Waktu dan tempat penelitian Desain penelitian Prosedur penelitian

16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMP Nurul Ulum Semarang, waktu penelitian di luar jam pembelajaran siswa yaitu jam pulang sekolah pada Semester Genap Tahun Ajaran 20132014.

B. Desain penelitian

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian Research and Development RD yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan ini bersifat bertahap. Adapun tahapan pada penelitian ini meliputi: Gambar 2. Langkah penggunaan metode Research and Development yang dimodifikasi dari Sugiyono 2010

C. Prosedur penelitian

1. Persiapan penelitian Persiapan penelitian meliputi: a. Peneliti melakukan observasi tentang penggunaan bahan ajar biologi yang digunakan di SMP Nurul Ulum Semarang khususnya kelas VIII. Potensi dan masalah Pengumpu- lan data Desain modul Validasi desain Ujicoba skala luas Revisi modul Ujicoba skala terbatas Revisi desain Modul efektif digunakan } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            b. Menyusun perangkat pembelajaran, berupa silabus dan RPP. c. Membuat instrumen penelitian, yaitu soal-soal yang akan diujikan, lembar penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media dan pakar Jelajah Alam Serikat, lembar penilaian modul oleh siswa, lembar penilaian modul oleh guru, lembar observasi aktivitas siswa dalam praktikum d. Analisis hasil uji coba soal 1 Analisis validitas soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan butir soal. Butir soal yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: Keterangan : xy r = koefisien korelasi N = jumlah peserta ΣY = jumlah skor total ΣX = jumlah skor item ΣXY = jumlah perkalian skor item dengan skor total ΣX² = jumlah kuadrat skor item ΣY² = jumlah kuadrat skor total Setelah diperoleh harga r xy kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel product moment dengan taraf signifikansi 5. Apabila harga r xy harga r tabel maka butir soal tersebut valid Arikunto 2006. Contoh untuk butir soal nomor satu, n= 20 diperoleh r tabel = 0.444, r hitung = 0. 7117, karena r hitung r tabel maka soal no.1 valid. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba Uji Validitas Nomor Soal Jumlah Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35 30 Tidak Valid 11, 18, 19, 26, 29 5 Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 10 2 Analisis reliabilitas soal Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto 2006. Reabilitas dapat diukur dengan rumus K – R 21 sebagai berikut. r 11 =                  Vt K M K M K K . 1 1 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = skor rata-rata V t = varians total Suatu instrumen yang reliabel atau yang sahih mempunyai reliabilitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang reliabel berarti memiliki reliabilitas rendah. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: r 11 0,2 = reliabilitas sangat rendah 0,2 ≤ r 11 0,4 = reliabilitas rendah 0,4 ≤r 11 0,6 = reliabilitas sedang 0,6 ≤r 11 0,8 = reliabilitas tinggi 0,8 ≤r 11 ≤1,0 = reliabilitas sangat tinggi Kemudian hasil r 11 dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas yang tersaji pada Tabel 2. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes mendekati 1, makin tinggi pula keajegan atau ketepatannnya Arikunto 2006. Dari hasil perhitungan untuk seluruh item soal diperoleh harga r hitung sebesar 0, 9509 karena r hitung r tabel = 0,444 maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selnegkapnya dapat di lihat pada Lampiran 11. 3 Analisis tingkat kesukaran soal Taraf kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Semakin besar indeks kesukaran maka semakin mudah soal itu. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal Arikunto 2006. JS B TK  Keterangan : TK= tingkat kesukaran. B =banyaknya siswa yang menjawab benar butir soal. JS =jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi tingkat kesukaran soal 0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran . Tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Mudah 8, 17, 20, 21, 27, 29, 30 7 Sedang 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35 27 Sukar 5 1 Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 12 4 Analisis daya pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya beda tiap soal dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus: Keterangan: D = daya beda soal B A = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar J A = banyak peserta kelompok atas J B = banyak peserta kelompok bawah P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar B A B B A A P P J B J B D     P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Setelah perhitungan daya beda sudah diketahui kemudian dimasukkan dalam klasifikasi daya pembeda, dimana daya beda dapat diklasifikasikan sebagai berikut Arikunto 2006. 0,71-1,00 = baik sekali 0,41-0,70 = baik 0,21-0,40 = cukup 0,01-0,20 = jelek ≤ 0,00 = sangat jelek Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 13 . Daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil uji daya pembeda soal uji coba Uji daya pembeda Nomor Soal Jumlah Soal Baik 1, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 30, 31, 33, 34, 35 20 Cukup 2, 3, 7, 9, 17, 19, 22, 28, 29, 32 10 Jelek 11, 14, 16, 18, 26 5 Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 13 2. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian ini dimodifikasi dari prosedur penelitian oleh Sugiyono 2010, adapun langkah-langkah penelitiannya antara lain: a. Potensi dan masalah Pengembangan modul JAS ini dilatar belakangi dari hasil observasi di SMP Nurul Ulum Semarang, bahwa dalam pembelajaran materi sistem pencernan guru belum pernah membuat bahan ajar sendiri, hanya menggunakan bahan ajar yang sudah ada. Perlu kiranya materi sistem pencernaan dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis JAS dan memicu siswa berfikir kritis mengkaitkan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar dengan konsep yang dipelajari. b. Pengumpulan data Mengumpulkan data tentang kebutuhan akan modul serta keluhan terhadap bahan ajar yang telah digunakan dalam mata pelajaran biologi oleh guru. Mencatat semua kekurangan pada bahan ajar yang digunakan untuk dijadikan bahan kajian dalam pengembangan modul yang sesuai dengan JAS dan standar BSNP. c. Desain modul Setelah pengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menyusun Funny Biology Module berbasis JAS. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2. Menyusun petunjuk siswa, 3. Menyusun materi dalam modul, 4. Menyusun lembar diskusi dan lembar kerja siswa, 5. Menyusun lembar kegiatan pengamatan siswa, 6. Menyusun evaluasi, dan 7. Menyusun kunci jawaban d. Validasi desain Funny Biology Module yang dikembangkan dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS selanjutnya divalidasi mengenai kelayakannya kepada pakar materi, pakar modul, pakar JAS. e. Revisi desain Setelah modul divalidasi dan diketahui kelemahan dan kekurangannya, maka selanjutnya modul diperbaiki sesuai komentar dan saran dari para pakar. f. Uji coba skala terbatas Setelah modul divalidasi dan diperbaiki, maka modul tersebut diuji cobakan. Uji coba modul dilakukan dikelas VIII C SMP Nurul Ulum Semarang. Uji coba dilakukan dengan pengisian instrumen penilaian Funny Biology Module berbasis JAS materi sistem pencernaan oleh 10 siswa, yang dipilih guru pengajar berdasarkan hasil belajar siswa yang memperoleh nilai baik pada pembelajaran sebelumnya. g. Revisi modul Mengevaluasi hasil uji coba modul, mengkaji setiap kekurangan dan menyempurnakan kekurangan yang ada. Menyiapkan untuk uji coba skala luas. h. Uji coba skala luas Selanjutnya modul akan diterapkan pemakaiannya di 2 kelas VIII A dan B SMP Nurul Ulum Semarang, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas uji,. Uji coba dilakukan dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan. Penelitian ini menggunakan desain Post-Test Only Control Design. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan kepada satu kelompok perlakuan suatu kondisi perlakuan treatment dan kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok pembanding yang tidak diberikan kondisi perlakuan. Pola desain Post-Test Only Control Design adalah : Keterangan : X = Perlakuan dengan Funny Biology Module berbasis JAS O1= Hasil post-test kelompok perlakuan O2= Hasil post-test kelompok pembanding R = Randomisasi E = Kelompok perlakuan K = Kelompok pembanding Setelah dilakukan eksperimen, dapat diketahui keefektifan Funny Biology Module berbasis JAS yang diuji cobakan pada skala luas. Dalam uji coba modul ini, data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, serta tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan Funny Biology Module berbasis JAS. i. Modul efektif digunakan Produk Funny Biology Module berbasis JAS efektif digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa.

D. Data dan cara pengambilan data