4.2.3.4. Posisi Perempuan Dalam Partai Dalam kepengurusan partai DemokratDewan Pimpinan Cabang Kabupaten
Tapanuli Utara. Terdapat 41 orang pengurus, diantaranya 12 orang pengurus perempuan dan 29 pengurus laki-laki, terdapat 3 wakil-wakil ketua, 5 wakil sekretaris dan 4 wakil
bendahara. Dengan jumlah pengurus perempuan yag cukup banyak aktifitas pengurus perempuan di kantor sering dilakukan oleh pengurus partai, jika ada pertemuan tingkat
pusat selalu memperhatikan keikutsertaan perempuan, hal ini berhubungan dengan pelatihan-pelatihan keorganisasian yang dilakukan partai Demokrat, termasuk pengutusan
perwakilan untuk kegiatan-kegiatan partai yang lain selalu ditentukan oleh rapat intern partai dan mendapatkan keputusan kolektif partai. Dari data KPUD yang diperoleh
diketahui caleg perempuan untuk partai Demokrat hanya 1 orang untuk Dapem 1 dari 26 total caleg yang terdaftar secara resmi.
4.3. Gambaran Responden
Dari 30 angket yang disebarkan maka diperoleh gambaran dari responden sebagai berikut :
4.3.1. Umur Responden Usia menunjukkan keterbatasan berkarir yang membuat streotipe, bahwa yang
berumur muda lebih tanggap dan partisipatif terhadap keaktifan perempuan dalam partai. Tebel 4.1 menunjukkan responden memiliki usia 20-30 tahun sebanyak 40 12 orang,
31-40 sebanyak 33,33 10 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 20 6 orang dan usia 51-60 sebanyak 6,67 2 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Umur Responden
PARTAI Umur Responden
TOTAL
20-30 31-40
41-50 51-60
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P 2
6,67 2
6,67 3
10 1
3,34 8
26,67 GOLKAR
4 13,33
3 10
3 10
1 3,33
11 36,67
DEMOKRAT 6
20 5
16,67 11
36,66 TOTAL
12 40
10 33,33
6 20
2 6,67
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Pada tabel 4.1, PDI-P responden yang menjadi pengurus partai usia 20-30 tahun sebesar 6,672 orang, 31-40 tahun sebesar 6,67 2orang, 41-50 tahun sebesar 10
3 orang, 51-60 tahun sebesar 3,341orang. Dalam partai Golkar, responden yang menjadi pengurus partai usia 20-30 tahun sebesar 13,334orang, 31-40 tahun sebesar
103 orang, 41-50 tahun sebesar 10 3 orang, 51-60 tahun sebesar 3,34 1 orang. Dalam partai demokrat, responden yang menjadi pengurus partai usia 20-30 tahun sebesar
20 6 orang, 31-40 tahun sebesar 16,67 5 orang, 41-50 dan 51-60 tahun tidak ada. Dari data diatas partai Demokrat lebih banyak berusia di bawah 41 tahun yaitu
36,67, diikuti partai Golkar sebesar 23,33 dan PDI-P sebesar 13,34. Untuk usia yang termasuk tua diatas 41 tahun, PDI-P dan Golkar sebanyak 23,34. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa parati Demokrat memiliki pengurus muda yang lebih banyak dibanding dai partai PDI-P dan Golkar.
4.3.2. Pendidikan Responden Latar belakang pendidikan merupakan salah satu aturan bagi setiap partai untuk
mendudukkan pengurusnya minimal tingkat SLTA. Hal ini sejalan dengan teori bahwa adanya pendidikan yang tinggi akan memberikan wawasan dan pola pikir yang luas bagi
setiap orang, artinya tingkat pendidikan mempengaruhi streotipe kepada seseorang
Universitas Sumatera Utara
Daulay 2006:32. Gambaran ini juga ternyata ditemukan pada responden perempuan yang menjadi pengurus partai yang terlihat pada tabel 4.2 yang menunjukkan responden
yang memiliki pendidikan SLTA sebesar 23,33 7 orang, Diploma sebesar 33,33 10 orang, S1S2 sebesar 43,34 13 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini : Tabel 4.2. Tingkat Pendidikan
PARTAI Tingkat Pendidikan
SLTA DIPLOMA
S1S2
TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P 2
6,67 2
6,67 4
13,34 8
26,68 GOLKAR
3 9,99
4 13,33
4 13,33
11 36,67
DEMOKRAT 2
6,67 4
13,33 5
16,66 11
36,66 TOTAL
7 23,33
10 33,33
13 43,34
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Menurut data tabel 4.2. menunjukkan bahwa responden dari partai PDI-P pengurus partai berpendidikan SLTA sebesar 6,67 2 orang, Diploma sebesar 6,67 4
orang, S1S2 sebesar 13,34 4 orang. Menurut responden partai Golkar berpendidikan SLTA sebesar 9,99, Diploma sebesar 13,33 4 orang, S1S2 sebesar 13,33 4
orang. Menurut responden dari partai Demokrat SLTA sebesar 6,67 2 orang, Diploma sebesar 13,33 4 orang, S1S2 sebesar 16,66 5 orang.
Daritabel 4.2 diatas partai Demokrat lebih banyak berpendidikan Diploma dan Sarjana sebesar 29,99 9 orang, kemudian partai Golkar sebesar 26,33 8 orang, dan
PDI-P sebesar 20 6 orang, sedangkan untuk tingkat SLTA partai Golkar sebesar 10 3 orang, sedangkan partai Demokrat dan PDI-P masing-masing sebesar 6,67. Dapat
disimpulkan bahwa partai Demokrat memiliki pengurus partai yang berpendidikan Diploma, S1S2 lebih banyak dibanding partai Golkar dan PDI-P, sedangkan partai
Universitas Sumatera Utara
Golkar memiliki pengurus yang berpendidikan SLTA paling tinggi dari PDI-P dan Demokrat.
4.3.3. Penghasilan Responden Berdasarkan hasil angket untuk penghasilan responden dan disajikan dalam tabel
4.3 menunjukkan responden berpenghasilan 1 juta sebesar 40 12 orang, 2 juta sebesar 33,33 10 orang, 3 juta sebesar 20 6 orang dan diatas 3 juta sebesar 6,67 2
orang. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah : Tabel 4.3. Penghasilan Responden
PARTAI Penghasilan Responden
TOTAL
1 Juta 2 Juta
3 Juta Diatas 3 Juta
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P 2
6,67 2
6,67 3
10 1
3,34 8
26,67 GOLKAR
4 13,33
3 10
3 10
1 3,33
11 36,67
DEMOKRAT 6
20 5
16,67 11
36,66 TOTAL
12 40
10 33,33
6 20
2 6,67
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Dari gambar tabel 4.3 terlihat perbandingan penghasilan dari ketiga partai yaitu sebagai berikut, responden dari partai PDI-P yang berpenghasilan 1 Juta sebesar 9,99 3
orang, 2 Juta sebesar 3,33 1 orang, 3 Juta sebesar 10 3 orang, dan diatas 3 Juta sebesar 3,341orang. Menurut partai Golkar berpenghasilan 1Juta sebesar 16,675
orang, 2 Juta sebesar 6,67 2 orang, 3 Juta sebesar 10 3 orang, dan diatas 3 Juta sebesar 3,34 1 orang. Menurut partai Demokrat yang berpenghasilan 1 Juta sebesar
26,67 8 orang, 2 Juta sebesar 10 3 orang. Dari tabel 4.3 diketahui bahwa partai Demokrat lebih banyak berpenghasilan 1-2
juta sebesar 36,67 11 orang, Golkar sebesar 23,33 7 orang, PDI-P sebesar 13,34 4 orang, untuk penghasilan 3 juta keatas PDI-P dan Golkar masing-mas8ing sebesar
Universitas Sumatera Utara
13,33 4 orang. Dapat disimpulkan bahwa pengurus partai yang berpenghasilan paling tinggi berada pada partai PDI-P dan Golkar yaitu 3 juta keatas, sedangkan partai
Demokrat keseluruhan pengurusnya berpenghasilan 1-2 juta. 4.3.4. Status Perkawinan Responden
Status perkawinan responden ternyata hampir tidak mempengaruhi partisipasi politik perempuan di partai politik. Pada tabel 4.4 berikut ini merupakan gambaran
perbandingan partisipasi politik yang berhubungan dengan status perkawinan responden, yang belum menikah sebesar 36,67 11 orang, yang sudah menikah sebesar 50 15
orang, janda sebesar 13,33 4 orang. Gambaran ini secara jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4. Status Perkawinan
PARTAI Status Perkawinan
Belum Menikah
Menikah Janda
TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P 3
10 5
16,67 -
- 8
26,67 GOLKAR
3 10
4 13,33
4 13,33
11 36,67
DEMOKRAT 5
16,67 6
20 -
- 11
36,66 TOTAL
11 36,67
15 50
4 13,33
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Menurut responden dari ketiga partai diatas terdapat data yaitu PDI-P yang belum menikah sebesar 10 3 orang, menikah sebesar 16,67 5 orang, Golkar yang belum
menikah sebesar 10 3 orang, menikah sebesar 13,334orang, janda sebesar 13,33 4 orang, dalam partai Demokrat belum menikah sebesar 16,67 5 orang, menikah
sebesar 20 6 orang.
Universitas Sumatera Utara
Dari data tabel 4.4, partai Demokrat lebih banyak yang belum menikah sebesar 16,67 5 orang, PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 10 3 orang, untuk
responden yang sudah nikah paling banyak juga pada partai Demokrat sebesar 20 6 orang, PDI-P sebesar 16,67 5 orang, Golkar sebesar 13,33 4 orang, janda sebesar
13,33 4 orang, yang seluruhnya adalah dari partai Golkar. Dapat disimpulkan bahwa status perkawinan tidaka berpengaruh besar pada partisipasi politik perempuan, walaupun
wanita yang belum menikah memiliki pilihan yang lebih mudah dalam karir politiknya dibanding mereka yang sudah berumah tangga.
4.3.5. Suku Responden Suku responden yang disajikan berdasarkan tabel dibawah didominasi oleh suku
Batak. Wilayah Tapanuli Utara yang mayoritas suku Batak Juga mendominasi kepengurusan partai politik disana.
Tabel 4.5. Suku Responden PARTAI
Suku Responden Batak Total
n f
N F
PDI-P 8
26,67 8
26,67 GOLKAR
11 36,67
11 36,67
DEMOKRAT 11
36,66 11
36,66 TOTAL
30 100
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Suku Batak merupakan suku yang mendominasi pengurus ketiga partai diatas. Partai PDI-P sebesar 26,68 8 orang, partai Golkar sebesar 36,66 11 orang, partai
Demokrat sebesar 36,66 11 orang. Tabel 4.5 menunjukkan suku responden, dapat dilihat bahwa 100 atau keseluruhan responden dengan 30 orang adalah suku Batak. Ini
dapat diterima karena wilayah Tapanuli Utara merupakan wilayah berpenduduk mayoritas Batak namun keadaan tersebut tidak mempengaruhi daya terima partai terhadap wanita
Universitas Sumatera Utara
dari suku manapun untuk aktif dalam partai politik. Dari gambaran diatas keseluruhan jumlah responden bersuku Batak.
4.3.6. Jumlah Anak Jumlah anak juga mempengaruhi partisipasi politik perempuan di partai politik,
dimana wanita yang memiliki sedikit atau banyak akan mempengaruhi keaktifan mereka dalam partai.. Wanita dapat mengurangi peran domestiknya sebagai ibu rumah tangga,
kemudia dapat aktif dalam kegiatan di partai politik. Wanita terhalang oleh dua peran sekaligus yang menghambat perkembangan dan proses berpikir sehingga tetap berada di
bawah dominasi laki-laki dimana peran tersebut, yaitu peran domestik sebagai ibu rumah tanga dan peran publik sekaligus Daulay, 2006:32. Dari tabel 4.6, responden yang
memiliki 1-2 anak sebesar 33,33 10 orang 3-4 anaka sebesar 16,67 5 orang, 5-6 anak sebesar 6,67 2 orang, belum punya anak sebesar 6,67 2 orang. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6. Jumlah Anak
PARTAI Suku Responden
TOTAL
1-2 Anak 3-4 Anak
5-6 Anak Belum Punya
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P 3
10 1
3,33 -
- -
4 13,33
GOLKAR 3
10 3
10 1
3,34 1
3,34 8
26,67 DEMOKRAT
4 13,33
1 3,33
1 3,34
1 3,34
7 23,33
TOTAL 10
33,32 5
16,67 2
6,67 2
6,67 19
53,33
Sumber : hasil angket 2009
Menurut responden dari ketiga partai ditemui data sebagai berikut partai PDI-P, 1- 2 anak sebesar sebesar 103 orang, 3-4 anak sebesar 3,331 orang. Golkar 1-2 anak
sebesar sebesar 103orang, 3-4 anak sebesar 10 3 orang, 5-6 anak sebesar 3,331 orang, belum ada anak sebesar 3,33 1orang. Partai Demokrat, 1-2 anak sebesar
Universitas Sumatera Utara
sebesar 13,334orang, 3-4 anak sebesar 3,331orang,5-6 anak sebesar 3,33 1 orang, belum ada anak sebesar 3,33 1 orang. Terdapat 11 orang yang belum menikah
diantaranya 4 orang dari partai PDI-P, 3 Orang dari partai Galokar dan 4 orang dari partai Demokrat atau total 33,67.
Tabel 4.6 menunjukkan jumlah anak, partai Demokrat paling banyak memiliki 1-2 anak sebesar 13,33 4 orang, Golkar dan PDI-P masing-masing sebesar 10 3 orang,
3-4 anak partai Golkar sebesar 10 3 orang, Demokrat dan PDI-P masing-masing sebesar 3,34 1 orang. Dari gambaran tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa perempuan
yang memiliki sedikit anak lebih leluasa untuk aktif dalam partai politik, karena tidak terlalu sibuk dengan tugasnya merawat anak, sebaliknya mereka yang memiliki banyak
anak sulit untuk membagi waktunya antara keluarga atau partai. 4.3.7. Pekerjaan Suami
Pekerjaan suami dapat mempengaruhi aktivitas perempuan dalam partai politik, keadaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7, responden yang pekerjaan suaminya PNS
sebesar 13,33 4 orang, pegawai swasta sebesar 13,33 4 orang, wiraswasta sebesar 23,33 7 orang, belum menikah janda sebesar 50 15 orang, dari partai Golkar
sebesar 23,33 7 orang termasuk 4 janda, PDI-P dan Deomokrat masing-masing sebesar 13,33 4 orang. Gambaran lengkap dari keadaan diatas merupakan situasi
perekonomian keluasrga respoinden. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tebel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Pekerjaan Suami
PARTAI Pekerjaan Suami
TOTAL
PNS Pegawai
Swasta Wiraswasta
Belum MenikahJAnda
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P -
- -
- 4
13,33 4
13,33 8
26,66 GOLKAR
1 3,33
- -
3 10
7 23,33
11 36,67
DEMOKRAT 3
10 4
13,33 -
- 4
13,33 11
36,67 TOTAL
4 13,33
4 13,33
7 23,33
15 50
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Tabel pekerjaan suami dari partai PDI-P, wiraswasta sebesar 13,33 4 orang, belum menikah sebesar 13,33 4 orang. Partai Golkar PNS sebesar 3,33 1 orang,
wiraswasta sebesar 10 3 orang, belum menikah janda sebesar 23,33 7 orang. Partai Demokrat PNS sebesar 10 3 orang, pegawai swasta sebesar 13,33 4 orang,
belum menikah janda sebesar 13,34 4 orang. Tabel 4.7 menunjukkan partai Demokrat paling banyak memiliki suamisebagai
PNS sebesar 10 3 orang, Golkar sebesar 3,33 1 orang, untuk pegawai swasta Demokrat sebesar 13,33 4 orang, wiraswasta PDI-P paling banyak sebesar 13,33 4
orang, Golkar sebesar 10 3 orang. Dari data diatas dapat menunjukkan bahwa pekerjaan suami mempengaruhi partisipasi wanita dalam politik, dapat dikatakan bahwa
banyak responden yang suaminya yang bekerja sebagai wiraswasta dapat menggantikan peran istiri dirumah.
4.3.8. Pekerjaan Responden Dari pekerjaan responden terdapat hubungan jenis pekerjaan dengan partisipasi
politik perempuan. Status pekerjaan yang bebas seperti pegawai swasta dan wiraswasta yang tidak mengikat pemakaian waktu kerja dapat memungkinkan perempuan untuk
Universitas Sumatera Utara
membagi waktu antara kerja dan tugas-tugas di partai. Dari tabel 4.8 mengenai pekerjaan responden sebagai PNS sebesar 13,34 4 orang, pegawai swasta sebesar 33,33 10
orang, wiraswasta sebesar 30 9 orang, ibu rumah tangga sebesar 23,33 7 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.8. Pekerjaan Responden
PARTAI Pekerjaan Responden
TOTAL
PNS Pegawai
Swasta Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P 1
3,34 2
6,67 3
10 2
6,67 8
26,68 GOLKAR
2 6,67
4 13,33
4 13,33
1 3,33
11 36,66
DEMOKRAT 1
3,34 4
13,33 2
6,67 4
13,33 11
36,66 TOTAL
4 13,34
10 13,33
9 30
7 23,33
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Dari tabel diatas tampak data responden dari partai PDI-P yang bekerja sebagai pegawai negeri sebesar 3,34 1orang, pegawai swasta sebesar 6,67 2orang,
wiraswasta sebesar 10 3orang, ibu rumah tangga sebesar atau lainnya sebesar 6,67 2orang. Pada partai Golkar yang bekerja sebagai pegawai negeri sebesar 6,67
2orang, pegawai swasta sebesar 13,33 4orang, wiraswasta sebesar 13,33 4orang, ibu rumah tangga sebesar atau lainnya sebesar 13,33 4orang. Partai Demokrat yang
bekerja sebagai pegawai negeri sebesar 3,34 1orang, pegawai swasta sebesar 13,33 4orang, wiraswasta sebesar 6,67 2orang, ibu rumah tangga sebesar atau lainnya
sebesar 13,33 4orang. Tabel 4.8 menunjukkan partai Golkar paling banyak sebagai PNS sebesar 6,67
2 orang, PDI-P dan Demokrat masing-masing 3,34 1 orang, pegawai swasta Demokrat dan Golkar masing-masing sebesar 13,33 4 orang, PDI-P sebesar 6,67 2
Universitas Sumatera Utara
orang, wiraswasta Golkar sebesar 13,33 4 orang, PDI-P sebesar 10 3 orang, Demokrat sebesar 6,67 2 orang, ibu rumah tangga Demokrat sebesar 13,33 4
orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang dan Golkar sebesar 3,33 1 orang. Kesimpulannya ialah bahwa kebanyakan pengurus perempuan bekerja sebagai pegawai
swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga dan PNS. Pekerjaan sebagi pegawai swasta atau wiraswasta memberi keleluasaan bagi pertisipasi politik perempuan, baik dalam hal
pembagian waktu dan kesempatan. 4.3.9. Penghasilan Suami
Dari data kuesioner mengenai penghasilan suami, yang menandakan bahwa tidak ada hubungan penghasilan suami dengan kesadaran politik perempuan. Perempuan mulai
aktif dalam politik atas dasar keinginan untuk aktif dan mengembangkan kemampuan organisasi dan politik. Keadaan demikian dapat dilihat pada tabel 4.9, respnden yang
penghasilan suaminya 1 juta sebesar 10 3 orang, 2 juta sebesar 16,67 6 orang, diatas 2 juta sebesar 23,33 7 orang.
Tabel 4.9. Penghasilan Suami
PARTAI Penghasilan Suami
1 Juta 2 Juta
Diatas 2 Juta TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P -
- 2
6,67 4
13,33 6
20 GOLKAR
- -
2 6,67
2 6,67
4 13,34
DEMOKRAT 3
10 1
3,33 1
3,33 5
16,66 TOTAL
3 10
6 16,67
7 23,33
15 50
Sumber : hasil angket 2009
Dari data penghasilan suami partai PDI-P, 2 juta sebesar 6.67 2 orang, diatas 2 juta sebesar 13,33 4 orang. Pada partai Golkar 2 juta sebesar 6,67 2 orang, diatas 2
Universitas Sumatera Utara
juta sebesar 6,67 2orang. Partai demokrat 1 juta sebesar 10 3 orang, 2 juta 3,33 1 orang, diatas 2 juta sebesar 3,33 1orang.
Tabel 4.9 diatas menunjukkan partai Demokrat berpenghasilan 1 juta sebesar 10 3 orang, penghasilan 2 juta PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 6,67 2 orang,
Demokrat sebesar 3,33 1 orang. Penghasilan diatas 2 juta PDI-P sebesar 13,33 4 orang, Golkar sebesar 6,67 2 orang, Demokrat sebesar 3,33 1 orang. Data tersebut
menggambarkan penghasilan suami responden rata-rata paling banyak 2 juta keatas yaitu sebesar 40 13 orang, sedangkan penghasilan 1 juta hanya sebesar 10 3 orang.
Disimpulkan bahwa kebanyakan suami berpenghasilan cukup tinggi.
4.4. Perempuan Dalam Ranah Politik