kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diartikan bahwa populasi adalah keseluruhan individu atau objek penelitian yang diduga memiliki sifat dan
karakteristik yang sama. Selanjutnya dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 21 Semarang dengan jumlah 224 siswa.
3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono 2008: 56 “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Dengan demikian sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti dengan melihat karakteristik yang ingin
diteliti. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik purposeive sampling. Hal itu disebabkan karena objek penelitian adalah siswa yang memiliki kemampuan manajemen
waktu yang rendah yaitu siswa kelas VIII B sebanyak 28 siswa. Hal ini telah sesuai dengan yang disampaikan oleh Sugiyono, 2008:85 bahwa
“sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
”
3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Metode
Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam sebuah penelitian ilmiah karena data ini yang akan digunakan untuk menguji hipotesis
yang dirumuskan. Oleh karena itu data yang dikumpulkan harus valid. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Menurut Sutoyo 2009:167 “Angket atau kuesioner dapat didefinisikan sebagai sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan
perlu dijawab oleh responden.” Kegunaan angket adalah untuk mengungkap data faktual dan opini yang berkaitan dengan diri responden.
Menurut Nursalim 2007:26 “Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pernyataan
atau pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara tertulis pula”. Teknik ini dapat mengungkap gejala-gejala yang
tidak dapat diperoleh dengan observasi yang cenderung pada aspek tingkah laku yang kasat mata. Angket dapat mengungkap suasana kejiwaan seperti : tanggapan,
harapan, pendapat, prasangka, sikap, kecenderungan dan sebagainya. Selanjutnya menurut Nursalim 2007:30 langkah-langkah penyelenggaraan Angket ada tiga
tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil. Tahap pertama persiapan menyusun angket meliputi : langkah memerinci variabel, indikator,
prediktor, dan penyusunan item-item pertanyaan, menetapkan model jawaban, mengembangkan angket. Tahap pelaksanaan, meliputi : menyiapkan angket
kepada sejumlah responden yang dituju. Tahap ketiga analisis data, melputi : member kode pada pertanyaan-pertanyaan tertentu jika akan dianalisis lebih lanjut
atau lebih dikenal dengan penyekoran jawaban, pengelompokan setiap variabel, kesimpulan dan penginterpretasian.
Metode angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh siswa yang berkemampuan manajemen waktu yang rendah serta mengetahui keadaan
sebelum dan sesudah diberi layanan pe\nguasaan konten dengan teknik kontrak perilaku.
3.4.2 Alat Pengumpul Data