Data dan cara pengambilan data Metode analisis data

h. Uji coba skala luas Selanjutnya modul akan diterapkan pemakaiannya di 2 kelas VIII A dan B SMP Nurul Ulum Semarang, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas uji,. Uji coba dilakukan dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan. Penelitian ini menggunakan desain Post-Test Only Control Design. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan kepada satu kelompok perlakuan suatu kondisi perlakuan treatment dan kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok pembanding yang tidak diberikan kondisi perlakuan. Pola desain Post-Test Only Control Design adalah : Keterangan : X = Perlakuan dengan Funny Biology Module berbasis JAS O1= Hasil post-test kelompok perlakuan O2= Hasil post-test kelompok pembanding R = Randomisasi E = Kelompok perlakuan K = Kelompok pembanding Setelah dilakukan eksperimen, dapat diketahui keefektifan Funny Biology Module berbasis JAS yang diuji cobakan pada skala luas. Dalam uji coba modul ini, data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, serta tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan Funny Biology Module berbasis JAS. i. Modul efektif digunakan Produk Funny Biology Module berbasis JAS efektif digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa.

D. Data dan cara pengambilan data

1. Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakar materi, pakar media, pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS, guru, dan siswa E X O1 K O2 R 2. Jenis data Jenis data yang didapat adalah data kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari: a Data penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media, pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS. b Data penilaian modul oleh siswa. c Data hasil belajar siswa d Data aktivitas siswa e Data tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan modul 3. Cara pengambilan data 1 Data kelayakan modul oleh pakar diambil menggunakan lembar penilaian kelayakan modul. 2 Data tanggapan guru terhadap modul diambil dengan menggunakan angket. 3 Data tanggapan siswa terhadap modul diambil dengan menggunakan angket 4 Data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai laporan praktikum, nilai tugas, dan nilai evaluasi 5 Data aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.

E. Metode analisis data

1 Analisis Data Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas, homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai evaluasi sampel berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan chi- khuadrat. Rumus yang digunakan adalah : Keterangan : 2 χ = Chi-kuadrat i O = frekuensi pengamatan i E = frekuensi yang diharapkan K = banyaknya kelas interval Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel dengan dk = n-1 dan taraf signifikan 5. Jika 2 χ hitung 2 χ tabel , maka data berdistribusi normal Sudjana 2005. b. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua kelas sebelum penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat homogenitas. Dalam Sudjana 2005 untuk menguji kesamaan beberapa varians mengunakan uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah :      1 1 2 2 i i i n s n s    1 log 2 i n s B     2 2 log 1 10 i i s n B Ln      Keterangan = X 2 = Chi-kuadrat B = harga satuan Bartlet s 2 = varian total s i = varian masing-masing kelompok n i = jumlah masing-masing kelompok Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel dengan taraf signifikan 5. Jika χ 2 hitung χ 2 tabel maka menunjukkan bahwa       k 1 i 2 i 2 O i i E E χ populasi homogen. Nilai 2 χ hitung 2 χ 1- α k-1 diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang 1- α dan dk=k-1. 2 Analisis data kelayakan Funny Biology Module berbasis JAS materi sistem pencernaan. a pakar materi dan pakar modul. Kriteria kelayakan oleh BSNP: i. Penilaian tahap I = semua butir penilaian mendapat jawaban “Ya”. ii. Penilaian tahap II = rerata skor komponen kelayakan isi minimal 2,75. rerata skor setiap komponen kebahasaan, subkomponen penyajian, dan subkomponen kegrafikaan minimal 2,50. b deskriptif kualitatif untuk pakar JAS. 3 Hasil belajar a Data hasil belajar siswa terdiri atas nilai harian siswa dan nilai evaluasi. Nilai harian siswa meliputi nilai praktikum, nilai word square, nilai gambar dan nilai observasi. Perhitungan skor dengan rumus sebagai berikut: i. Perhitungan skor kelas kontrol Praktikum P = Word square WS = Gambar G = Observasi O = Yang aku pahami YAP = Evaluasi E = Nilai harian = Nilai akhir = Nilai rata-rata kelas = ii. Perhitungan skor kelas kontrol Praktikum P = Evaluasi E = Nilai harian= Nilai akhir = b Ketuntasan belajar siswa secara klasikal Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: P =   n ni x 100 Keterangan: P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal ∑ni = jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu ∑n = jumlah total siswa c Untuk uji perbedaan rata-rata hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas uji lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: Ho = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol µ1 = µ2. Ha = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas control µ1 µ2. Rumus uji-t satu pihak menurut Sudjana 2005 adalah: 2 1 2 1 1 1 n n S t        , dengan Keterangan: 1 x = rata-rata nilai kelas eksperimen 2 x = rata-rata nilai kelas kontrol 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s S = simpangan baku S 1 2 = varians kelas eksperimen S 2 2 = varians kelas kontrol n 1 = jumlah subjek kelas eksperimen n 2 = jumlah subjek kelas kontrol Kriteria pengujian hipotesis adalah: Ha diterima jika t hitung ≥ t 1-αn 1 +n 2 -2, dengan taraf signifikansi 5. 4 Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara diskriptif kuantitatif dengan cara mengubah skor menjadi nilai. Langkah-langkah dalam menganalisis data pada lembar observasi akktivitas siswa adalah: a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. b. Menentukan Skor Maksimal Ideal SMI pada setiap penilaian aktivitas kegiatan siswa. c. Menentukan kategori aktivitas setiap siswa dari hasil skor, berdasarkan langkah membuat daftar distribusi frekuensi oleh Sudjana 2005. a Kriteria aktivitas selama penugasan 18-20 = sangat aktif 15-17 = aktif 12-14 = cukup aktif 9-11 = kurang aktif 6-8 = tidak aktif b Kriteria aktivitas selama pembelajaran 16-18 = sangat aktif 13-15 = aktif 10-12 = cukup aktif 7-9 = kurang aktif 4-6 = tidak aktif c Kriteria aktivitas selama praktikum 16-18 = sangat aktif 13-15 = aktif 10-12 = cukup aktif 7-9 = kurang aktif 4-6 = tidak aktif d. Menghitung rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal dengan rumus 100     n ni P Keterangan: P = tingkat keaktifan klasikal ∑ni = jumlah perolehan skor siswa dengan kriteria aktif dan sangat aktif ∑n = jumlah maksimal skor seluruh siswa 5 Tanggapan siswa dan guru Data tanggapan siswa dalam proses pembelajaran diukur dengan rating scale dengan interval 5, kemudian dipresentasikan dengan rumus: 100   N F P Keterangan : P = Persentase tanggapan F = banyaknya responden yang memiliki jawaban ya N = banyaknya responden yang menjawab kuesioner Hasil presentasi data dideskipsikan dengan kiteria sebagai berikut: 80 ≤ P 100 = Sangat baik 60 ≤ P 80 = Baik 40 ≤ P 60 = Cukup baik 20 ≤ P 40 = Kurang baik 20 = Tidak baik

F. Indikator Keberhasilan Penelitian