Motorik Halus Motorik Kasar

23 dan cenderung mengarah pada koordinasi antara mata dan kaki, mata dan tangan, seperti mendorong, memukul, memantul, melempar, menendang, berguling, menerima, menangkap, menghentikan, menari dan pantomim. Kemampuan gerak dasar inilah yang akan berperan sebagai landasan perkembangan keterampilan motorik kasar anak.

2.2.2 Klasifikasi Aktivitas Motorik

Klasifikasi aktivitas motorik anak menurut Sujiono dkk. 2008: 1.13, ada dua yaitu motorik halus dan motorik kasar. Berikut ini secara lengkap diuraikan kajian jenis aktivitas motorik tersebut.

2.2.2.1 Motorik Halus

Gerak motorik halus merupakan gerak yang hanya melibatkan bagian- bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti kemampuan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini tidak banyak memerlukan tenaga, namun hanya memerlukan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Kata halus menyatakan suatu kualitas kepekaan atau suatu yang rumit. Bagian-bagian tubuh tertentu bergerak dalam daerah yang terbatas untuk menghasilkan tanggapanreaksi atau respon yang tepat. Motorik halus ini sering berhubungan dengan koordinasi tangan dan mata seperti meronce, mewarnai, melipat dan menulis.

2.2.2.2 Motorik Kasar

Gerak motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak Sujiono dkk., 2008: 1.13. Gerakan motorik 24 kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh bagian tubuh anak. Gerak motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa. Yakni kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Direktorat Pembinaan TK dan SD 2008: 5 menjelaskan, perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada anak yang perkembangan motoriknya sangat baik seperti atlet, namun ada juga yang memiliki keterbatasan fisik. Selain itu juga dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin gender. Menurut pendapat Sherman 1973 dalam Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2008: 6 yang menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle childhood kelentukan fisiknya 5-10 lebih baik dari pada anak laki-laki, tetapi kemampuan fisik atlet seperti berlari, melompat dan melempar lebih tinggi pada anak laki-laki dari pada perempuan. Gerak motorik kasar dalam pengembangannya, motorik kasar lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum anak dapat menggunakan dan mengontrol tangan serta jari-jarinya untuk menggunting dan meronce. Gerak motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak. Gerak ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Berbagai gerakan motorik kasar anak yang dicapai tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Misalnya anak dibiasakan untuk terampil berlari, maka 25 anak akan senang berolahraga Sujiono dkk., 2008: 1.13. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki. Dapat disimpulkan bahwa motorik kasar anak merupakan kemampuan gerak tubuh yang melibatkan aktivitas otot-otot besar anak secara terkoordinasi, sehingga menghasilkan gerakan terkendali seperti menendang, berlari, menangkap atau melempar bola.

2.2.3 Tahapan Perkembangan Keterampilan Motorik