Keaktifan belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik ataupun mental Sardiman, 2001:99. Selama kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus terkait, sehingga
menghasilkan aktivitas belajar yang optimal. Macam- macam aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh siswa dalam proses belajar mengajar menurut
Sardiman 2001 antara lain: a.
Visual Activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan
demonstrasi
b. Oral Activities, seperti: mengatakan, merumuskan, bertanya, member saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi
c.
Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato
d.
Writing Activities, seperti: membuat grafik, peta, diagram
e. Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi metode,
mereparasi
f. Mental Activities, seperti: menagnggapi, menggingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan
g. Emotional Activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, berani, gembira,
gugup, senang
2.2 Hasil Belajar
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran instruksional, pengalaman proses
belajar mengajar, dan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dariproses belajar yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
Mardiyan, 2012. Faktor internal hasil belajar yaitu sikap belajar dari diri siswa
sendiri dan faktor eksternal yaitu pengaruh hasil belajar yang bukan dari diri siswa sendiri misalnya metode pembelajaran Mardiyan, 2012. Howard Kingsle
membagi hasil belajar menjadi tiga macam, yaitu a ketrampilan dan kebiasaan,
b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan citacita Sudjana, 2001:22.
Hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang betujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di
mana tingkat kamampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terbagi dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil
belajar merupakan hal yang penting yang dijadikan tolok ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil
atau tidak Rohwati, 2012. Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai Rohwati, 2012.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:42-50 seseorang akan dikatakan telah mengalami proses belajar apabila memenuhi prinsip-prinsip belajar sebagai
berikut:
a.
Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peran yang penting, di mana motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang. Mc. Donald menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“perasaan feeling” dan didahului dengan tanggapan adanya tujuanSadirman, 2001:71.
b.
Keaktifan
Kecenderungan psikologis dewasa ini menganggap anak adalah makhluk yang aktif. Suatu kegiatan belajar hanya mungkin terjadi apabila seorang anak
aktif mengalaminya sendiri. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.
c.
Keterlibatan langsung pengalaman
Kegiatan belajar harus dilakukan sendiri oleh siswa. Belajar adalah pengalaman dan belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Dalam belajar
melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi juga harus terlibat dalam perbuatan dan bertanggung jawab pada
hasil belajarnya.
d.
Pengulangan
Prinsip pengulangan merupakan prinsip yang paling tua dan sudah diperkenalkan. Tujuan dari dilakukannya pengulangan adalah melatih daya ingat
siswa, membentuk respon yang benar, membentuk suatu kebiasaan.
e.
Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar akan membuat siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru dan mengandung
masalah yang perlu dipecahkan akan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.
f.
Balikan dan penguatan
Balikan yang diberikan oleh guru kepada siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami suatu hal, tentang
kekuatan dan kelemahan siswa. Penguatan berfungsi agar siswa mengulangi
perbuatan yang sudah baik.
g.
Perbedaan individual
Siswa dalam satu kelas tidak boleh kita perlakukan dengan cara yang sama karena masing-masing mempunyai karakteristik dan perbedaan kemampuan
sehingga guru harus memperlakukan siswa sesuai kemampuannya.
2.3 Game