuran debit AWLR. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara umum hubungan antara karakteristik aliran dan karakteristik fisik DAS pada suatu Sub DAS kajian.
Dari analisis Peta Rupa Bumi DAS Cidanau, jaringan aliran sungai Ciomas sepintas tampak menyerupai percabangan pohon dengan corak
alirannya berbentuk kombinasi dengan jumlah orde sebanyak tiga. Kemudian dari analisis peta tersebut diperoleh dua calon lokasi dibangunnya bendung
kecil yang berada di bagian hulu Sub DAS Ciomas yaitu Sungai Ciomas hulu dan Sungai Cibopong. Kemudian diketahui bahwa panjang sungai Ciomas
hulu ± 3,75 km, sedangkan panjang sungai Cibopong ± 3.46 km. Kerapatan drainase sungai Ciomas hulu ± 1.69 kmkm
2
, sedangkan kerapatan drainase sungai Cibopong ± 1.499 kmkm
2
. Jika kerapatan drainase kecil, berarti drainase kurang baik, percabangananak sungai sedikit, luas DAS kecil dan
daerah tangkapan hujan kecil. Bendung kecil diarahkan terutama pada Sub DAS Ciomas bagian hulu
merupakan daerah tangkapan air dan pada kawasan tersebut perlu diberikan perlindungan konservasi lahan, penampungan air dan pengendalian aliran
anak-anak sungai. Ketentuan lain untuk menentukan lokasi sasaran pembangunan bendung kecil antara lain dicari lokasi dengan topografi
bergelombang pada daerah bagian hulu tersebut. Dipilih daerah yang beralur sempit, agar efisien dalam pembuatan bendungnya.
100 200
300 400
500 600
700
125 250 500 750 1000 1125 1250 1750 2000 2125 2375 2625 3000 3375 3500
Jarak m E
le v
a s
i m
2. Penampang Sungai
Analisis penampang sungai dilakukan dengan menggambarkan penampang memanjang dan penampang melintang sungai, yang diukur
berdasarkan garis kontur sungai Ciomas. Penampang memanjang sungai diukur untuk mengetahui lokasi yang sesuai untuk pembuatanbendung kecil,
sedangkan penampang melintang sungai dibuat untuk mengetahui seberapa besar potensi luas daerah genangannnnya.
Untuk penampang memanjang sungai Ciomas Hulu dapat dilihat pada Gambar 5.1. Dari gambar diperoleh informasi bahwa elevasi tertinggi sungai
berada pada 625 m dan elevasi terendah sungai pada 252.5 m. Kemudian pemilihan lokasi pembangunan bendung kecil adalah tempat–tempat yang
cukup landai dan tidak berada di dekat outlet sungai. Letak yang mungkin untuk dibangunnya bendung kecil yaitu pada jarak ± 2000 m dari hulu dengan
elevasi 362.5 m.
Gambar 5.1. Penampang Memanjang Sungai Ciomas Hulu Kemudian untuk penampang memanjang sungai Cibopong dapat
dilihat pada Gambar 5.2 . Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa elevasi tertinggi sungai berada pada 700 m dan elevasi terendah sungai pada 259.5 m.
Letak yang mungkin untuk dibangunnya bendung kecil yaitu pada jarak ± 2250 m dari hulu dengan elevasi 360.5 m.
Elevasi bendung kecil Elevasi tertinggi sungai
Elevasi terendah sungai
100 200
300 400
500 600
700 800
12 5
25 37
5 50
62 5
63 7,
5 75
87 5
10 00
15 00
18 75
22 50
23 75
25 00
30 00
31 25
32 50
33 75
Jarak m E
le v
a s
i m
Gambar 5.2. Penampang Memanjang Sungai Cibopong Beberapa titik pada penampang memanjang dapat digambarkan untuk
mendapatkan penampang
melintang yang
sempit sehingga
dapat meminimalisasi pengerjaan pembuatan bendung kecil. Berikut ini disajikan
gambar penampang melintang sungai Ciomas yang debitnya memungkinkan untuk pembuatan bendung kecil yang diperoleh dari hasil analisis penelitian
sebelumnya, dimana penampang melintang sungai yang diperoleh merupakan penampang melintang rata-rata yang dimaksudkan untuk mendekati lebar
penampang sebenarnya. Data tersebut bersumber dari masterplan DAS Cidanau. Penampang melintang tersebut dipergunakan untuk memperkirakan
potensi luas daerah genangan pada sungai Ciomas Hulu dan sungai Cibopong.
Gambar 5.3. Penampang Melintang Sungai Ciomas
Elevasi terendah sungai Elevasi bendung kecil
Elevasi tertinggi sungai
•
interpolasi
50000000 100000000
150000000 200000000
250000000
100 200
300 400
Hari ke- J
u m
la h
K e
te rs
e d
ia a
n A
ir
l it
e r
h a
ri Ketersediaan Air
C. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Sebelum Dibangunnya Bendung