4. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan dianalisis serta dibuat kesimpulan atas pelaksanaan metode pembelajaran GBIdan reward
dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Kimia di kelas XI MIA 5 SMA N 1 Karanganom.
3.8 Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan berupa soal uraian, lembar observasi, dan angket .Sebelum alat evaluasi digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dan
divalidasi oleh validator untuk memastikan validitasnya. a.
Validitas Soal Rumus korelasi Pearson product
– moment
r
xy
=
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi N = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item Y = skor seluruh item responden uji coba
Kemudian, untuk menguji signifikan hasil korelasi digunakan uji-t. Adapun kriteria untuk menentukan signifikan dengan membandingkan nilai t-
hitung dan t-Tabel. Jika t-hitung t-Tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid.
Rumus mencari t-hitung yang digunakan adalah:
t
hit
=
√
√
Sudjana, 2005
b. Reliabilitas
1. Uji reliabilitas soal menggunakan rumus α-cronbach:
r=
∑
Dimana: r
= reliabilitas instrument n
= banyaknya butir soal = varian butir soal
= varian total Kriteria reliabilitas soal:
0,8 ≤ r ≤ 1,0 = reliabilitas sangat tinggi 0,6 ≤ r 0,8 = reliabilitas tinggi
0,4 ≤ r 0,6 = reliabilitas cukup 0,2 ≤ r 0,4 = reliabilitas rendah
0,0≤ r 0,2 = reliabilitas sangat rendah Suharsimi, 2003
2. Uji reliabilitas lembar observasi menggunakan rumus inter raters
reliability
r=
Dimana : r
= reliabilitas lembar observasi Vp
= varian person Ve
= varian eror k
= jumlah observer Kriteria reliabilitas lembar observasi :
0,8 ≤ r ≤ 1,0 = reliabilitas sangat tinggi 0,6 ≤ r 0,8 = reliabilitas tinggi
0,4 ≤ r 0,6 = reliabilitas cukup 0,2 ≤ r 0,4 = reliabilitas rendah
0,0≤ r 0,2 = reliabilitas sangat rendah Suharsimi, 2003
3. Uji reliabilitas angket menggunakan rumus α-cronbach:
r=
∑
Dimana:
r = reliabilitas angket
n = banyaknya butir angket
= varian butir angket = varian total
Kriteria reliabilitas soal: 0,8 ≤ r ≤ 1,0 = reliabilitas sangat tinggi
0,6 ≤ r 0,8 = reliabilitas tinggi 0,4 ≤ r 0,6 = reliabilitas cukup
0,2 ≤ r 0,4 = reliabilitas rendah 0,0≤ r 0,2 = reliabilitas sangat rendah
Suharsimi, 2003 c.
Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran =
Kriteria tingkat kesukaran : 0,00
≤ tingkat kesukaran ≤ 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 ≤ tingkat kesukaran ≤ 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 ≤ tingkat kesukaran ≤ 1,00 = soal tergolong mudah
Direktorat Pembinaan SMA, 2010
d. Analisis Daya Pembeda
Daya Beda =
Kriteria daya pembeda : 0,40
≤ daya beda ≤ 1,00 = soal diterima dengan baik
0,20 ≤ daya beda ≤ 0,39 = soal diterima dengan revisi
0,00 ≤ daya beda ≤ 0,19 = soal tidak digunakan
Direktorat Pembinaan SMA, 2010 e.
Analisis Data Penelitian
1. Untuk menghitung hasil belajar siswa, digunakan daftar nilai kognitif yang
berasal dari tes di akhir siklus. Selanjutnya dari data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung presentase ketuntasan belajar.
Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal yaitu :
K =
Keterangan : K = nilai ketuntasan belajar secara klasikal
Σn
1
= Jumlah siswa yang tunt as secara individual nilai ≥ 3.00
Σn = Jumlah total siswa Direktorat Pembinaan SMA, 2013
2. Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap indikator aktivitas
belajar, masing-masing indikator memiliki rentang skor 1-4. Penentuan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan patokan skor sebagai
berikut : 3.20
≤skor ≤ 4.00 = sangat tinggi
2.80 ≤skor ≤ 3.19 = tinggi
2.40 ≤skor ≤ 2.79 = sedang
skor 2.40 = rendah
Untuk mengetahui nilai aktivitas siswa dengan rumus:
Nilai Aktivitas = Direktorat Pembinaan SMA, 2013
3. Data hasil belajar psikomotorik diperoleh dari hasil observasi terhadap
indikator pelaksanaan diskusi, masing-masing indikator memiliki rentang skor 1-4. Data hasil pengamatan psikomotorik dianalisis dengan menggunakan
rumus:
Nilai Psikomotorik =
Dengan kriteria: 3.20
≤skor ≤ 4.00 = sangatkompeten
2.80 ≤skor ≤ 3.19 = kompeten
2.40 ≤skor ≤ 2.79 = kurang kompeten
skor 2.40 = tidak kompeten
Direktorat Pembinaan SMA, 2013 4.
Data hasil belajar afektif diperoleh dari hasil observasi terhadap indikator kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, masing-masing indikator memiliki
rentang skor 1-4. Data hasil pengamatan psikomotorik dianalisis dengan menggunakan rumus:
Nilai Afektif =
Dengan kriteria: 3.20
≤skor ≤ 4.00 = sangat baik
2.80 ≤skor ≤ 3.19 = baik
2.40 ≤skor ≤ 2.79 = cukup
skor 2.40 = kurang
Direktorat Pembinaan SMA, 2013 5.
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran Kimia dengan metode pembelajaran GBIdan reward dianalisis secara deskriptif kualitataif berdasarkan hasil angket
yang terdiri atas indikator-indikator dengan 5 kriteria tanggapan yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Selanjutnya
dihitung jumlah skor dari setiap kriteria tanggapan.
6. Tolok Ukur Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a.
Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal mencapai 70
dengan nilai rata-rata minimal 3.00
b. Ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa secara klasikal mencapai 70
dengan nilai rata-rata minimal 3.00
c. Ketuntasan hasil belajar afektifsiswa secara klasikal mencapai70 dengan
nilai rata-rata minimal 3.00
d. Secara klasikal aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat
dengan nilai rata-rata minimal 3.00
e. Siswa berminat terhadap metode pembelajaran GBI dan Reward dalam
mengikuti pembelajaran
3.9 Hasil Analisis Instrumen