7
1.2 Identifikasi Masalah
Konsumen membutuhkan produk untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari, sedangkan pelaku usaha melakukan pemerataan dan mencari keuntungan.
Tersedianya pangan yang aman, bermutu dan bergizi, merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian secara proposional dari berbagai
pihak, baik pelaku usaha, konsumen maupun masyarakat dan negara, karena meskipun secara normatif hal-hal diatas sudah mendapat perlindungan secara
hukum akan tetapi dalam kenyataan empirisnya masih banyak beredar makanan yang “tidak layak” atau bahkan justru berbahaya jika dikonsumsi.
Dengan makin banyaknya pelaku usaha berakibat semakin kompetetifnya iklim usaha, hal ini berakibat pula tidak terpenuhinya standar mutu pada
makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi dan berdampak merugikan konsumen.
Fakta yang sekarang ini berkembang yaitu semakin maraknya makanan jajanan anak yang tidak memenuhi standar mutu makanan sehingga
tidak jarang menyebabkan anak -anak sering mengalami diare, pusing, kejang- kejang, demam, kram perut, diare dan muntah-muntah. Hal ini bisa
disebabkan karena dalam proses produksinya menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak layak dikonsumsi.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka identifikasi masalah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor yang jajanan berbahaya banyak beredar di lingkungan
Sekolah Dasar
8
2. Usaha yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
Semarang untuk menanggulangi jajanan berbahaya yang banyak beredar di lingkungan Sekolah Dasar terkait dengan kewnangannya
3. Bentuk perlindungan hukum Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan Semarang dari bagi konsumen jajanan berbahaya ? 4.
Tugas dan wewenang Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang terkait masalah tersebut ?
5. Hukuman atau sanksi bagi pihak-pihak yang terkait masalah
tersebut 6.
Kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang dalam mengatasi masalah banyaknya jajanan berbahaya yang beredar di
Sekolah Dasar
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas penulis tidak melebar sehingga dapat mengakibatkan ketidakjelasan pembahasan masalah, maka penulis akan
membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah tersebut adalah: 1.
Faktor yang menyebabkan jajanan berbahaya banyak beredar di lingkungan Sekolah Dasar
2. Usaha yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
Semarang untuk menanggulangi jajanan berbahaya yang banyak beredar di lingkungan Sekolah Dasar terkait dengan
kewenangannya
9
3. Upaya Balai Besar POM Semarang dalam melindungi konsumen
terkait banyaknya jajanan berbahaya yang beredar di Sekolah Dasar
1.4 Perumusan Masalah