49
2 Memiringkan kepala apabila akan memulai melakukan suatu pekerjaan.
Hal itu dilakukan untuk mencoba menyesuaikan cahaya yang ada dan daya lihatnya.
Sisa penglihatannya mampu mengikuti gerak benda. Apabila ada benda bergerak di depannya, mereka akan mengikuti arah gerak benda tersebut
sampai benda tersebut tidak tampak lagi.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan
1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlinda 2014 dalam skripsi tentang
„Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Melempar dan Menangkap Bola‟ dapat disumpulkan bahwa penggunaan
permainan melempar dan menangkap bola dapar meningkatkan pengembangan motorik kasar anak. Ini terlihat dari hasil kegiatan
permainan siklus I rata-rata 46,4 atau 46 interval di bawah 50 kategori belum berkembang, dilanjutkan pada siklus II rata-rata kemampuan anak
72,4 atau 72, interval diantara 71-80 kategori berkembang sesuai harapan, dan hasil kemampuan dalam permainan pada siklus III rata-rata
82,75 atau 82 interval 81-100 kategori berkembang sangat baik. 2
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zaenab 2012 dalam jurnal skripsi tentang „Pemanfaatan Media Bola Untuk Meningkatkan Keterampilan
Motorik Kasar Siswa Kelompok B TK Jiwa Nala Surabaya‟ dapat disimpulkan bahwa melalui media bola besar secara dinamis dapat
membantu untuk mempercepat meningkatkan efektivitas gerak dasar
50
keterampilan motorik kasar, mampu meningkatkan konsentrasi, koordinasi otot-otot dan percaya pada diri sendiri, sehingga dapat menghindari
terjadinya kecelakaan, seperti jatuh, terbentur, kehilangan keseimbangan atau ragu-ragu dalam gerakan.
3 Hasil penelitian yang dilakukan Rudiyati 2010 dalam jurnal asesmen dan
intervensi anak berkebutuhan khusus JASSI ANAKKU tentang „Pembelajaran Membaca dan Menulis Braille Permulaan pada Anak
Tunanetra‟ disimpulkan bahwa sebelum siswa tunanetra diperkenalkan dengan papan hurufbaca atau
“Reken Plank” guru telah melatih terlebih dahulu kepekaan dria taktual mereka dengan menggunakan bahan-bahan
limbah dan peralatan yang dapat digunakan untuk melatih kepekaan dria taktual siswa tunanetra. Bahan-bahan limbah dan peralatannya yaitu:
potongan kain sutera, katun, wool, lurik; kertas amplas yang berbeda teksturnya; biji-bijian; dan barang-barang limbah lain yang dapat
dimanfaatkan untuk melatih kepekaan taktual siswa tunanetra.
2.5 Kerangka Berfikir