Pengertian Pelaku Usaha Tinjauan Tentang Pelaku Usaha

33 disepakati dan diakui di dunia internasional, membuka layanan pengaduan konsumen, dan sebagai sosial kontrol dengan kekuatan moral masyarakat. Zumrotin K. Susilo 1996 : 9

2.3 Tinjauan Tentang Pelaku Usaha

Salah satu pihak yang berhubungan langsung dengan konsumen dalam transaksi jual beli maupun penyelenggaraan suatu perjanjian dagang adalah pelaku usaha. Pelaku usaha disini bukan hanya produsen yang memproduksi barang dan atau jasa tetapi juga termasuk pihak-pihak yang menyalurkan barang dan atau jasa kepada konsumen contohnya: pedagang eceran, grosir, agen dan distributor. Penyedia bahan baku atau bahan dasar suatu produk pun dapat disebut sebagai pelaku usaha.

2.3.1 Pengertian Pelaku Usaha

Berdasarkan Undang-Undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pengertian pelaku usaha adalah setiap perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melaui perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Pengertian pelaku usaha di atas cukup luas karena meliputi grosir, lerevansir, pengecer dan sebagainya. Pengertian pelaku usaha yang luas tersebut akan memudahkan konsumen menuntut ganti kerugian. Konsumen yang dirugikan akibat penggunaan produk tidak begitu kesulitan dalam menemukan kepada siapa tuntutan diajukan, karena banyak pihak yang dapat digugat. Ahmad Miru dan Sutarman 2004 : 9 34 Sementara itu, ruang lingkup yang diberikan sarjana ekonomi yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ISEI mengenai pelaku usaha adalah sebagai berikut: 1 Investor Yaitu pelaku usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai kepentingan seperti perbankan, usaha leasing, penyedia dana, dsb 2 Produsen Yaitu pelaku usaha yang membuta, memproduksi barang dan atau jasa- jasa lainbahan baku, bahan tambahan penolong, dan bahan-bahan lainnya. Pelaku usaha dalam kategori ini dapat terdiri dari orang badan usaha yang berkaitan dengan pangan, orang badan usaha yang memproduksi sandang, orang atau badan usaha yang berkaitan dengan pembuatan perumahan, orang badan usaha yang berkaitan dengan jasa pengangkutan, perasuransian, kesehatan, dll 3 Distributor Pelaku usaha yang mendistribusikan atau memperdagangkan barang dan atau jasa tersebut kepada masyarakat. Pelaku usaha pada kategori ini misalnya pedagan retail, pedagang kaki lima, warung, toko, supermarket, rumah sakit, klinik, dsb. Nasution 1995 : 65 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan usaha dalam bidang ekonomi. Selain bidang ekonomi tidak dapat dikategorikan dalam pengertian ini. Kesimpulan lain yang dapat ditarik dari pengertian diatas adalah usaha dalam bidang ekonomi tersebut adalah harus dilakukan di wilayah indonesia, jika dilakukan di luar negeri berarti menggunakan sistem hukum negara bersangkutan atau menggunakan sistem hukum internasional.

2.3.2 Hak-Hak Pelaku Usaha