Perempuan Dalam Ranah Politik

juta sebesar 6,67 2orang. Partai demokrat 1 juta sebesar 10 3 orang, 2 juta 3,33 1 orang, diatas 2 juta sebesar 3,33 1orang. Tabel 4.9 diatas menunjukkan partai Demokrat berpenghasilan 1 juta sebesar 10 3 orang, penghasilan 2 juta PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 6,67 2 orang, Demokrat sebesar 3,33 1 orang. Penghasilan diatas 2 juta PDI-P sebesar 13,33 4 orang, Golkar sebesar 6,67 2 orang, Demokrat sebesar 3,33 1 orang. Data tersebut menggambarkan penghasilan suami responden rata-rata paling banyak 2 juta keatas yaitu sebesar 40 13 orang, sedangkan penghasilan 1 juta hanya sebesar 10 3 orang. Disimpulkan bahwa kebanyakan suami berpenghasilan cukup tinggi.

4.4. Perempuan Dalam Ranah Politik

4.4.1. Posisi Dalam Partai Posisi perempuan dalam partai politik dapat kita lihat pada tabel 4.10 yang menggambarkan keadaan kedudukan perempuan di dalam partai politik. Dalam teori stratifikasi menyebutkan masyarakat terstrafikasi dengan kelas, stratifikasi bagai sebuah struktur dan menunjukkan bahwa stratifikasi tidak mengacu pada individu, tetapi lebih kepada sistem posisi kedudukan Davis dan Wilber dalam Ritzer, 2003:118. Tabel 4.10 menunjukkan untuk jabatan wakil ketua sebesar 20 6 orang, sekretariswakil sebesar 26,67 8 orang, pengurus bidang sebesar 36,67 11 orang, dan bendaharawakil sebesar 16,67 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Posisi Dalam Partai PARTAI Posisi Dalam Partai TOTAL Wakil Ketua Sekretaris Wakil Peng. Bidang Bendahara Wakil n f n f n f n f N F PDI-P 2 6,67 - - 5 16,67 1 3,33 8 26,67 GOLKAR 1 3,33 3 10 6 20 1 3,33 11 36,67 DEMOKRAT 3 10 5 16,67 - - 3 10 11 36,66 TOTAL 6 20 8 16,67 11 36,67 5 16,67 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Tabel 4.10 secara terperinci memaparkan partai PDI-P responden yang menjadi wakil ketua sebesar 6,67 2orang, pengurus bidang sebesar 16,67 5orang, bendahara wakil sebesar 3,33 1orang. Partai Golkar wakil ketua sebesar 3,33 1orang, sekretaris wakil sebesar 10 3orang, pengurus bidang sebesar 20 6orang, bendahara wakil sebesar 3,33 1orang. Pada partai Demokrat wakil ketua sebesar 10 3orang, sekretaris wakil sebesar 16,67 5orang, bendahara wakil sebesar 10 3orang. Dari ketiga partai ternyata partai Demokrat memberikan peluang lebih besar sebagai wakil ketua kepada perempuan sebesar 10 3 orang, diikuti PDI-P 6,67 2 orang, dan partai Golkar 3,33 1 orang. Untuk jabatan wakil sekretaris partai Golkar memberikan peluang lebih besar yaitu 16,67 5 orang. Dari data tabel 4.10 untuk jabatan wakil ketua paling banyak pada partai Demokrat sebesar 10 3 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang, Golakar sebesar 3,33 1 orang, jabatan sektretariswakil paling banyak pada partai demokrat sebesar 16,67 5 orang, Golkar 10 3 orang. Kesimpulan partai Demokrat lebih besar memberikan peluang bagi perempuan. Parati PDI-P walaupun ketua umumnya perempuan tidak merupakan syarat spontanitas yang mempengaruhi posisi perempuan di partai tersebut. Universitas Sumatera Utara 4.4.2. Lama Menjadi Pengurus Partai Lama menjadi pengurus partai dapat dilihat pada tabel 4.11 yang menunjukkan pengurus selama 1-2 tahun sebesar 46,67 14 orang, 3-4 tahun sebesar 6,66 2 orang, 5-6 tahun 6,66 2 orang, diatas 6 tahun sebesar 40 12 orang. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11. Lama Menjadi Pengurus PARTAI Lama Menjadi Pengurus TOTAL 1-2 tahun 3-4 tahun 5-6 tahun Diatas 6 tahun n f n f n f n f N F PDI-P 5 16,67 - - 1 3,33 2 6,67 8 26,68 GOLKAR 3 10 1 3,33 1 3,33 6 20 11 36,66 DEMOKRAT 6 20 1 3,33 - - 4 13,33 11 36,66 TOTAL 14 46,67 2 6,66 2 6,67 12 40 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Dari gambaran tabel 4.11 partai PDI-P lama menjadi pengurus 1-2 tahun sebesar 16,67 5orang, 5-6 tahun sebesar 3,33 1orang, diatas 6 tahu sebesar 6,67 2orang. Partai Golkar pengurus 1-2 tahun sebesar 10 3orang, 3-4 tahun sebesar 3,33 1orang, 5-6 tahun sebesar 3,33 1orang, diatas 6 tahun sebesar 20 6orang. Pada partai Demokrat pengurus 1-2 tahun sebesar 20 6orang, 3-4 tahun sebesar 3,33 1orang, diatas 6 tahun sebesar 13,33 4orang. Dari data tabel 4.11 lama pengurus 1-2 tahun paling banyak pada partai Demokrat sebesar 20 6 orang, PDI-P sebesar 16,67 5 orang, dan Golkar sebesar 10 3 orang, lama pengurus 3-4 tahun partai Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 3,33 1 orang, 5-6 tahun partai PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 3,33 1 orang, diatas 6 tahun paling banyak pada partai Golkar sebesar 20 6 orang, Demokrat sebesar 13,33 4 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang. Dari gambaran diatas dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa partai Demokrat memiliki pengurus partai baru menjadi pengurus 1-2 tahun, diikuti PDI-P dan Golkar. Sedangkan partai Golkar merupakan partai dengan pengurus lama diatas 6 tahun paling banyak diantara dua partai lainnya.. 4.4.3. Strategi Parati Dalam Menentukan Jabatan Strategi mendapatkan jabatan di partai berhubungan dengan kedudukan atau wewenang yang akan didapat dalam partai. Weeang berhubungan dengan kekuasaan yang mengandung otoritas yang mempengaruhi kehidupan politik, bak dalam bentuk negara maupun komunitas yang lebih kecil Duverger, 1989:XII. Dari tabel 4.12 menunjukkan pendidikan kaderisasi sebesar 53,33 16 orang, perwakilan golongan sebesar 20 6 orang, rapat intern partai sebesar 26,67 8 orang. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.12. Strategi Mendapatkan Jabatan PARTAI Strategi Mendapatkan Jabatan Pendidikan Kader Perwakilan Gol. Rapat Pengurus TOTAL n f n f n f N F PDI-P 4 13,33 2 6,67 2 6,67 8 26,68 GOLKAR 7 23,33 1 3,33 3 10 11 36,66 DEMOKRAT 5 16,67 3 10 3 10 11 36,66 TOTAL 16 53,33 6 20 8 26,67 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Dalam PDI-P responden menjawab aktif sebagai anggota dan terus belajar mengikuti pendidikan dan pengkaderan di partai sebesar 13,33 4orang, sistem perwakilan untuk melengkapi golongan wanita saja sebesar 6,67 2orang, dengan mengikuti pemilihan rapat kepengurusan dan tata cara tertentu sebesar 3,33 1orang. Pada partai Golkar yang menjawab aktif sebagi anggota dan terus belajar mengikuti Universitas Sumatera Utara pendidikan dan pengkaderan di partai sebesar 23,33 7orang, sistem perwakilan untuk melengkapi golongan wanita saja sebesar 3,33 1orang, dengan mengikuti pemilihan rapat kepengurusan dan tata cara tertentu sebesar 10 3orang. Partai Demokrat yang menjawab aktif sebagi anggota dan terus belajar mengikuti pendidikan dan pengkaderan di partai sebesar 16,67 5orang, sistem perwakilan untuk melengkapi golongan wanita saja sebesar 10 3orang, dengan mengikuti pemilihan rapat kepengurusan dan tata cara tertentu sebesar 3,33 1orang. Tabel diatas menunjukkan partai paling tinggi pendidikan kaderisasi ialah Demokrat sebesar 16,67 5 orang, Golkar sebesar 23,33 7 orang dan PDI-P sebesar 13,335 4 orang, sistem perwakilan untuk melengkapi golongan wanita paling tinggi pada partai Demokrat sebesar 10 3 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang, Golkar sebsesar 3,33 1 orang, sedangkan penentuan dalam rapat kepengurusan dan tata cara tertentu paling tinggi pada partai Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 10 3 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan partai Demokrat memiliki sistempendidikan dan pengkaderan di partai yang lebih menentukan bagi kepengurusan perempuan dalam partai disamping penentuan melalui rapat pemilihan kepengurusan di partai. 4.4.4. Tujuan Responden Dalam Partai Politik Tujuan perempuan aktif dalam partai politik berhubungan dengan partisipasi politik perempuan untuk ikut aktif dalam ranah politik. Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah Hutington dalam Antonius P:126. Data tabel 4.13 menunjukkan tujuan untuk mngisi waktu luang sebesar 13,33 4 orang, Universitas Sumatera Utara memerlukan aspirasi sebesar 36,67 11 orang, memenuhi keterwakilan sebesar 46,67 14 orang dan pengembangan diri sebesar 3,33 1 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 4.13. Tujuan Responden Dalam Partai Politik PARTAI Tujuan Responden Dalam Paratai Politik TOTAL Isi waktu luang Menyalurkan aspirasi. Mengisi keterwakilan Pengembangan diri n f n f n f n f N F PDI-P 1 3,33 3 10 4 13,33 - - 8 26,67 GOLKAR - - 3 10 8 26,67 - - 11 36,67 DEMOKRAT 3 10 5 16,67 2 6,67 1 3,33 11 36,66 TOTAL 4 13,33 11 36,67 14 46,67 1 3,33 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Tabel 4.13 partai PDI-P mengisi waktu luang sebesar 3,33 1 orang, agar dapat aktif dalam politik dan aspirasi dapat ditampung oleh partai sebesar 10 3 orang, agar suara dan aspirasi perempuan dapat terwakilkan melalui parpol dan parlemen sebesar 13,33 4 orang. Dalam partai Golkar agar dapat aktif dalam politik dan aspirasi dapat ditampung oleh partai sebesar 10 3 orang, agar suara dan aspirasi perempuan dapat terwakilkan melalui parpol dan parlemen sebesar 26,67 8 orang. Dalam partai Demokrat untuk mengisi waktu luang sebesar 10 3 orang, agar dapat aktif dalam politik dan aspirasi dapat ditampung oleh partai sebesar 16,67 5 orang, agar suara dan aspirasi perempuan dapat terwakilkan melalui parpol dan parlemen sebesar 3,33 1orang. Dari data tabel 4.13 mengisi waktu luang paling tinggi pada partai Demokrat sebesar 10 3 orang, PDI-P sebesar 3,33 1 orang, menyalurkan aspirasi partai demokrat paling tinggi sebesar 16,67 5 orang, PDI-P dan Golkar masing-masing Universitas Sumatera Utara sebesar 10 3 orang, mengisi keterwakilan partai Golkar paling tinggi sebesar 26,67 8 orang, PDI-P sebesar 13,33 4 orang dan Demokrat sebesar 6,67 2 orang. Dapat disimpulkan bahwa partai Demokrat memberikan penyaluran aspirasi bagi kepengurusan perempuan, sedangkan untuk mengisi keterwakilan partai Golkar berada posisi paling tinggi. Streotipe yang menyatakan perempuan lemah tidak mampu bersaing dengan laki- laki dalam ranah politik, sekarang sudah mulai bergeser. Keadaan ini terlihat dari bvanyaknya perempuan yang aktif dalam partai politik, awalnya masih sekedar mengisi keterwakilan saja sekarang telah bergeser kearah penyaluran aspirasi dalam menjawab permasalahan perempuan. 4.4.5. Wewenang Responden Dalam Partai Wewenang dalam partai berhubungan dengan jabatan responden dalam partai tersebut pada umumnya mereka yang duduk di jajaran pengurus inti. Seperti wakil ketua, bendahara dan sekretaris memiliki wewenang yang cukup terutama menyangkut bidangnya masing-masing. Partai. Dari tabel 4.14 menunjukkan bagaimana wewenang besar sebesar 33,33 10 orang, cukup besar sebesar 26,67 8 orang, kurang 33,33 10 orang, tidak ada wewenang sebesar 6,67 2 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14. Wewenang Responden Dalam Partai PARTAI Wewenang Responden Dalam Partai TOTAL Besar Cukup besar Kurang Tidak ada n f n f n f n f N F PDI-P 4 13,33 2 6,67 2 6,67 - - 8 26,67 GOLKAR 2 6,67 3 10 5 16,67 1 3,33 11 36,66 DEMOKRAT 4 13,33 3 10 3 10 1 3,33 11 36,66 TOTAL 10 33,33 8 26,67 10 33,33 2 6,67 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Universitas Sumatera Utara Pada partai PDI-P responden yang menjawab wewenangnya besar sebesar 13,33 4 orang, cukup besar sebesar 6,67 2 orang, kurang 6,67 2 orang. Pada partai Golkar yang menjawab besar sebesar 6,67 2 orang, cukup besar sebesar 10 3 orang, kurang besar 10 3 orang, tidak ada sebesar 3,33 1 orang. Dalam parati Demokrat yang menjawab besar sebesar 13,33 4 orang, cukup besar sebesar 10 3 orang, kurang besar 10 3 orang, tidak ada sebesar 3,33 1 orang. Dari gambaran tabel 4.14 wewenang terbesar berada pada partai PDI-P dan Demokrat masing-masing sebesar 13,33 4 orang, Golkar sebesar 6,67 2 orang, cukup besar paling tinggi pada Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 10 3 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang, kurang dan tidak ada paling besar pada partai Golkar sebesar 20 6 orang, Demokrat sebesar 13,33 4 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa wewenang perempuan paling besar pada partai PDI-P dan Demokrat, sedangkan wewenang perempuan yang paling sedikit pada partai Golkar. 4.4.6. Keaktifan Perempuan Dalam Kegiatan Partai Keaktifan perempuan dalam kegiatan partai ini termasuk dalam kegiatan rapat dalam pengambilan keputusan., pelatihan sosialisasi partai atau kampanye pada saat masa-masa kampanye serta kegiatan lain yang mengatasnamakan kepentingan partai. Tabel 4.15 menunjukkan keaktifan perempuan dalam kegiatan partai, selalu ikut sebesar 60 18 orang, jarang ikut sebesar 33,33 10 orang, tidak pernah ikut sebesar 6,67 2 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Keaktifan Dalam Kegiatan Partai PARTAI Keaktifan Dalam Kegiatan Partai Selalu ikut Jarang Tidak Pernah TOTAL n f n f n f N F PDI-P 5 16,67 2 6,67 1 3,33 8 26,67 GOLKAR 5 16,67 6 20 - - 11 36,66 DEMOKRAT 8 26,66 2 6,66 1 3,33 11 36,66 TOTAL 18 60 10 33,33 2 6,67 30 100 Sumber : hasil angket 2009 Pada partai PDI-P responden yang menjawab selalu ikut sebesar 16,67 5 orang, jarang ikut sebesar 6,67 2 orang, tidak pernah sebesar 3,33 1 orang. Pada partai Golkar responden yang menjawab selalu ikut sebesar 16,67 5 orang, jarang ikut sebesar 20 6 orang. Pada partai Demokrat responden yang menjawab selalu ikut sebesar 26,67 8 orang, jarang ikut sebesar 6,67 2 orang, tidak pernah sebesar 3,33 1 orang. Dari tabel 4.15 menunjukkan selalu ikut kegiatan paling tinggi pada partai Demokrat sebesar 26,66 8 orang, PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 16,67 5 orang, jarang mengikuti kegiatan partai paling tinggi partai Golkar sebesar 20 6 orang, PDI-P dan Demokrat masing-masing sebesar 6,67 2 orang, sedangkan tidak pernah pada partai PDI-P dan Demokrat masing-masing sebesar 3,33 1 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa partai Demokrat dan PDI-Pmemiliki pengurus yang selalu aktif dalam kegiatan partai. Sedangkan partai Golkar memiliki pengurus yang paling jarang ikut dalam kegiatan partai. Universitas Sumatera Utara

4.5. Implementasi Kuota

Dokumen yang terkait

Partisipasi Politik Elit Politik Perempuan di DPC Partai Demokrat Pematangsiantar (Studi Kasus Pada Pemilihan Umum 2009)

1 45 71

UPAYA PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK DAN PEMILU 2004 (Studi pada DPC PKB Kabupaten Bangkalan)

0 3 1

PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (Studi pada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ngawi)

1 19 2

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF KABUPATEN CIANJUR: Studi Deskriptif Tentang Pendidikan Politik Bagi Kader Perempuan di Partai Politik.

1 1 63

Partisipasi dan Akuntabilitas partai politik.

0 1 68

ANALISA GENDER DALAM PENGELOLAAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anggota Partai Politik dan Partai Politik Peserta Pemilu 2014).

0 0 16

Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

0 0 15

PARTISIPASI PURNAWIRAWAN TNI DALAM PARTAI POLITIK : Studi Deskriptif Tentang Partisipasi Dan Adaptasi Puruawirawan TNI Dalam Partai Politik Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 110