Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Dimulai dari keluarga, istri dianggap milik suami. Pada wilayah domestik, istri dikuasai suami, pada wilayah publik perempuan dikuasai oleh laki-laki. Kondisi ini diperkuat oleh asumsi bahwa laki-laki adalah pemilik modal. Pemilik modal inilah yang menjadi penguasa di bidang ekonomi industri.

1.6. Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide gagasan Iqbal Hasan 2002;17 . Untuk menjelaskan maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam proposal penelitian ini, maka dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut : 1 Sistem Keterwakilan Merupakan sistem yang ditetapkan oleh pemerintah yang diturunkan melalu UU kepada parpolitik dan mempengaruhi jumlah perwakilan golongan di dalam pemilu. 2 Affirmative Action Adalah tindakan khusus sementara mengenai peluang wanita dalam politik dengan kuota 30 untuk mewujudkan keterwakilan wanita. 3 Kuota Adalah porsi yang ditetapkan atau ditentukan untuk mewakili suatu golongan dan suatu lembaga. 4 Gender Perbedaan tingkah laku antar jenis kelamin yang merupakan hasil bentukan masyarakat kontruksi sosial. Universitas Sumatera Utara 5 Feminis Seorang, baik perempuan maupun laki-laki yang peduli dan sadar bahwa adnya ketimpangn gender di dalam hubungan sosial dan berusaha untuk mencari jalan keluar. 6 Feminisme Suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja, di dalam keluarga, serta gerakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut. 7 Dominasi Kedudukan berkuasa atau menguasasi dari kelompok jenis kelamin tertentu laki- laki terhadap jenis kelamin lainnya perempuan.

1.7. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan gambaran teliti mengenai prosedur yang diperlukan untuk memasukkan unit-unit dalam kategori tertentu dari tiap-tiap variabel. Variabel adalah konsep yang secara empiris dapat diukur dan dinilai. Dalam penelitian kuantitatif secara umum terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas Independen dan variabel terikat Dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah partisipasi wanita dengan indicator sebagai berikut : a Lahirnya peraturan pemerintah mengenai kuota tersebut seperti UU dan peraturan lainnya b Tata cara pelaksanaan implementasi kuota 30 pada perempuan pada partai politik c Mewujudkan partisipasi politik perempuan dengan bebas. Universitas Sumatera Utara Sedangkan vaiabel terikatnya adalah kepengurusan partai politik dengan indikator sebagai berikut : a Tingkat pendidikan jenjang pendidikan b Pengalaman dalam organisasi, dalam hal ini berhubungan dengan pengalaman dalam karier politiknya c Ketidakadilan gender atau diskriminasi. Hal ini berhubungan dengan faktor penghambat karier politik perempuan diluar tingkat pendidikan dan pengalaman. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Partai dan Fungsinya

Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama, dan mempunyai tujuan kekuasaan serta melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka Budiardjo dalam Antonius P.S, 2006:90. Partai politik merupakan sarana untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Partai sebagai kekuatan politik adalah suatu gejala baru bagi semua negara di dunia. Lembaga-lembaga politik adalah lembaga yang memperhatikan kekuasaan, organisasinya, pengalihannya, pelaksanaan dan legitimasi kekuasaan Duverger 1988:124. Berdirinya Syarikat Islam pada tahun 1912 dianggap sebagai lahirnya partai politik pertama di Indonesia, karena sejak itu organisasi itu menjadi sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan nasionalis. Pada awalnya banyak yang mengira kehadiran partai politik dilihat sebagai sarana berpartisipasi saja. Tetapi dalam perkembangannya partai diidentifikasikan sebagi organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya kepada kekuasaan-kekuasaan pemerintahan, dan juga bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat. Partai politik juga merupakan perantara dengan lembaga- lembaga pemerintahan yang resmi dan berakibat pada aksi politiknya dalam masyarakat yang lebih luas Neuman dalam Antonius P.S 2006:91. Pada perkembangan demokrasi modern partai politik mempunyai peranan penting pada masyarakat, diantaranya dapat memaksimalkan keikutsertaan anggota masyarakat dalam suatu proses politik. Partai politik juga tidak boleh keluar dari fungsi utamanya Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Partisipasi Politik Elit Politik Perempuan di DPC Partai Demokrat Pematangsiantar (Studi Kasus Pada Pemilihan Umum 2009)

1 45 71

UPAYA PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK DAN PEMILU 2004 (Studi pada DPC PKB Kabupaten Bangkalan)

0 3 1

PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (Studi pada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ngawi)

1 19 2

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF KABUPATEN CIANJUR: Studi Deskriptif Tentang Pendidikan Politik Bagi Kader Perempuan di Partai Politik.

1 1 63

Partisipasi dan Akuntabilitas partai politik.

0 1 68

ANALISA GENDER DALAM PENGELOLAAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anggota Partai Politik dan Partai Politik Peserta Pemilu 2014).

0 0 16

Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

0 0 15

PARTISIPASI PURNAWIRAWAN TNI DALAM PARTAI POLITIK : Studi Deskriptif Tentang Partisipasi Dan Adaptasi Puruawirawan TNI Dalam Partai Politik Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 110