lainnya selain partai politik. Kesempatan terbuka dalam penetapan atau pendaftaran caleg yang selalu memperhatikan keterwakilan perempuan.
4.6. Hambatan Yang Dialami Dan Dihadapi Perempuan Dari Partai
4.6.1. Hambatan Dari Partai Partisipasi politik perempuan juga terhalang oleh hambatan dari partai itu yang
berupa syarat pendidikan, usia, pengalaman menjadi masalah yang harus diperhatikan. Tabel 4.20 menunjukkan pendidikan sebesar 13,33 4 orang, kesempatan sebesar 50
15 orang, diskriminasi sebesar 26,67 8 orang, lainnya sebesar 10 3 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.20. Hambatan Dari Partai
PARTAI
Hambatan Dari Partai TOTAL
Pendidikan Kesempatan
Diskriminasi Lainnya
n f
n f
n f
n f
N F
PDI-P 2
6,67 3
10 2
6,67 1
3,33 8
26,67 GOLKAR
1 3,33
6 20
4 13,33
- -
11 36,66
DEMOKRAT 1
3,33 6
20 2
6,67 2
6,67 11
36,67 TOTAL
4 13,33
15 50
8 26,67
3 10
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Dalam PDI-P responden yang menjawab pendidikan sebesar 6,67 2 orang, kesempatan 10 sebanyak 3 orang, diskriminasi sebesar 6,67 2 orang, lainnya kurang
aktif sebesar 3,33 1 orang. Golkar responden yang menjawab pendidikan sebesar 3,37 1 orang, kesempatan 200 sebanyak 6 orang, diskriminasi sebesar 13,33 4
orang. Partai Demokrat responden yang menjawab pendidikan sebesar 3,33 1 orang, kesempatan 20 sebanyak 6 orang, diskriminasi sebesar 6,67 2 orang, lainnya
menjawab kodratnya tidak pantas berada di politik dan kurang tertarik terhadap politik sebesar6,67 2 orang.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.20 partai paling tinggi untuk tingkat pendidikan PDI-P sebesar 6,67 2 orang, Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 3,33 1 orang, partai paling
tinggi untuk kesempatan Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 20 6 orang, PDI-P 10 3 orang, partai paling tinggi untuk diskriminasi Golkar sebesar 13,33 4
orang, PDI-P dan Demokrat sama-sama sebesar 6,67 2 orang, lainnya Demokrat sebesar 6,67 2 orang, dan PDI-P 3,33 1 orang. Dari data diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa faktor kesempatan merupakan hambatan terbesar yang dialami perempuan untuk aktif dalam politik, serta diskriminasi juga masih dapat ditemukan
dalam partai politik. 4.6.2. Hambatan Dari Diri Responden
Tingkat pendidikan menjadi faktor yang mengakibatkan hambatan perempuan untuk berpartisipasi dalam partai politik. Gambaran ini dapat dilihat dari tabel 4.2 bahwa
partai mengutamakan orang yang memiliki pendidikan formal yang lebih tinggi untuk dapat menjadi syarat menjadi pengurus partai. Peran perempuan sebagai ibu rumah
tangga yang tugasnya terbagi antara ruang publik dan domestik yang harus mengurusi rumah tangga dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dukungan dari keluarga baik suami, anak-
anak dan keluarga besar juga diketahui menjadi faktor penghambat partisipasi politik perempuan.
4.7. Analisis Data