56
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Konsumen Di Semarang
Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177
Kelurahan. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen, dengan luas wilayah
57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan
wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sedangkan kecamatan yang mempunyai luas
terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas wilayah 5,93 Km2 diikuti oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14
Km2 . Di Semarang terdapat 1088 sekolah dengan rincian untuk SD dan MI
berjumlah 781,SMP dan MTS berjumlah 191, SMA dan MA berjumlah 97, sedangkan untuk SMK berjumlah 69. http: diknas.semarang.go.id.
Sedangkan untuk pelajar SDMI berjumlah 155.790 anak, SMPMTs berjumlah 59.627 anak, SMAMA berjumlah 26.299, dan untuk SMK
berjumlah 23.227 anak. http: semarangKota.dapodik.org. Jadi dapat dikatakan 155.790 anak SD dan MI tersebut berpotensi kuat menjadi
konsumen jajanan mengandung Bahan Tambahan Pangan yang berbahaya.
57
4.1.2 Wilayah Kerja Balai Besar POM Semarang
Sesuai dengan struktur organisasi, wilayah kerja Balai Besar POM Semarang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM nomor
05018SKBBPOM meliputi 35 wilayah kerja, yaitu 29 Kabupaten dan 6 Kota. Kabupaten dan Kota tersebut adalah: Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten
Temanggung, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, Kabupaten Brebes,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak,
Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Klaten, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Surakarta, dan Kota Magelang.
Mengingat wilayah kerja yang luas dan terbatasnya tenaga yang ada, Balai Besar POM Semarang dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi
dengan dinas kesehatan Kota dan Kabupaten setempat baik secara teknis maupun admininstratif. Kerjasama secara teknis antara Balai Besar POM
dengan Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten adalah dengan cara bersama- sama melakukan inspeksi ke tempat-tempat perbelanjaan dan perusahaan-
perusahaan produk pangan, obat tradisional, produk komplimen, produk terapetik, produk kosmetik, produk bahan berbahaya, dan produk farmasi.
58
Kerjasama koordinasi secara admininstrasi antara Balai Besar POM dan Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten setempat yaitu dalam bidang
perijinan usaha. Jika seorang ingin mendirikan usaha yang berskala kecil home industry, maka perijinan produk usahanya cukup di Dinas Kesehatan
Kota atau Kabupaten setempat.
4.1.3 Faktor-Faktor Jajanan Berbahaya Banyak Beredar Di