PENGEMBANGAN FUNNY BIOLOGY MODULE BERBASIS JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) SISTEM PENCERNAAN
i
PENGEMBANGAN FUNNY BIOLOGY MODULE
BERBASIS JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS)
SISTEM PENCERNAAN
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Anita Safarini
4401407030
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
(2)
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul “Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dari dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 19 Mei 2014 Penyusun
Anita Safarini 4401407030
(3)
(4)
iv
ABSTRAK
Safarini, Anita. 2014. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang. Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. dan Dr. Lisdiana, M.Si.
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa, yaitu kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk belajar, modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka saat ini, yaitu mulai dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi, dan juga harus sesuai dengan kurikulum. Materi sistem pencernaan bersifat abstrak juga menjadi salah satu masalah, pada dasarnya materi langsung berkenaan dengan kehidupan anak, karena dialami secara langsung setiap hari. Siswa perlu inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk menerapkan konsep biologi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa butuh bahan ajar yang menarik sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan, dan efektivitas pengggunaan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian riset dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dilaksanakan di SMP Nurul Ulum Semarang dengan menggunakan siswa kelas VIII A dan VIII B sebagai subjek penelitian. Data penelitian meliputi hasil analisis kebutuhan bahan ajar, penilaian kelayakan modul, hasil belajar, penilaian aktivitas siswa, serta tanggapan guru dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian hasil pengembangan modul lolos penilaian oleh pakar materi, pakar media, dan pakar JAS. Berdasarkan uji coba pemakaian modul menunjukkan bahwa hasil belajar kelas uji lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu ketuntasan klasikal kelas uji mencapai 90%, sedangkan kelas kontrol 70%. Aktivitas siswa menunjukkan ≥80% siswa memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif. Tanggapan siswa dan guru terhadap modul sangat baik.
Simpulan yang dapat diambil yaitu: 1) Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol, 2) Hasil pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 90% siswa mencapai KKM (70), 3) Hasil tingkat keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan ≥80% siswa dikategorikan aktif dan sangat aktif, dan 4) Tanggapan guru dan siswa secara klasikal 100% guru dan siswa memberi tanggapan baik dan sangat baik.
(5)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segala karunia, nikmat, serta hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan untaian terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang selama ini. 2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
3. Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian dan banyak kemudahan.
4. Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si., sebagai dosen pembimbing I serta Ibu Dr. Lisdiana, M.Si., sebagai dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan-pengarahan serta bantuan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Andin Irsadi, S.Pd. M.Si., sebagai dosen penguji utama yang telah meluangkan waktunya untuk mengevaluasi, memberikan arahan serta masukan.
6. Ibu drh. Wulan Ch, M.Si. sebagai pakar materi,BapakAndin Irsadi, S.Pd. M.Si sebagai pakar media, serta ibu Dra. Aditya Marianti, M.Si. sebagai pakar JAS. 7. Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu dan bermacam pengetahuan.
(6)
vi
8. Kepala Sekolah SMP Nurul Ulum Semarang yang telah memberikan ijinjin penelitian.
9. Ibu Ika Hertianasari selaku guru kelas VIIIA dan VIIIB yang telah membantu dalam proses penelitian.
10.Bapak/ibu guru beserta staf, karyawan, dan siswa kelas di SMP Nurul ulum Semarang yang dengan terbuka menyambut penulis.
11.Almarhum abah, Ibu, suami dan saudara yang telah mencurahkan rasa kasih sayang kepada penulis.
12.Anakku tersayang yang selalu membuat saya tegar dan memotivasi saya untuk sukses.
13.Teman-teman Pendidikan Biologi ‟07 yang saling memberikan semangat persahabatan.
14.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan tidak dapat disebut satu-persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Semarang, 19 Mei 2014 Penyusun
Anita Safarini 4401407030
(7)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
PENGESAHAN... iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Penegasan Istilah... 5
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka... 8
B. Kerangka Berpikir... 15
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16
B. Desain Penelitian... 16
C. Prosedur Penelitian... 16
D. Data dan Metode Pengumpulan Data... 22
E. Metode Analisis Data... 23
F. Indikator Keberhasilan Penelitian... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 30
B. Pembahasan... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 48
B. Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA... 49
(8)
viii
Tabel Halaman
1. Hasil uji validasi soal uji coba ... 17
2. Hasil uji tingkat kesukaran soal uji coba19 ... 19
3. Hasil uji daya pembeda soal uji coba ... 20
4. Tanggapan siswa sebelum dikembangkan ... 31
5. Hasil penilaian Tahap II pakar materi ... 32
6. Perbaikan dari pakar materi ... 33
7. Hasil penilaian Tahap II pakar media ... 34
8. Perbaikan dari pakar media ... 34
9. Hasil validasi pakar JAS ... 35
10. Perbaikan pakar JAS ... 35
11. Hasil tanggapan siswa terhadap Funny Biology Module berbasis JAS Sistem pencernaan ... 37
12. Uji homogenitas kelas uji dan kelas kontrol ... 38
13. Uji normalitas kelas uji dan kelas kontrol ... 39
14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas uji dan kelas kontrol ... 39
15. Rekapitulasi hasil uji-t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol ... 40
16. Tingkat keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan observasi ... 40
17. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama kegiatan pembelajaran ... 41
18. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama kegiatan praktikum ... 42
(9)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan kerangka berpikir ... 15 2. Langkah penggunaan metode Research and Development yang
dimodifikasi dari Sugiyono (2010) ... 16 3. Bagian kerja siswa yang sudah direvisi ... 37
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus kelas kontrol ... 51
2. Silabus kelas uji ... 53
3. RPP kelas kontrol pertemuan I... 56
4. RPP kelas kontrol pertemuan II ... 59
5. RPP kelas uji pertemuan I ... 62
6. RPP kelas uji pertemuan II... 65
7. Penilaian tanggapan siswa sebelum penggunaan FBM berbasis JAS ... 69
8. Hasil wawancara guru sebelum penggunaan FBM berbasis JAS ... 70
9. Rekapitulasi analisis uji coba soal ... 72
10. Rekapitulsi uji validitas soal uji coba ... 76
11. Rekapitulasi reliabilitas soal uji coba... 77
12. Rekapitulasi tingkat kesukaran soal uji coba ... 78
13. Rekapitulasi daya pembeda soal uji coba ... 79
14. Penilaian pakar materi ... 80
15. Penilaian pakar media ... 83
16. Penilaian pakar pendekatan JAS ... 87
17. Hasil tanggapan siswa terhadap FBM berbasis JAS Sistem Pencernaan pada skala terbatas ... 89
18. Daftar nilai ulangan kelas uji sebelum ujicoba ... 90
19. Daftar nilai ulangan kelas kontrol sebelum ujicoba ... 91
20. Rekapitulasi uji homogenitas nilai ulangan sebelum ujicoba. ... 92
21. Daftar nama siswa kelas uji ... 93
22. Daftar nama siswa kelas kontrol ... 94`
23. Rekapitulasi nilai akhir kelas uji ... 95
24. Rekapitulasi nilai akhir kelas kontrol... 96
25. Rekapituasi uji normalitas nilai akhir kelas uji ... 97
26. Rekapituasi uji normalitas nilai akhir kelas kontrol... 98
27. Rekapitulasi uji-t ... 99
(11)
xi
Lampiran Halaman
29. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama pembelajaran .. 102
30. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama pembelajaran ... 103
31. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum I ... 104
32. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum II ... 105
33. Rata-rata nilai aktivitas praktikum kelas uji ... 106
34. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama praktikum I ... 107
35. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama praktikum II... 108
36. Rata-rata nilai aktivitas praktikum kelas kontrol ... 109
37. Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap penggunaan FBM berbasis JAS sistem pencernaan ... 110
38. Rekapitulasi tanggapan guru terhadap penggunaan FBM berbasis JAS Sistem pencernaan... 112
39. Soal evaluasi siswa... 113
40. Kunci jawaban evaluasi ... 117
41. Lembar jawab evaluasi siswa ... 118
42. Lembar penilaian aktivitas siswa selama observasi ... 119
43. Lembar penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran ... 120
44. Lembar penilaian aktivitas siswa selama praktikum... 121
45. Tanggapan siswa terhadap penggunaan FBM berbasis JAS sistem Pencernaan ... 122
46. Tanggapan guru terhadap penggunaan FBM berbasis JAS sistem Pencernaan ... 123
47. Surat penetapan dosen pembimbing ... 127
48. Surat izin penelitian ... 128
49. Surat keterangan penelitian ... 129
50. Dokumentasi penelitian... 130
51. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar(JAS) Sistem Pencernaan ... 131
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang berkualitas dimulai dari proses belajar yang menyenangkan, belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Suasana yang menyenangkan sebagai syarat mutlak yang diperlukan supaya siswa suka belajar. Hal ini tercantum didalam peraturan pemerintah Republik Indonesia, pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa: Proses pendidikan pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Salah satu cara guru yang dapat dilakukan agar proses belajar menyenangkan adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dengan pembelajaran menyenangkan maka dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru pada siswa dan rangsangan mengikuti kegiatan. Dalam mengungkap fenomena alam sekitar tidak hanya dengan kerja ilmiah saja, tetapi dapat juga dengan mengembangkan sumber belajar yaitu bahan ajar/modul yang dapat menemani siswa dalam mengungkap fenomena alam. Salah satu bahan ajar/modul yang dapat digunakan untuk menemani siswa adalah Funny Module. Funny Module merupakan bahan ajar/modul yang disusun semenarik mungkin, menggunakan bahasa yang sedang in di kalangan siswa SMP sehingga memungkinkan siswa untuk belajar sendiri di rumah dengan atau tanpa bantuan guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa “Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan
(13)
2
“Buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP)”.
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh sebagian siswa SMP yaitu kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk belajar, modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka yaitu mulai dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi, dan juga harus sesuai dengan kurikulum. Hasil observasi di SMP Nurul Ulum Semarang khususnya di kelas VIII, diperoleh gambaran bahwa guru hanya menggunakan satu bahan ajar dalam proses pembelajaran, yaitu buku teks IPA terpadu dari BSE. Buku Standar Elektronik (BSE) adalah buku yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Nasional. Bahan ajar yang digunakan sudah cukup relevan dengan tujuan belajar dan sangat membantu guru dalam penyampaian materi, sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Hasil wawancara dengan siswa, buku teks yang diberikan kepada siswa jarang dibaca bahkan ada beberapa siswa yang mengaku tidak pernah membaca buku teks tersebut. Hal ini ironis sekali, karena buku teks sebenarnya adalah alat bantu untuk siswa agar lebih dapat memahami materi yang sudah diajarkan di sekolah. Siswa cenderung lebih tertarik membaca buku yang full colour, mudah dipahami, ditulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari seperti majalah, tabloid, komik, dan sebagainya. Proses pembelajaran juga sudah melakukan aktivitas diskusi dan praktikum, namun pada saat diskusi di kelas dalam presentasi dan mengemukakan pendapat siswa kurang aktif.
Penelitian tentang Funny Biology Module dan bahan ajar berbasis JAS yang dilakukan oleh beberapa peneliti, Fitriyani (2011) menyimpulkan bahwa siswa butuh bahan ajar yang mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, bahan ajar berbentuk komik berpendekatan JAS pada materi sistem hormon sangat layak untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa SMP dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Indah (2011), menyimpulkan bahwa pengembangan modul yang dihubungkan dengan lingkungan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang
(14)
dilakukan oleh Pertiwi (2011), menyimpulkan bahwa pemanfaatan Funny Biology Module dapat dipertimbangkan sebagai suatu alternatif media pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
Biologi sebagai salah satu bidang IPA memiliki kekhasan dibandingkan dengan ilmu alam yang lain, yaitu pada objek kajiannya yang berupa makhluk hidup beserta proses kehidupannya, sehingga memberikan konsekuensi kepada pembelajarnya, yaitu pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada siswa dalam menyelidiki fenomena tersebut (Saptono 2003). Lingkungan sangat berperan penting pada proses belajar siswa, siswa dapat menemukan sendiri konsep belajar dari pengalaman yang mereka lakukan. Proses penemuan sendiri konsep belajar dapat tersimpan dalam memori jangka panjang siswa. Dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diharapkan dapat menemukan sendiri konsep belajarnya, proses belajar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya belajar biologi sesuai dengan hakikat belajar biologi, serta dapat di aplikasikan dalam kehidupannya. Siswa lebih selektif dan waspada ketika dihadapkan pada kondisi yang dapat berdampak gangguan-gangguan atau kelainan pada sistem organ mereka.
Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang diberikan peneliti untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS). Penelitian ini bermaksud mendesain modul yang ditulis dengan kemasan yang lebih menarik, lebih diminati siswa karena full colour dan menggunakan bahasa yang sedang “in” di kalangan siswa serta untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya. Modul ini berisi variasi soal, dan beberapa praktikum yang dapat dilakukan pada materi sistem pencernaan serta dilengkapi dengan evaluasi.
Materi yang dipilih dalam penyusunan modul adalah materi sistem pencernaan. Materi pencernaan merupakan salah satu materi yang diberikan pada siswa kelas VIII semester gasal. Materi sistem pencernaan berisi tentang zat makanan, alat pencernaan, proses pencernaan makanan serta gangguan/kelainan pada sistem pencernaan manusia. Pada sub bab proses pencernaan makanan bersifat abstrak sehingga siswa kesulitan untuk memahami materi tersebut.
(15)
4
Dengan menerapkan Funny Biology Module berbasis JAS pada materi sistem pencernaan yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi sistem pencernaan sehingga proses belajar mengajar lebih bervariasi dan tercapainya tujuan pembelajaran pada materi sistem pencernaan. Pada akhirnya siswa mampu menemukan dan menggunakan konsep yang telah mereka hafal untuk menjelaskan fenomena dalam kehidupan yang berhubungan dengan konsep dan fakta yang telah mereka hafal dan ketahui.
Kelayakan modul yang telah dikembangkan dinilai dengan menggunakan instrumen dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) tahun 2006, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
Pasal 43 Ayat (5) menyatakan bahwa “Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri”. Komponen kelayakan isi meliputi cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, dan merangsang keingintahuan. Komponen kelayakan kebahasaan meliputi kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, komunikatif, dialogis, dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, dan penggunaan istilah dan simbol/lambang. Komponen kelayakan penyajian meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran dan kelengkapan penyajian. Komponen kegrafikaan meliputi ukuran/format buku, desain bagian kulit, desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan, dan kualitas jilidan. Modul dikatakan efektif digunakan sebagai bahan ajar apabila hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dalam kegiatan praktikum (Pertiwi 2011).
Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
(16)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar di SMP Nurul Ulum Semarang?
C. Penegasan Istilah
Untuk memberikan batasan ruang lingkup penelitian skripsi dengan judul
“Pengembangan Funny Biology Module Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada
Materi Sistem Pencernaan”, maka ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Funny Biologi Module
Modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar menurut Mulyasa dalam Pertiwi (2011). Funny Biology Module adalah modul yang digunakan sebagai bahan ajar pada pokok materi tertentu yang dikemas semenarik mungkin, yang di dalamnya juga berisi suntikan motivasi agar siswa mempunyai ketertarikan yang lebih untuk mau membacanya. Dalam Funny Biology Module bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang sedang “in” dan full colour yang disesuaikan dengan anak SMP. Selain itu, di dalam Funny Biology Module juga terdapat LDS (Lembar Diskusi Siswa) yang menarik, permainan dalam pembelajaran, dan LKS (Lembar Kerja Siswa) sehingga akan membuat siswa lebih aktif berfikir dalam pembelajaran.
2. Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah suatu pendekatan pembelajran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa, lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kinerja ilmiah, Marianti dan Kartijono; Mulyani et al. ( 2008).
Dalam modul yang dikembangkan harus mencakup komponen-komponen JAS, antara lain; eksplorasi, konstruktivisme, proses sains, masyarakat
(17)
6
belajar, bioeduteinment, dan assesmen autentik. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah modul yang dikemas semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasakan nyaman, senang, tidak membosankan dengan memanfaatkan fenomena alam sekitar.
3. Materi Sistem Pencernaan
Materi sistem pencernaan adalah materi yang diajarkan pada kelas VIII semester I (gasal). Materi sistem pencernaan memiliki standar kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi yang diharapkan dicapai adalah mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannnya dengan kesehatan (BSNP 2006).
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui:
1. Prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
2. Efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
E. Manfaat Penelitian
Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi siswa
Menjadikan proses belajar menyenangkan sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi dan menemukan sendiri konsep yang mereka pelajari, serta dapat mengkaitkan konsep tersebut dengan kejadian yang terjadi di sekitar mereka.
2. Bagi guru
a. Memotivasi guru untuk lebih mengoptimalkan sumber belajar yang aktual.
b. Sebagai masukan dan memotivasi guru untuk menyusun modul sebagai bahan ajar.
(18)
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengembangkan modul yang mampu memotivasi siswa untuk terus belajar sehingga sekolah mampu mencetak lulusan yang berkualitas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bekal dan wawasan dalam mengembangkan kreativitas menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat.
(19)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Funny Biology Module
Modul merupakan salah satu dari berbagai macam bahan ajar cetak yang sudah dikenal selain hand out, buku, LKS, brosur, leaflet, dan wallchart. Menurut Mulyasa dalam Citra (2011), modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Pada buku
Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Diknas dalam Prastowo (2012), modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Dengan demikian, sebuah modul harus dapat dijadikan bahan ajar sebagai pengganti fungsi guru sebagai pendidik. Jika guru mempunyai fungsi menjelaskan sesuatu, maka modul harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang siswa. 2. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk
melibatkan sebanyak mungkin karakteristik siswa.
3. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Materi pelajaran disajikan secara logis dan sistematis.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006) menyatakan bahwa sebuah modul minimal harus terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Komponen kelayakan isi
Di dalam modul harus ada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum secara implisit dan isi buku harus sesuai dengan SK dan KD.
(20)
2. Komponen kebahasaan
Modul yang dibuat untuk siswa harus bisa membuat keterpahaman siswa dalam materi yang dibuat dalam modul tersebut, serta bahasa yang interaktif sehingga dapat memotivasi siswa untuk merespon pesan yang disampaikan dalam modul tersebut.
3. Komponen penyajian
Syarat minimal sebuah modul di dalamnya harus ada daftar isi, peta konsep,
keywords/kata kunci, pertanyaan/soal latihan pada setiap bab dan daftar pustaka.
4. Komponen kegrafikaan
Modul yang dibuat harus memenuhi kriteria kegrafikaan yang mencakup kegrafikaan sebuah buku, mulai dari ukuran/format buku, desain bagian kulit, desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan, dan kualitas jilidan.
Sebuah modul harus sesuai dengan perkembangan ilmu yang terbaru (up to date) sehingga materi yang disampaikan memiliki keakuratan fakta/teori dan memiliki konsep, prinsip/hukum yang benar. Selain itu juga, sebuah modul harus mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan menumbuhkan semangat untuk berinovatif dan kreatif.
Bahasa yang digunakan di dalam modul harus sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa. Modul harus bersifat komunikatif, sehingga pada saat siswa membaca dapat membuatnya paham akan pesan yang ingin disampaikan di dalam modul tersebut. Modul disajikan secara sistematis, di dalamnya terdapat teks, gambar dan skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan, menurut Prastowo (2012). Selain itu juga, harus bisa memotivasi siswa untuk mau belajar. Funny Biology Module merupakan modul yang dikemas semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasakan nyaman, senang, tidak membosankan dan akan kembali membacanya karena
menggunakan bahasa yang sedang “in” di kalangan siswa SMA/MA (Fibonacci 2008). Di dalam Funny Biology Module berbasis JAS terdapat beberapa segmen yang sangat menarik yang dimodifikasi dari kriteria bahan ajar oleh BSNP, diantaranya adalah : (a) seluk beluk materi; (b) materi; (c) aku ingin tahu; (d) yang
(21)
10
sudah aku pahami; (e) it‟s easy; (f) cari hiburan yuk; (g) mini eksperiment fun; (h) nyobain soal yuk; (i) glosarium.
B. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa baik lingkungan fisik, sosial maupun budaya sebagai objek belajar biologi dan fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah, menurut Marianti dan Kartijono; Mulyani et al. (2008). Pendekatan pembelajaran JAS secara komprehensif memadukan berbagai pendekatan antara lain eksplorasi, konstruktivisme, ketrampilan proses, dengan pembelajaran kooperatif. Mulyani et al. (2008)
mengemukakan bahwa “pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi
pendekatan pembelajaran biologi maupun bagi kajian ilmu lain yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekolah dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kinerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada
siswa”.
Ciri-ciri kegiatan pembelajaran JAS antara lain:
1. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun menggunakan media.
2. Selalu ada kegiatan peramalan (prediksi), pengamatan dan penjelasan.
3. Ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, atau audiovisual.
Pendektan JAS memiliki beberapa komponen yang dilaksanakan secara terpadu. Komponen JAS menurut Mulyani et al. (2008) antara lain:
1. Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dan masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berfikir untuk menyelesaikan masalah. Lingkungan yang dimaksud disini tidak hanya lingkungan fisik saja, akan tetapi juga meliputi lingkungan sosial, budaya dan teknologi. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS)
(22)
komponen eksplorasi ditampilkan dalam kegiatan praktikum, menjelajah internet, dan observasi di lingkungan sekitar siswa.
2. Konstruktivisme
Pengetahuan dahulu dianggap sebagai kumpulan fakta, tetapi sekarang pengetahuan lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus berubah dan berkembang. Sarana bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah dengan alat inderanya. Interaksi dengan lingkungannya melalui alat indera, seseorang akan memperoleh pengetahuan. Jadi pengetahuan ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindah begitu saja, tetapi siswa yang membangun pengetahuannya sendiri dengan menyesuaikan dengan pengalaman mereka sebelumnya. Millar et al. dalam Fitriyati (2011), menyatakan bahwa anak-anak usia 14 tahun menggambarkan dua jenis pengetahuan ketika menanggapi tugas investigasi yaitu pengetahuan deklaratif yang mengacu pada konsep ilmu dan penyelidikan, serta pengetahuan prosedural yang mengacu pada keterampilan dan proses penyelidikan. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen konstruktivisme ditampilkan pada berbagai kegiatan yang dirancang akan membuat siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, misalnya praktikum diawal pembelajaran akan membuat siswa menemukan sendiri konsep materi pembelajaran.
3. Proses sains
Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang mengamati sesuatu. Sesuatu diamati karena menarik perhatian, selanjutnya akan memecahkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan yang ada perlu dipecahkan dengan metode ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan. Dalam
Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen proses sainsditampilkan pada aktivitas praktikum yang akan dilakukan siswa.
4. Masyarakat belajar
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing dengan teman, antar kelompok, antar yang tahu, dan antar yang belum tahu. Dalam
(23)
12
pelaksanaannya guru disarankan melaksanakan pembelajaran dalam kelompok belajar, baik kelompok besar maupun kecil. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi komunikasi dua arah. Kelompok belajar menyediakan kelompok kerja dan membantu siswa untuk bertemu, mengenal dan bekerjasama dengan siswa lain. Kelompok belajar dalam pembelajaran juga merupakan cara yang sangat efektif untuk mempermudah siswa belajar materi. Model pembelajaran kolaborasi juga mengurangi sikap malas dan bosan siswa, menumbuhkan keberanian dan sikap percaya diri dalam berpendapat, siswa merasa dihargai pendapat dan karyanya, suasana kelas dinamis, kreatif dan siswa terbiasa memberikan masukan dan penilaian atas kinerja kelompok lain. Hasil belajar yang dicapai akan semakin baik dan meningkat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok kecil. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen masyarakat belajar ditampilkan dalam beberapa tugas yang dilakukan secara berkelompok . 5. Bioeduteinment
Strategi bioeduteinment menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga ini memungkinkan seluruh peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkan dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih berdaya dan berhasil guna. Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan diluar kelas atau di dalam kelas. Strategi pembelajaran dengan pendekatan JAS bercirikan eksplorasi sumber daya alam serta eksplorasi potensi siswa. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen bioeduteinment ditampilkan dalam beberapa kegiatan yang dikemas dalam bentuk permaianan yang dapat menarik motivasi belajar siswa.
6. Asesmen autentik
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Asesmen dilakukan selama proses pembelajaran, terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya pada
(24)
akhir periode pembelajaran saja. Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai karya siswa adalah: proyek (kegiatan dan laporannya), pekerjaan rumah, kuis, kerja siswa, presentasi (penampilan siswa), demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis dan karya tulis. Model pembelajaran kolaboratif berbasis asesmen autentik terbukti meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen asesmen autentik ditampilkan dengan laporan hasil observasi di lingkungan sekitar siswa.
Pendekatan JAS ini harapannya nanti dapat tertanamnya sikap ilmiah pada siswa, diantaranya: kejujuran, toleransi, ketelitian, objektif, menghargai pendapat orang lain, kerja keras, disiplin, dan bertanggung jawab. Penerapan pendekatan JAS dalam pembelajaran dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pendekatan JAS terbukti membawa siswa belajar biologi dengan cara yang benar dan tidak hanya itu mereka juga belajar dari lingkungan sosial yang kelak akan mereka hadapi.
C. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS)
Modul yang dikembangkan disini adalah modul yang menyenangkan dan sesuai dengan pendekatan JAS yaitu modul yang didalamnya berisikan karakteristik atau ciri khas dari pendekatan JAS itu sendiri yaitu dengan adanya eksplorasi, konstruktivisme, proses sains, masyarakat belajar (learning community), bioeduteinment, dan asesmen autentik. Modul yang dikembangkan tidak hanya disesuaikan dengan rumusan pendekatan JAS tetapi harus juga komponen-komponen yang telah ditetapkan oleh BNSP.
D. Karakteristik Materi Sistem Pencernaan
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran IPA terpadu SMP kelas VIII semester I (gasal), dengan Kompetensi Dasar: mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Karakteristik materi sistem pencernaan meliputi, mendeskripsikan macam-macam zat makanan seperti: karbohidrat atau zat tepung sebagai sumber energi,
(25)
14
misal: beras, jagung, terigu, kentang. Protein sebagai bahan pembangun tubuh, misal: daging, ikan, tahu, tempe, susu. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi, misal: daging, mentega, kacang-kacangan. Mineral sebagai pelindung dan pengatur, misal: garam dapur, zat besi, phosphor, yodium. Vitamin tidak menghasilkan energi, mutlak harus ada, sumber: buah-buahan, sayuran, minyak ikan. Mendeskripsikan proses pancernaan zat makanan pada manusia yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Membedakan antara kelenjar pencernaan (Kelenjar ludah, Hati dan Pankreas) dan saluran pencernaan. Mendata kelainan/penyakit pada sistem pencernaan serta menjelaskan cara menjaga kesehatan dan cara mengatasi gangguan sistem pencernaan.
(26)
E. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir
Fakta yang ditemui Ketentuan kurikulum
Belajar yang menyenangkan Media belajar yang
menyenangkan Buku teks pelajaran
yang sesuai dengan penilaian kelayakan dari BSNP
Pendekatan yang sesuai dengan hakikat belajar biologi
Hanya menggunakan satu bahan ajar Sudah menggunakan beberapa model
pembelajaran, namun siswa kurang aktif
Siswa kurang gemar membaca buku Siswa lebih tertarik membaca buku
yang full colour, mudah dipahami, menggunakan bahasa sehari-hari Siswa kesulitan memahami materi
proses pencernaan makanan karena bersifat abstrak
Indikator efektivitas penggunaan Funny Biology Module Berbasis JAS Sistem Pencernaan:
1. Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol.
2. Pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yaitu ≥85% siswa mencapai KKM (70).
3. Tingkat keaktifan siswa yaitu ≥80% siswa dikategorikan memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif.
4. Tanggapan guru dan siswa secara klasikal ≥80% guru dan siswa memberi tanggapan baik dan sangat baik.
Pengembangan Funny Biology Module
Berbasis Jelajah AlamSekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
(27)
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di SMP Nurul Ulum Semarang, waktu penelitian di luar jam pembelajaran siswa yaitu jam pulang sekolah pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan ini bersifat bertahap. Adapun tahapan pada penelitian ini meliputi:
Gambar 2. Langkah penggunaan metode Research and Development
yang dimodifikasi dari Sugiyono (2010)
C. Prosedur penelitian
1. Persiapan penelitian Persiapan penelitian meliputi:
a. Peneliti melakukan observasi tentang penggunaan bahan ajar biologi yang digunakan di SMP Nurul Ulum Semarang khususnya kelas VIII.
Potensi dan masalah
Pengumpu-lan data
Desain modul
Validasi desain
Ujicoba skala luas
Revisi modul
Ujicoba skala terbatas
Revisi desain
(28)
} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy
b. Menyusun perangkat pembelajaran, berupa silabus dan RPP.
c. Membuat instrumen penelitian, yaitu soal-soal yang akan diujikan, lembar penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media dan pakar Jelajah Alam Serikat, lembar penilaian modul oleh siswa, lembar penilaian modul oleh guru, lembar observasi aktivitas siswa dalam praktikum
d. Analisis hasil uji coba soal 1) Analisis validitas soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan butir soal. Butir soal yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus productmoment sebagai berikut:
Keterangan : xy
r
= koefisien korelasiN = jumlah peserta
ΣY = jumlah skor total
ΣX = jumlah skor item
ΣXY = jumlah perkalian skor item dengan skor total
ΣX² = jumlah kuadrat skor item ΣY² = jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan
harga rtabel product moment dengan taraf signifikansi 5%. Apabila
harga rxy > harga rtabel maka butir soal tersebut valid (Arikunto 2006).
Contoh untuk butir soal nomor satu, n= 20 diperoleh rtabel = 0.444, r hitung=0. 7117, karena r hitung > r tabel maka soal no.1 valid.
Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba*
Uji Validitas Nomor Soal Jumlah Soal
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35
30
Tidak Valid 11, 18, 19, 26, 29 5
(29)
18
2) Analisis reliabilitas soal
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto 2006). Reabilitas dapat diukur dengan rumus K – R 21 sebagai berikut.
r11=
KVt
M K M K K . 1 1 Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = skor rata-rata
Vt = varians total
Suatu instrumen yang reliabel atau yang sahih mempunyai reliabilitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang reliabel berarti memiliki reliabilitas rendah. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
r11< 0,2 = reliabilitas sangat rendah
0,2≤ r11<0,4 = reliabilitas rendah
0,4≤r11<0,6 = reliabilitas sedang
0,6≤r11<0,8 = reliabilitas tinggi
0,8≤r11≤1,0 = reliabilitas sangat tinggi
Kemudian hasil r11 dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas yang
tersaji pada Tabel 2. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan atau ketepatannnya (Arikunto 2006). Dari hasil perhitungan untuk seluruh item soal diperoleh harga r hitung sebesar 0, 9509 karena r hitung > r tabel = 0,444
maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selnegkapnya dapat di lihat pada Lampiran 11.
3) Analisis tingkat kesukaran soal
Taraf kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks kesukaran ini pada
(30)
umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Semakin besar indeks kesukaran maka semakin mudah soal itu. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal (Arikunto 2006).
JS B TK
Keterangan :
TK= tingkat kesukaran.
B =banyaknya siswa yang menjawab benar butir soal. JS =jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi tingkat kesukaran soal 0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah
Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran.
Tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*
Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal
Mudah 8, 17, 20, 21, 27, 29, 30 7
Sedang 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35
27
Sukar 5 1
* Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 12
4) Analisis daya pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya beda tiap soal dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
D = daya beda soal
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyak peserta kelompok atas
JB = banyak peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
B A B B
A
A
P
P
J
B
J
B
(31)
20
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Setelah perhitungan daya beda sudah diketahui kemudian dimasukkan dalam klasifikasi daya pembeda, dimana daya beda dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Arikunto 2006).
0,71-1,00 = baik sekali 0,41-0,70 = baik 0,21-0,40 = cukup 0,01-0,20 = jelek
≤ 0,00 = sangat jelek
Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 13. Daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji daya pembeda soal uji coba*
Uji daya pembeda Nomor Soal Jumlah Soal
Baik 1, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 19, 20, 21, 23,
24, 25, 27, 30, 31, 33, 34, 35
20
Cukup 2, 3, 7, 9, 17, 19, 22, 28, 29, 32 10
Jelek 11, 14, 16, 18, 26 5
* Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 13
2.Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimodifikasi dari prosedur penelitian oleh Sugiyono (2010), adapun langkah-langkah penelitiannya antara lain:
a. Potensi dan masalah
Pengembangan modul JAS ini dilatar belakangi dari hasil observasi di SMP Nurul Ulum Semarang, bahwa dalam pembelajaran materi sistem pencernan guru belum pernah membuat bahan ajar sendiri, hanya menggunakan bahan ajar yang sudah ada. Perlu kiranya materi sistem pencernaan dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis JAS dan memicu siswa berfikir kritis mengkaitkan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar dengan konsep yang dipelajari.
b. Pengumpulan data
Mengumpulkan data tentang kebutuhan akan modul serta keluhan terhadap bahan ajar yang telah digunakan dalam mata pelajaran biologi oleh guru. Mencatat semua kekurangan pada bahan ajar yang digunakan untuk dijadikan bahan kajian dalam pengembangan modul yang sesuai dengan JAS dan standar BSNP.
(32)
c. Desain modul
Setelah pengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menyusun Funny Biology Module berbasis JAS. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2. Menyusun petunjuk siswa,
3. Menyusun materi dalam modul,
4. Menyusun lembar diskusi dan lembar kerja siswa, 5. Menyusun lembar kegiatan pengamatan siswa, 6. Menyusun evaluasi, dan
7. Menyusun kunci jawaban d. Validasi desain
Funny Biology Module yang dikembangkan dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) selanjutnya divalidasi mengenai kelayakannya kepada pakar materi, pakar modul, pakar JAS.
e. Revisi desain
Setelah modul divalidasi dan diketahui kelemahan dan kekurangannya, maka selanjutnya modul diperbaiki sesuai komentar dan saran dari para pakar. f. Uji coba skala terbatas
Setelah modul divalidasi dan diperbaiki, maka modul tersebut diuji cobakan. Uji coba modul dilakukan dikelas (VIII C) SMP Nurul Ulum Semarang. Uji coba dilakukan dengan pengisian instrumen penilaian Funny Biology Module
berbasis JAS materi sistem pencernaan oleh 10 siswa, yang dipilih guru pengajar berdasarkan hasil belajar siswa yang memperoleh nilai baik pada pembelajaran sebelumnya.
g. Revisi modul
Mengevaluasi hasil uji coba modul, mengkaji setiap kekurangan dan menyempurnakan kekurangan yang ada. Menyiapkan untuk uji coba skala luas.
(33)
22
h. Uji coba skala luas
Selanjutnya modul akan diterapkan pemakaiannya di 2 kelas (VIII A dan B) SMP Nurul Ulum Semarang, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas uji,. Uji coba dilakukan dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan. Penelitian ini menggunakan desain Post-Test Only Control Design. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan kepada satu kelompok perlakuan suatu kondisi perlakuan (treatment) dan kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok pembanding yang tidak diberikan kondisi perlakuan.
Pola desain Post-Test Only Control Design adalah :
Keterangan :
X = Perlakuan dengan Funny Biology Module berbasis JAS O1= Hasil post-test kelompok perlakuan
O2= Hasil post-test kelompok pembanding R = Randomisasi
E = Kelompok perlakuan K = Kelompok pembanding
Setelah dilakukan eksperimen, dapat diketahui keefektifan Funny Biology Module berbasis JAS yang diuji cobakan pada skala luas. Dalam uji coba modul ini, data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, serta tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan Funny Biology Module berbasis JAS.
i. Modul efektif digunakan
Produk Funny Biology Module berbasis JAS efektif digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa.
D. Data dan cara pengambilan data
1. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakar materi, pakar media, pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), guru, dan siswa
E X O1
K O2
(34)
2. Jenis data
Jenis data yang didapat adalah data kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari: a) Data penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media, pakar
pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). b) Data penilaian modul oleh siswa. c) Data hasil belajar siswa
d) Data aktivitas siswa
e) Data tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan modul 3. Cara pengambilan data
1) Data kelayakan modul oleh pakar diambil menggunakan lembar penilaian kelayakan modul.
2) Data tanggapan guru terhadap modul diambil dengan menggunakan angket.
3) Data tanggapan siswa terhadap modul diambil dengan menggunakan angket
4) Data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai laporan praktikum, nilai tugas, dan nilai evaluasi
5) Data aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
E. Metode analisis data
1) Analisis Data Tahap Awal
Sebelum sampel diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas, homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai evaluasi sampel berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan chi-khuadrat. Rumus yang digunakan adalah :
(35)
24
Keterangan :
2
χ = Chi-kuadrat
i
O = frekuensi pengamatan i
E = frekuensi yang diharapkan K = banyaknya kelas interval
Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel dengan dk = n-1 dan taraf signifikan 5%. Jika
χ
2hitung <2
χ
tabel, makadata berdistribusi normal (Sudjana 2005). b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua kelas sebelum penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat homogenitas. Dalam Sudjana (2005) untuk menguji kesamaan beberapa varians mengunakan uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah :
) 1 ( ) 1 ( 2 2 i i i n s n s
(log
s
2)
(
n
i1
)
B
2
2
log
)
1
(
10
B
n
is
iLn
Keterangan =
X2 = Chi-kuadrat
B = harga satuan Bartlet s2 = varian total
si = varian masing-masing kelompok
ni = jumlah masing-masing kelompok
Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika χ2 hitung < χ2 tabel maka menunjukkan bahwa
k 1 i 2 i 2O
i i
E
E
χ
(36)
populasi homogen. Nilai
χ
2hitung <2
χ
(1-α) (k-1) diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk=(k-1).2) Analisis data kelayakan Funny Biology Module berbasis JAS materi sistem pencernaan.
a) pakar materi dan pakar modul. Kriteria kelayakan oleh BSNP:
i. Penilaian tahap I = semua butir penilaian mendapat jawaban “Ya”. ii. Penilaian tahap II =
rerata skor komponen kelayakan isi minimal 2,75.
rerata skor setiap komponen kebahasaan, subkomponen penyajian, dan subkomponen kegrafikaan minimal 2,50.
b) deskriptif kualitatif untuk pakar JAS. 3) Hasil belajar
a) Data hasil belajar siswa terdiri atas nilai harian siswa dan nilai evaluasi. Nilai harian siswa meliputi nilai praktikum, nilai word square, nilai gambar dan nilai observasi. Perhitungan skor dengan rumus sebagai berikut:
i. Perhitungan skor kelas kontrol
Praktikum (P) = Word square (WS) =
Gambar (G) =
Observasi (O) =
Yang aku pahami (YAP) =
Evaluasi (E) =
Nilai harian = Nilai akhir =
Nilai rata-rata kelas =
(37)
26
ii. Perhitungan skor kelas kontrol
Praktikum (P) = Evaluasi (E) =
Nilai harian=
Nilai akhir = b) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: P =
n ni x 100% Keterangan:P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal
∑ni = jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu
∑n = jumlah total siswa
c) Untuk uji perbedaan rata-rata hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas uji lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol.
Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (µ1 = µ2).
Ha = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas control (µ1 > µ2).
Rumus uji-t satu pihak menurut Sudjana (2005) adalah:
2 1 2 1 1 1 n n S t , dengan Keterangan: 1
x = rata-rata nilai kelas eksperimen 2
x = rata-rata nilai kelas kontrol
2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 2 n n s n s n s
(38)
S = simpangan baku
S12 = varians kelas eksperimen
S22 = varians kelas kontrol
n1 = jumlah subjek kelas eksperimen
n2 = jumlah subjek kelas kontrol
Kriteria pengujian hipotesis adalah:
Ha diterima jika thitung≥ t (1-α)(n1+n2-2), dengan taraf signifikansi 5%.
4) Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara diskriptif kuantitatif dengan cara mengubah skor menjadi nilai. Langkah-langkah dalam menganalisis data pada lembar observasi akktivitas siswa adalah:
a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa.
b. Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI) pada setiap penilaian aktivitas kegiatan siswa.
c. Menentukan kategori aktivitas setiap siswa dari hasil skor, berdasarkan langkah membuat daftar distribusi frekuensi oleh Sudjana (2005).
a) Kriteria aktivitas selama penugasan 18-20 = sangat aktif
15-17 = aktif 12-14 = cukup aktif 9-11 = kurang aktif
6-8 = tidak aktif
b) Kriteria aktivitas selama pembelajaran 16-18 = sangat aktif
13-15 = aktif 10-12 = cukup aktif 7-9 = kurang aktif
4-6 = tidak aktif
c) Kriteria aktivitas selama praktikum 16-18 = sangat aktif
13-15 = aktif 10-12 = cukup aktif 7-9 = kurang aktif 4-6 = tidak aktif
(39)
28
d. Menghitung rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal dengan rumus
% 100
n ni P
Keterangan:
P = tingkat keaktifan klasikal
∑ni = jumlah perolehan skor siswa dengan kriteria aktif dan sangat aktif
∑n = jumlah maksimal skor seluruh siswa 5)Tanggapan siswa dan guru
Data tanggapan siswa dalam proses pembelajaran diukur dengan
rating scale dengan interval 5, kemudian dipresentasikan dengan rumus:
% 100
N F P
Keterangan :
P = Persentase tanggapan
F = banyaknya responden yang memiliki jawaban ya N = banyaknya responden yang menjawab kuesioner
Hasil presentasi data dideskipsikan dengan kiteria sebagai berikut:
80% ≤ P < 100% = Sangat baik
60% ≤ P < 80% = Baik
40% ≤ P < 60% = Cukup baik
20% ≤ P < 40% = Kurang baik < 20% = Tidak baik
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Pengembangan Funny Biology Module berbasis JAS dikatakan efektif digunakan sebagai bahan ajar apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator tersebut antara lain:
1. Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol.
2. Pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yaitu ≥85% siswa mencapai KKM (70).
(40)
3. Tingkat keaktifan siswa pada setiap aktivitas yaitu ≥80% siswa dikategorikan memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif.
4. Tanggapan guru dan siswa secara klasikal ≥80% memberi tanggapan baik dan sangat baik.
(41)
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan
Data hasil pengembangan yaitu berupa Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan yang dikembangkan dari produk yang sudah ada serta mendapatkan penilaian dari para pakar. Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan, dan efektivitas pengggunaan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di
SMP Nurul Ulum Semarang.
Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan ini mengikuti metode Research and Development yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain modul, (4) validasi modul, (5) revisi modul, (6) ujicoba skala terbatas, (7) revisi modul, (8) uji coba skala luas, (9) modul efektif digunakan. Hasil pengembangan dari setiap tahap dalam pengembangan modul ini adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan masalah
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa, yaitu kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk belajar, modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka saat ini, yaitu mulai dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi, dan juga harus sesuai dengan kurikulum, serta materi sistem pencernaan bersifat abstrak juga menjadi salah satu masalah, pada dasarnya materi langsung berkenaan dengan kehidupan anak, karena dialami secara langsung setiap hari. Siswa perlu inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk menerapkan konsep biologi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa butuh bahan ajar yang menarik sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Guru juga setuju apabila Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat dikembangkan untuk pembelajaran Sistem Pencernaan. Hasil wawancara guru selengkapnya pada Lampiran 8.
(42)
Selain itu, data juga diperoleh dari angket tanggapan siswa mengenai bahan ajar sebelum dikembangkan. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar sebelum dikembangkan*
*Data selengkapnya pada Lampiran 7
Berdasarkan hasil observasi tanggapan siswa, siswa masih sangat membutuhkan bahan ajar yang menarik untuk dipelajari, bahan ajar yang mampu menumbuhkan minat belajar dan mengajak siswa untuk menerapkan materi dalam kehidupan nyata, hal ini ditunjukkan dengan persentase pernyataan kurang dari 60%. Gagasan untuk mengembangkan modul yang dikemas secara menarik dan siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya, yaitu dibuat
Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
2. Pengumpulan data dan desain modul
Sebelum memulai pengembangan modul, terlebih dahulu melakukan kajian pustaka tentang cara mengembangkan modul yang akan dibuat, yaitu mengumpulkan informasi tentang panduan pembuatan modul yang baik dan lengkap dengan spesifikasinya. Kemudian membuat desain modul yaitu modul yang dikembangkan dari bahan ajar yang sudah ada yaitu buku biologi BSE dan gambar-gambar tentang materi dari internet. Modul didesain sesuai materi dengan mengacu silabus dan kriteria modul yang baik berdasarkan BSNP.
3. Hasil validasi dan revisi modul
Tahap ini merupakan tahap validasi dan revisi modul Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan oleh pakar materi,
No. Pernyataan
∑
responden
Menjawab ya
Persentase (%)
1. Pembelajaran biologi hanya menggunakan satu
bahan ajar
25 22 88%
2. Bahan ajar mudah dipahami 25 18 72%
3. Bahan ajar menarik untuk dipelajari 25 11 44%
4. Bahan ajar dapat menumbuhkan minat belajar 25 12 48%
5. Bahan ajar dapat mengajak siswa untuk
menerapkan materi dalam kehidupan nyata
25 14 56%
6. Setuju bila ada bahan ajar lain yang menunjang
pembelajaran biologi materi sistem pencernaan
25 23 92%
7. Setuju bila bahan ajar dikembangkan menjadi
Funny Biology Module berbasis jelajah alam sekitar sebagai sumber belajar biologi materi sistem pencernaan
(43)
32
pakar media dan pakar JAS. Hasil analisis terhadap validasi yang dilakukan para pakar digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi modul yang sedang dikembangkan. Apabila modul yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria kelayakan, maka modul siap untuk dilakukan uji pemakaian pada skala kecil. a) Validasi oleh pakar materi
Validasi oleh pakar materi terdiri dari penilaian Tahap I dan Tahap II yang didasarkan pada penilaian buku teks oleh BSNP. Hasil validasi oleh pakar materi pada Tahap I, semua butir penilaian mendapatkan jawaban “Ya”. Hal tersebut berarti penilaian kelayakan modul Tahap I oleh pakar materi
dinyatakan “Lolos”. Penilaian selanjutnya yaitu penilaian Tahap II, hasil
penilaian tahap II dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil penilaian Tahap II*
No Komponen Rerata Skor Kriteria
1 Kelayakan isi 3,76 Lolos
2 Kebahasaan 3,64 Lolos
3 Penyajian 3,74 Lolos
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 14.
Setiap kali penilaian mendapatkan saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan. Perbaikan dari pakar materi dapat dilihat di Tabel 6.
(44)
Tabel 6. Perbaikan dari pakar materi Penilaian
ke-
Desain Sebelum perbaikan
Saran Desain
setelah perbaikan 1
2
Gambar sebaiknya dari foto sendiri Kalimat tidak perlu
panjang untuk menjelaskan
Dalam satu halaman tidak usah banyak warna dan gambar, backgroud sebaiknya
polos/putih
Materi kurang jelas (tambahkan)
Diganti foto
Kalimat terlalu panjang
Kalimat dipersingkat
(45)
34
b) Validasi oleh pakar media
Validasi oleh pakar media juga terdiri dari penilaian Tahap I dan Tahap II yang didasarkan pada penilaian buku teks oleh BSNP. Hasil validasi oleh
pakar media pada Tahap I, semua butir penilaian mendapatkan jawaban “Ya”.
Hal tersebut berarti penilaian kelayakan modul Tahap I oleh pakar materi
dinyatakan “Lolos”. Penilaian selanjutnya yaitu penilaian Tahap II, hasil
penilaian tahap II dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil penilaian Tahap II*
No. Komponen Tahap II Rerata Skor Kriteria
1 Kelayakan isi 3,1 Lolos
2 Kebahasaan 3 Lolos
3 Penyajian 3,15 Lolos
4 Kegrafikaan 3,26 Lolos
*Data selengkapnya dapat di lihat dalam Lampiran 15
Proses validasi oleh pakar media juga mendapatkan saran yang digunakan untuk perbaikan pengembangan modul, adapun perbaikan dari saran pakar media dapat dilihat di Tabel 8.
Tabel 8. Perbaikan oleh pakar media
Desain sebelum perbaikan Saran Desain setelah perbaikan
Cek lagi
kata-kata yang
digunakan untuk pertanyaan
c) Validasi oleh pakar Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Validasi oleh pakar Jelajah Alam Sekitar (JAS) dilaksanakan melalui tiga kali proses penilaian. Hasil validasi oleh pakar JAS selengkapnya dapat dilihat di Tabel 9.
(46)
Tabel 9. Hasil validasi pakar JAS*
Komponen Penilaian ke-
1 2 3
Eksplorasi
Konstruktivisme
Proses sains
Masyarakat
belajar (learning
community)
Asesmen autentik
Sudah nampak kegiatan eksplorasi melalui kegiatan laboratorium pembelajaran, akan lebih baik lagi jika siswa diberi pengalaman wawancara dengan lingkungan sekitar tentang problem pencernaan Sudah muncul, berbagai kegiatan yang dirancang akan membuat siswa mengkonstruk sendiri pengetahuannya, hanya inkuirinya masih kurang nampak, karena masih sangat terbimbing. Sudah muncul melalui kegiatan praktikum
Karena beberapa tugas dikerjakan berkelompok maka masyarakat belajar Sudah nampak karena beberapa kegiatan dikemas dalam bentuk permaianan Belum nampak karena evaluasinya masih paper dan pensil test
Modul sudah memuat kegiatan eksplorasi dalam pembelajaran
Modul sudah memuat sifat-sifat konstruktivisme
Modul sudah menampilkan proses sains dalam proses pembelajarannya
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam modul, memungkinkan dilakukan berkelompok, hanya tidak disebut
Belum ada asesmen autentiknya misal asesmen untuk menilai kinerja siswa selama praktikum
Modul sudah memuat kegiatan eksplorasi dalam pembelajaran yang dikembangkan
Sifat-sifat konstruktivis sudah tampak dalam modul
Proses sains sudah ditampilkan dalam modul Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam modul, memungkinkan dilakukan berkelompok
Sudah ada asesmen autentik
(47)
36
Tabel 10. Perbaikan oleh pakar JAS
Penilaian ke-
Desain sebelum perbaikan
Komentar/saran Desain setelah perbaikan
1
2
3
Penambahan untuk asesmen autantik tidak hanya paper dan pencil test
Siswa diberi pengalaman wawancara dengan lingkungan
sekitarnya
Inkuiri kurang
nampak
Untuk learning community ditambahkan didalam petunjuk praktikum Asesmen autentik
ditambah angket kinerja
Halaman judul sebaiknya dicantumkan modul untuk kelas berapa
(48)
4. Uji coba skala terbatas
Uji coba skala terbatas dilakukan untuk memperoleh respon dan komentar dari siswa yang bertujuan untuk penyempurnaan modul sebelum digunakan dalam uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas ini dilakukan dengan subjek 10 orang siswa kelas VIII C. Instrumen yang digunakan adalah modul yang sudah valid dan lembar tanggapan yang diberikan kepada subjek yaitu siswa. Hasil tanggapan siswa disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil tanggapan siswa terhadap Funny Biology Module berbasis JAS Sistem Pencernaan pada skala terbatas*
No Pertanyaan
∑ Responden
Mejawab "Ya"
Persentase (%)
1 Funny Biology Module berbasis JAS menarik 10 10 100
2
Dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis
JAS ini, anda lebih mudah dalam belajar dan memahami materi
10 10 100
3 Bahasa yang digunakan dalam Funny Biology Module
berbasis JAS mudah dipahami 10 7 70
4 Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
menambah referensi (sumber bacaan) belajar anda. 10 10 100
5 Anda menyukai pemberian tugas mencari informasi
yang dilakukan diinternet 10 10 100
6
Penggunaan huruf cetak (tulisan) pada Funny Biology
Module berbasis JAS ini dapat terbaca dengan jelas dan mudah
10 10 100
7 Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anda 10 10 100
8 Anda tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan
Funny Biology Module berbasis JAS 10 10 100
9 Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
mengarahkan anda untuk belajar mandiri 10 10 100
Rata-rata 97%
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 17
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa modul yang dikembangkan perlu diadakan perbaikan dalam penggunaan bahasa agar lebih komunikatif sehingga mudah dipahami, ditunjukkan dengan 70% siswa menyatakan mudah dipahami. Perbaikan yang dilakukan yaitu penggunaan kalimat diperjelas dengan gambar agar lebih mudah dipahami.
(49)
38
Gambar 3. Bagian kerja siswa yang sudah direvisi
5. Uji coba skala luas
Setelah dilakukan uji coba skala terbatas dan revisi modul, kemudian dilanjutkan dengan uji coba skala luas dengan jumlah siswa yang lebih banyak. Uji coba skala luas dilakukan untuk memperoleh data efektivitas produk modul yang dikembangkan dalam menunjang hasil belajar siswa. Selain itu pada uji coba modul ini juga dilakukan pengambilan data tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dalam pembelajaran.
Uji coba skala luas menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas uji (VIII B) dan satu kelas sebagai kelas kontrol (VIII A). Kelas uji diberikan pembelajaran menggunakan Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan, sementara kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan buku IPA terpadu dari BSE. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan antara lain Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan yang telah direvisi, soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, angket tanggapan siswa dan guru terhadap Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan. Data hasil uji coba skala luas berupa data hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan, serta tanggapan guru dan siswa mengenai
Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan. a. Uji homogenitas
Uji homogenitas dengan menggunakan nilai ulangan materi sebelumnya,
dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua sampel mempunyai varian yang sama (homogen).
Penggunaan kalimat diperjelas
dengan gambar
(50)
Tabel 12. Uji homogenitas kelas uji dan kelas kontrol*
Kelas perlakuan Varians (s2) Keterangan
Kelas uji (VIII B) 83,34 x2hitung = 1,0101 < x2tabel= 2,3638
maka, kedua kelas mempunyai varians yang sama (homogen)
Kelas kontrol (VIII A) 82,51
*Data selengkapnya pada Lampiran 20
Berdasarkan Tabel 12 didapatkan data bahwa X2hitung<X2tabel, maka
menunjukkan bahwa populasi kelas tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.
b. Hasil belajar siswa
Nilai akhir yang diperoleh digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Nilai tersebut kemudian di analisis dan diperoleh nilai hasil belajar siswa kelas uji dan kelas kontrol.
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah data nilai akhir kedua kelas berdistribusi normal atau tidak.
Tabel 13. Uji normalitas kelas uji dan kelas kontrol*
Kelas perlakuan x2hitung Keterangan
Kelas uji (VIII B) 3,8204 X2hitung < X2tabel maka, nilai akhir
kedua kelas berdistribusi normal
Kelas kontrol (VIII A) 9,3229
*Data selengkapnya pada Lampiran 25-26
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa X2hitung<X2tabel dengan taraf
signifikan 5%, yaitu data nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol lebih kecil dari X2 tabel = 11.07, maka nilai akhir kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
2) Pengukuran nilai akhir (NA) hasil belajar
Hasil belajar materi Sistem Pencernaan berhasil apabila 85% siswa mencapai KKM 70. Hasil rekapitulasi analisis nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 14.
(51)
40
Tabel 14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas uji dan kelas kontrol*
Data Kelas
Uji (VIIIB) Kontrol (VIIIA)
Nilai tertinggi 90,22 89,17
Nilai terendah 65,22 64,17
Rata-rata kelas 77,02 73,49
Jumlah seluruh siswa 30 30
Jumlah siswa yang tuntas 27 21
Data Kelas
Uji
(VIIIB) Kontrol (VIIIA)
Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 9
Ketuntasan klasikal 90% 70%
*Data selengkapnya pada Lampiran 23-24
Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan pada kelas uji menunjukkan hasil lebih baik daripada kelas kontrol, hal tersebut terlihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
3) Hasil uji t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol
Hasil belajar yang akan di uji t adalah rerata hasil nilai akhir dari kelas uji dan kelas kontrol.
Tabel 15. Rekapitulasi hasil uji t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol*
Kelas perlakuan Rerata dk t hitung t table
Kelas uji (VIII B) 77,02 58 2,311 1,952
Kelas kontrol (VIII A) 73,49
*Data selengkapnya pada Lampiran 27
Hasil perhitungan Uji t rerata nilai akhir menunjukkan bahwa thitung > ttabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ada
perbedaan rata-rata nilai hasil belajar antara kedua kelas sehingga dapat dikatakan bahwa kelas uji lebih baik daripada kelas kontrol.
c. Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa untuk kelas uji meliputi nilai aktivitas selama penugasan, nilai aktivitas selama pembelajaran dan nilai aktivitas selama praktikum. Pada kelas kontrol aktivitas siswa di nilai dari aktivitas selama pembelajaran dan aktivitas praktikum.
(52)
1) Penilaian aktivitas siswa kelas uji selama kegiatan penugasan
Pada kelas uji diberikan tugas penugasan sebagai bagian dari komponen Jelajah Alam Sekitar (JAS). Hasil penilaian tingkat aktivitas siswa kelas uji selama kegiatan penugasan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Tingkat keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan penugasan*
No Kategori Kriteria ∑ siswa Persentase (%)
1 6 - 8 Tidak aktif 0 0,00
2 9 - 11 Kurang ktif 0 0,00
3 12 - 14 Cukup aktif 1 3,33
4 15 - 17 Aktif 14 46,67
5 18 - 20 Sangat aktif 15 50,00
*data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 28
Berdasarkan Tabel 16, kriteria keaktifan siswa selama kegiatan penugasan menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 29, dengan persentase 96,67%. Hal tersebut berarti bahwa tingkat keaktifan siswa selama kegiatan penugasan telah memenuhi kriteria pencapaian tingkat keaktifan pada indikator efektivitas.
2) Penilaian aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
Aktivitas siswa selama kegiatan belajar ini mencakup kegiatan diluar praktikum. Rekapitulasi hasil penilaian keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran dapat di lihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama kegiatan pembelajaran*
No Kategori Kriteria Kelas uji Kelas kontrol (%)
∑siswa % ∑siswa %
1 4 - 6 Tidak aktif 0 0,00 0 0,00
2 7 - 9 Kurang aktif 0 0,00 0 0,00
3 10 - 12 Cukup aktif 2 6,67 7 23,33
4 13 - 15 Aktif 19 63,33 21 70,00
5 16 - 18 Sangat aktif 9 30,00 2 6,67
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 29-30
Berdasarkan Tabel 17 pada kelas uji tingkat keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 28 siswa, dengan persentase 93,33%, sedangkan pada kelas kontrol tingkat keaktifan siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa yg tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 23 siswa, dengan persentase 76,67%. Hal tersebut berarti bahwa aktivitas belajar siswa kelas uji yang
(53)
42
menggunakan media Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan telah memenuhi kriteria tingkat keaktifan.
3) Penilaian aktivitas siswa selama praktikum
Aktivitas siswa selama praktikum merupakan salah satu aktivitas yang dinilai dalam pembelajaran. Hasil penilaian aktivitas siswa selama kegiatan praktikum pada kelas uji dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama praktikum*
No Kategori Kriteria Kelas uji Kelas kontrol (%)
∑siswa % ∑siswa %
1 4 - 6 Tidak aktif 0 0,00 0 0,00
2 7 - 9 Kurang aktif 0 0,00 0 0,00
3 10 - 12 Cukup aktif 4 13,33 9 30,00
4 13 - 15 Aktif 23 76,67 21 70,00
5 16 - 18 Sangat aktif 3 10,00 0 0
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 31-36
Berdasarkan Tabel 18 pada kelas uji tingkat keaktifan siswa selama kegiatan praktikum menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 26 siswa, dengan persentase 86,67%, sedangkan pada kelas kontrol tingkat keaktifan siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa yg tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 21 siswa, dengan persentase 70%. Hal tersebut berarti bahwa aktivitas praktikum siswa kelas uji yang menggunakan media Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan telah memenuhi kriteria tingkat keaktifan.
d. Tanggapan siswa dan guru
Tanggapan guru dan siswa diperoleh dari lembar angket, melalui angket tersebut dapat diketahui kualitas dan tingkat kesesuaian modul dengan kebutuhan siswa akan bahan ajar yang menarik dan menyenangkan saat dipelajari. Hasil tanggapan siswa terhadap penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dikategorikan pada hasil yang sangat baik dengan hasil persentase 100%. Begitu pula dengan hasil tanggapan guru,
100% guru merespon “Ya” dan dikategorikan bahwa tanggapan guru sangat
baik. Rekapitulasi tanggapan siswa dan guru dapat di lihat pada Lampiran 37 dan 38.
(54)
B. Pembahasan
1) Prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan
Modul dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan merupakan hasil pengembangan dari buku IPA terpadu dari BSE, bahan ajar/modul yang dirancang dan direncanakan semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasa nyaman, senang, tidak membosankan dengan memanfaatkan fenomena alam sekitar siswa.
Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan menarik untuk dipelajari siswa, desain yang dirancang berdasarkan usia siswa SMP, mulai dari penggunaan gambar, bahasa yang komunikatif, skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi, evaluasi yang menarik, dan penggunaan warna yang dapat memotivasi siswa untuk membaca. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan sudah diuji kelayakan/validasi oleh pakar materi, makar media dan pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Berdasarkan Tabel 5, Tabel 7 dan Tabel 9 dapat diketahui bahwa Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan siap dipakai untuk diuji cobakan.
Perencanaan pembelajaran dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dirancang dengan mengacu pada kriteria bahan ajar dari BSNP dan komponen JAS. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan terdapat beberapa segmen yang sangat menarik, diantaranya adalah: a) intip SK, KD dan indikator; b) seluk beluk materi; c) mini eksperiment fun; d) materi asyik; e) it’s easy; f) aku ingin tahu; g) cari hiburan yuk; h) rumus cakep; i) yang sudah aku pahami; j) introspeksi diri yuk; k) nyobain soal yuk; l) glosarium. Komponen JAS menurut Mulyani et al. (2008) diantaranya adalah: eksplorasi; konstruktivisme; proses sains; masyarakat belajar (learning community); bioeduteinment; assesmen autentik.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)