B. Pembahasan
1 Prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem
Pencernaan Modul dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Modul
adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan belajar. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan merupakan hasil pengembangan dari buku IPA terpadu
dari BSE, bahan ajarmodul yang dirancang dan direncanakan semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasa nyaman, senang, tidak membosankan
dengan memanfaatkan fenomena alam sekitar siswa. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS
Sistem Pencernaan menarik untuk dipelajari siswa, desain yang dirancang berdasarkan usia siswa SMP, mulai dari penggunaan gambar, bahasa yang
komunikatif, skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi, evaluasi yang menarik, dan penggunaan warna yang dapat memotivasi
siswa untuk membaca. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan sudah diuji kelayakanvalidasi oleh pakar
materi, makar media dan pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS. Berdasarkan Tabel 5, Tabel 7 dan Tabel 9 dapat diketahui bahwa Funny Biology
Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan siap dipakai untuk diuji cobakan.
Perencanaan pembelajaran dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan dirancang dengan mengacu pada kriteria
bahan ajar dari BSNP dan komponen JAS. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan terdapat beberapa segmen yang
sangat menarik, diantaranya adalah: a intip SK, KD dan indikator; b seluk beluk materi; c mini eksperiment fun; d materi asyik; e
it’s easy; f aku ingin tahu; g cari hiburan yuk; h rumus cakep; i yang sudah aku pahami; j introspeksi diri
yuk; k nyobain soal yuk; l glosarium. Komponen JAS menurut Mulyani et al. 2008 diantaranya adalah: eksplorasi; konstruktivisme; proses sains; masyarakat
belajar learning community; bioeduteinment; assesmen autentik.
Kegiatan pembelajaran menggunakan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan dimulai dengan kegiatan pada
segmen mini eksperiment fun, kegiatan ini termasuk dalam komponen eksplorasi, konstruktivisme, proses sains, dan masyarakat belajar. Pembelajaran dilanjutkan
dengan segmen materi asyik yang termasuk dalam komponen proses sains, di dalam segmen ini juga terdapat segmen
it’s easy dan aku ingin tahu yang termasuk dalam komponen eksplorasi dan proses sains. Pembelajaran selanjutnya
yaitu segmen cari hiburan yuk, segmen ini termasuk dalam komponen eksplorasi, masyarakat belajar, dan bioeduteinment. Pada segmen introspeksi diri yuk,
termasuk dalam komponen asesmen autentik. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem
Pencernaan yang dirancang terbukti dapat menarik motivasi siswa untuk belajar lebih aktif, berdasarkan Tabel 16, Tabel 17, dan Tabel 18 menunjukkan bahwa
aktivitas klasikal siswa kelas uji yang menggunakan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan dalam pembelajaran lebih
aktif bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan demikian Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan dapat digunakan
sebagai salah satu bahan ajarmodul untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.
2 Efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
JAS Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang Data hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan uji efektivitas
penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan adalah hasil belajar siswa berupa nilai akhir, tingkat keaktifan siswa
selama proses pembelajaran, serta tanggapan siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol. Pada kelas uji diketahui tingkat ketuntasan klasikal 90, 3 siswa
dinyatakan tidak tuntas. Setelah dicermati faktor tidak tuntas tersebut dipengaruhi oleh aktivitas siswa. Pada lampiran 29, 31, dan 32, aktivitas siswa yang
memperoleh nilai tidak tuntas menunjukkan bahwa siswa cukup aktif, aktivitas
siswa tersebut kurang baik bila dibandingkan dengan siswa yang memperoleh hasil tuntas. Penyebab lain tidak tuntasnya hasil belajar siswa kelas uji, ketiga
siswa tersebut “celengean” karena terlalu asyik dengan temannya selama proses pembelajaran berlangsung dan sering bergurau, mungkin juga karena
pembelajaran dilakukan pada jam pulang sekolah, sehingga konsentrasi siswa kurang fokus pada proses pembelajaran. Suasana hati seseorang juga dapat
berpengaruh pada apa yang sedang dikerjakan, mungkin masalah keluarga, teman, ataupun lingkungan, begitu pula yang mungkin dialami ketiga siswa yang tidak
tuntas tersebut, bisa saja karena suasana hati mereka sedang kurang baik sehingga mempengaruhi segala aktivitasnya, termasuk proses belajar disekolah.
Kegiatan yang ditampilkan dalam modul membuat siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar, hal tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian aktivitas
siswa selama kegiatan penugasan, yaitu 96,67 siswa dengan tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar JAS Sistem Pencernaan menarik untuk dipelajari siswa, desain yang dirancang berdasarkan usia siswa SMP, mulai dari penggunaan gambar, bahasa
yang komunikatif, skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi, evaluasi yang menarik, dan penggunaan warna yang dapat memotivasi
siswa untuk membaca. Sesuai dengan pendapat Prastowo 2012, bahwa modul yang disajikan secara sistematis, yang di dalamnya terdapat teks, gambar dan
skema-skema dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan. Keaktifan siswa kelas uji pada kegiatan pembelajaran memperoleh
bahwa tingkat keaktifan telah memenuhi kriteria pada indikator efektivitas, ditunjukkan oleh 93,33 siswa masuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif. Aspek
yang dinilai pada aktivitas selama pembelajaran antara lain: siswa aktif memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru, aktif bertanya bila
mengalami kesulitan dalam pembelajaran, sangat aktif mencatat materi penting saat proses pembelajaran, aktif bekerjasama dengan teman kelompok, sangat aktif
mengemukakan ide, dan aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pada penilaian keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan praktikum, tingkat
keaktifannya juga memenuhi kriteria pada indikator efektivitas. Hal tersebut ditunjukkan oleh 86,67 siswa masuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif. Aspek
yang dinilai pada aktivitas antara lain: kelengkapan menyiapkan alat dan bahan, bekerja sama melakukan pengamatan, melakukan cara kerja, merangkai alat dan
bahan dan memperhatikan keselamatan kerja. Penilaian tingkat keaktifan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
dan kegiatan praktikum belum memenuhi kriteria tingkat keaktifan dalam indikator efektivitas, yaitu 76,67 siswa pada aktivitas selama pembelajaran dan
70 siswa pada aktivitas selama praktikum. Keefektifan penggunaan modul ini, selain didukung oleh hasil belajar
dan aktivitas siswa, juga dipengaruhi oleh tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan modul dalam proses pembelajaran juga. Hasil tanggapan siswa
memperoleh hasil yang sangat baik, tanggapan tersebut antara lain: modul sangat menarik, dengan menggunakan modul ini siswa mudah dalam belajar dan
memahami materi, bahasa yang digunakan dalam modul mudah dipahami, mampu menambah referensi atau sumber bacaan, siswa menyukai pemberian tugas
mencari informasi yang dilakukan di internet, penggunaan huruf cetak pada modul dapat dibaca dengan mudah dan jelas, modul mampu memberikan
pengalaman belajar yang baru bagi siswa, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan modul, dan modul mampu mengarahkan siswa untuk belajar
mandiri. Hal tersebut mungkin disebabkan karena pembelajaran dengan menggunakan modul merupakan hal yang baru, sebelumnya siswa belum pernah
menggunakan media seperti itu dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan terhadap pembelajaran yang ada, lebih memudahkan siswa dalam
memahami materi, siswa lebih termotivasi untuk belajar dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan.
Tanggapan guru terhadap penggunaan modul juga memperoleh hasil yang sangat baik, tanggapan tersebut antara lain: modul dapat membantu dan
mempermudah beliau dalam mengajar, isi dari modul sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh BSNP, penggunaan
bahasa dalam modul mudah dipahami dan komunikatif, konsep materi sesuai dengan pokok bahasan, modul dapat menambah referensi belajar siswa, tugas dan
pertanyaan dalam modul mampu membantu siswa untuk memahami materi, urutan penyajian dalam modul runtut dan sistematis sehingga mudah dipahami,
penggunaan dapat terbaca jelas, modul sesuai dengan tingkat perkembangan individual siswa, isi dari modul membantu siswa menemukan konsep materi yang
diajarkan, beliau tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan modul serta tertarik untuk menerapkan modul pada materi biologi yang lain, dan modul dapat
menunjang pembelajaran yang aktif, efektif dan berpusat pada siswa. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem
Pencernaan efektif digunakan sebagai bahan ajarmodul yang dapat digunakan siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pertiwi 2011 bahwa modul dikatakan efektif digunakan sebagai bahan ajar apabila hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian
berlangsung, terdapat kekurangan dalam penggunaannya. Kekurangan dari pembelajaran dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar JAS Sistem Pencernaan antara lain adalah: pada saat guru menjelaskan masih ada beberapa siswa yang asyik dengan modulnya, sehingga ada yang
kurang memperhatikan penjelasan guru. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS dapat dikembangkan oleh guru untuk
memperkaya wawasan dan pemahaman siswa.
48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan, bahwa “Funny
Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS Sistem Pencernaan ” efektif
digunakan sebagai bahan ajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan: 1.
Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol. 2.
Hasil pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 90 siswa mencapai KKM 70.
3. Tingkat keaktifan mencapai 80 pada setiap aktivitas siswa yang
dikategorikan memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif. 4.
Tanggapan guru dan siswa secara klasikal 100 memberi tanggapan baik dan sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka saran yang diajukan adalah Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar JAS dapat dikembangkan untuk
materi-materi lain.