Kewenangan Balai Besar POM Tentang Perijinan

67 “…..Kuning Metanil seringkali disalahgunakan untuk pewarna makanan 7 minuman, misalnya : krupuk, sirup dan tahu. Untuk pewarna makanan yang memberikan warna kuning disarankan memakai pewarna alam atau pewarna sintetik yang aman sesuai dengan Permenkes No. 722 Menkes Per IX 88 tentang Bahan Tambahan Makanan.” pamflet dari Balai Besar POM Semarang yang berjudul “KUNING METANIL Methanyl Yellow”

4.1.4.3 Kewenangan Balai Besar POM Tentang Perijinan

Salah satu kewenangan yang dimiliki oleh Balai Besar POM adalah kewenangan tentang ijin usaha. Bagi para pelaku usaha yang akan mendirikan usaha atau pelaku usaha yang memperoleh ijin usaha, maka pelaku usaha tersebut harus mengurus ijin usahanya ke Balai Besar POM. Namun tidak semua pelaku usaha khususnya makanan dan obat dapat mengurus ijin usahanya di Balai Besar POM. Djoko Harjanto mengatakan bahwa : “pelaku usaha yang dapat mengurus ijin usahanya ke Balai Besar POM adalah pelaku usaha yang berskala besar dan atau menengah. Sedangkan pelaku usaha kecil seperti industri rumah tangga mengurus ijinnya cukup ke dinas kesehatan Kota atau Kabupaten setempat.” wawancara dengan Djoko Harjanto,Pengawas Obat dan Makanan Balai Besar POM Semarang, tanggal 4 November 2010. Kewenangan Balai Besar POM tentang perijinan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 382MEN.KESPERVI1989 tentang pendaftaran makanan. Sarpi mengatakan: “dulu majikan saya mengurus ijin usahanya ke Balai Besar POM Semarang. Dalam proses mengurus ijin ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, tapi syaratnya apa saja saya kurang tahu.” 68 wawancara dengan sarpi, pedagang nugget dan tempura di RAMI Raudlotul Huda Sekaran, tanggal 14 November 2010. Seperti yang dikatakan sarpi, dalam mengurus ijin usaha ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi menurut Djoko Harjanto adalah kelayakan lokasi usaha, sarana dan prasarana yang digunakan untuk memproduksi dan bahan baku yang digunakan. wawancara dengan Djoko Harjanto,Pengawas Obat dan Makanan Balai Besar POM Semarang, tanggal 4 November 2010. Berikut ini adalah bagan tata cara pendaftaran suatu produk makanan: Gambar 2: Alur pendaftaran suatu produk makanan ditolak diterima Tambahan Data Pemeriksaan Pabrik Baru Sumber: www.pom.go.id Pendaftar Penyerahan dokumen Penilaian awal Penilaian Persetujuan Pendaftaran Pembayaran BANK Pendaftar 69

4.1.4.4 Kewenangan Balai Besar POM tentang pengawasan