14
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Dengan demikian kegiatan belajar peserta didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Esensi media dalam perspektif pendidikan anak berkebutuhan khusus
pada dasarnya media merupakan alat bantu dari aksi guru ketika melakukan intervensi. Media dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus sering disebut
sebagai media khusus, sebetulnya tidak ada alat spesifik diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus. Alat atau media yang digunakan pada anak
semuanya diadopsi dari alat atau media yang digunakan bagi anak-anak pada umumnya. Perbedaan itu mungkin hanya terjadi pada teknik atau cara di dalam
mengoperasikan alat itu, dan beragamnya media yang digunakan sehingga ada kesan sebagai media yang khusus. Kesan itu mungkin pula terjadi akibat dari
media yang digunakan merupakan media yang biasa diperuntukkan bagi anak normal usia prasekolah atau usia dini yang tiba-tiba muncul dan digunakan
anak pada anak berkebutuhan khusus pada usia sekolah dasar.
2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran
berlangsung, dan
konteks pembelajaran
termasuk karakteristik
15
siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik 1986 dalam Arsyad, 2007: 15 mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data memadatkan informasi.
Sudjana dan Rivai 1992 dalam Arsyad, 2007: 24 mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar; 2.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran; 3.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
16
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain lain.
2.1.3 Media Pembelajara Anak Tunanetra