Partai dan Fungsinya Masyarakat Dalam Partisipasi Politik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Partai dan Fungsinya

Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama, dan mempunyai tujuan kekuasaan serta melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka Budiardjo dalam Antonius P.S, 2006:90. Partai politik merupakan sarana untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Partai sebagai kekuatan politik adalah suatu gejala baru bagi semua negara di dunia. Lembaga-lembaga politik adalah lembaga yang memperhatikan kekuasaan, organisasinya, pengalihannya, pelaksanaan dan legitimasi kekuasaan Duverger 1988:124. Berdirinya Syarikat Islam pada tahun 1912 dianggap sebagai lahirnya partai politik pertama di Indonesia, karena sejak itu organisasi itu menjadi sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan nasionalis. Pada awalnya banyak yang mengira kehadiran partai politik dilihat sebagai sarana berpartisipasi saja. Tetapi dalam perkembangannya partai diidentifikasikan sebagi organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya kepada kekuasaan-kekuasaan pemerintahan, dan juga bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat. Partai politik juga merupakan perantara dengan lembaga- lembaga pemerintahan yang resmi dan berakibat pada aksi politiknya dalam masyarakat yang lebih luas Neuman dalam Antonius P.S 2006:91. Pada perkembangan demokrasi modern partai politik mempunyai peranan penting pada masyarakat, diantaranya dapat memaksimalkan keikutsertaan anggota masyarakat dalam suatu proses politik. Partai politik juga tidak boleh keluar dari fungsi utamanya Universitas Sumatera Utara yaitu melebarkan jaringannya diantara anggota di masyarakat agar keinginan dan aspirasi, kepentingan mereka terus-menerus dapat dipantau. Jaringan itu dapat berupa organisasi masa yang tugas utamanya adalah menghimpun atau merangkum segala aspirasi masyarakat.

2.2. Masyarakat Dalam Partisipasi Politik

Pengertian demokrasi ialah pemerintah yang berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi dalam arti empiric diatas menyatakan setiap warga negara bebas berpartisipasi dalam politik tanpa membeda-bedakan status golongan, agama dan jenis kelamin Antonius P :123. Secara konseptual, partisipasi politik merupakan kegiatan sekarang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, kegiatannya meliputi tindakan-tindakan seperti memberi suara dalam pemilu, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai politik atau kelompok-kelompok kepentingan, mengadakan pendekatan atau hubungan dengan pejabat pemerintah. Partisipasi politik merupakan kegiatan-kegiatan sukarela dari warga Negara bagaimana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung dan tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum Mc Closky dalam Antonius P :125. Partisipasi politik adalah kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi politik juga bersifat individual atau koleksi, teorganisir dan spontan, mantap dan sporadis secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efaktif atau tidak efektif Hutington dalam Antonius P : 126. Dalam ilmu politik dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi, yaitu pemahaman secara normatif dan pemahaman secara empirik. Demokrasi secara normatif Universitas Sumatera Utara ialah bahwa demokrasi merupakan sesuatu yang secara idil hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah Negara, sedangkan demokrasi dalam arti empirik, yakni demokrasi dalam pengejawantahannya dalam kehidupan politik praktis, misalnya apakah pemerintah memberikan ruang gerak para warga untuk berpartisipasi dalam politik.

2.3. Konflik Dalam Partisipasi Politik Perempuan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Politik Elit Politik Perempuan di DPC Partai Demokrat Pematangsiantar (Studi Kasus Pada Pemilihan Umum 2009)

1 45 71

UPAYA PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK DAN PEMILU 2004 (Studi pada DPC PKB Kabupaten Bangkalan)

0 3 1

PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (Studi pada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ngawi)

1 19 2

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF KABUPATEN CIANJUR: Studi Deskriptif Tentang Pendidikan Politik Bagi Kader Perempuan di Partai Politik.

1 1 63

Partisipasi dan Akuntabilitas partai politik.

0 1 68

ANALISA GENDER DALAM PENGELOLAAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anggota Partai Politik dan Partai Politik Peserta Pemilu 2014).

0 0 16

Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

0 0 15

PARTISIPASI PURNAWIRAWAN TNI DALAM PARTAI POLITIK : Studi Deskriptif Tentang Partisipasi Dan Adaptasi Puruawirawan TNI Dalam Partai Politik Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 110