4.5. Implementasi Kuota
4.5.1. Mengenai Implementasi Kuota
Dari jawaban responden mengenai implementasi kuota 30. Sebanyak 43,33 13 orang menjawab sudah terlaksana, 33,33 10 orang menjawab mulai terlaksana,
dan 23,33 7 orang menjawab belum terlaksana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini :
Tabel 4.16. Implementasi Kuota 30 Di Kepengurusan Partai
PARTAI Implementasi Kuota 30 Di Partai
Sudah Terlaksana
Mulai Terlaksana
Belum Terlaksana
TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P 1
3,33 4
13,33 3 10
8 26,67
GOLKAR 5
16,67 4 13,33 2
6,67 11
36,67 DEMOKRAT 7
23,33 2 6,67
2 6,66
11 36,66
TOTAL 13
43,33 10 33,33 7
23,33 30 100
Sumber : hasil angket 2009
Dalam partai PDI-P sudah terlaksana sebesar 3,33 1 orang, mulai terlaksana sebesar 13,33 4 orang belum terlaksana sebesar 10 3 orang. Pada partai Golkar
sudah terlaksana sebesar 16,67 5 orang, mulai terlaksana sebesar 13,33 4 orang belum terlaksana sebesar 6,67 2 orang. Partai Demokrat sudah terlaksana sebesar
23,33 7 orang, mulai terlaksana sebesar 6,67 2 orang belum terlaksana sebesar 6,66 2 orang.
Data tabel 4.16 diatas paling tinggi partai Demokrat menjawab sudah terlaksana sebesar 23,33 7 orang, Golkar sebesar 16,67 5 orang, PDI-P sebesar 3,33 1
orang, mulai terlaksana paling tinggi pada PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 13,33 4 orang, Demokrat sebesar 6,67 2 orang, belum terlaksana paling tinggi
PDI-P sebesar 10 3 orang, Golkar dan Demokrat masing-masing sebesar 6,67 2
Universitas Sumatera Utara
orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa partai Demokrat sudah mengimplementasikan kuota 30 pada kepengurusan perempuan di partainya, sedangkan
PDI-P belum mengimplementasikan Kuota tersebut. 4.5.2. Implementasi Kuota 30 Dalam Penentuan Calon Legislatif
Pencalonan perempuan dilaksanakan dengan pendaftaran dengan umum dan pengurus yang dicalonkan, pengurus yang dicalonkan melalui rapat pimpinan daerah
untuk memutuskan caleg yang akan maju dalam pemilu, keputusan rapat diambil secara kolektif untuk memunculkan nama-nama caleg perempuan yang banyak menjadi caleg
dari partai tersebut. Pada tabel 4.17 jawaban sudah memenuhi sebesar 53,33 16 orang, belum memenuhi sebesar 33,33 10 orang, tidak tahu sebesar 13,34 4 orang, untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.17. Gambaran Caleg Perempuan Terhadap Kuota 30
PARTAI
Gambaran Caleg Perempuan Terhadap Kuota 30
Sudah Memenuhi
Belum Memenuhi
Tidak Tahu
TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P 4
13,33 3
10 1
3,33 8
26,66 GOLKAR
5 16,67
4 13,33
2 6,67
11 36,67
DEMOKRAT 7
23,33 3
10 1
3,33 11
36,67 TOTAL
16 53,33
10 33,33
4 13,34
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Tabel 4.17 dalam PDI-P responden yang menjawab sudah memenuhi sebesar 13,33 4 orang, belum memenuhi 10 3 orang, tidak tahu sebesar 3,33 1 orang.
Partai Golkar responden yang menjawab sudah memenuhi sebesar 16,67 5 orang, belum memenuhi 13,33 4 orang, tidak tahu sebesar 6,67 2 orang. Partai Demokrat
Universitas Sumatera Utara
responden yang menjawab sudah memenuhi sebesar 23,33 7 orang, belum memenuhi 10 3 orang, tidak tahu sebesar 3,34 1 orang.
Dari jawaban responden pada tabel 4.17 diatas partai Demokrat paling tinggi menjawab sudah memenuhi sebesar 23,33 7 orang, Golkar sebesar 16,67 5 orang,
PDI-P sebesar 13,33 4 orang, belum memenuhi paling tinggi partai Golkar sebesar 13,33 4 orang, PDI-P dan Golkar masing-masing sebesar 10 3 orang, tidak tahu
paling tinggi Golkar sebesar 6,67 2 orang, PDI-P dan Demokrat masing-masing sebesar 3,33 1 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa partai Demokrat
sudah memenuhi kuota perempuan dalam penentuan calon legislatifnya sedangkan partai Golkar belum memenuhi.
4.5.3. Strategi Partai Dalam Penetapan Caleg Secara umum terdapat dua cara penetapan caleg dalam partai politik yaitu, pendaftaran
caleg secara umum dan penentuan caleg oleh partai melalui rapat internal. Dari tabel 4.18 menunjukkan jawaban pendaftaran bagi masyarakat secara umum sebesar 43,33 13
orang, pengurus partai yang dicalonkan melalui rapat internal partai sebesar 56,67 17 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.18. Strategi Partai Dalam Penetapan Caleg
PARTAI Strategi Partai Dalam Penetapan Caleg
Pendaftaran Secara umum
Pengurusan Dicalonkan
TOTAL
n f
n f
N F
PDI-P 3
10 5
16,67 8
26,66 GOLKAR
5 16,67
6 20
11 36,67
DEMOKRAT 5
16,67 6
20 11
36,67 TOTAL
13 43,33
17 56,67
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari gambaran tabel 4.18 pengurus yang dicalonkan melalui rapat internal sebesar 56,67 17 orang, pendaftaran secara umum sebanyak 43,33 13 orang hal ini berarti
penentuan caleg dari setiap partai yang dominan adalah penetapan caleg melalui rapat internal di partai. Gambaran ini tampak jelas dari banyaknya responden yang menjawab
demikian. Dari tabel 4.18 partai Golkar dan Demokrat paling besar menjawab pendaftaran secara umum masing-masing sebesar 16,67 5 orang, PDI-P sebesar 10 3 orang,
partai Golkar dan Demokrat paling tinggi menjawab pengurus dicalonkan melalui rapat internal masing-masing sebesar 20 6 orang, PDI-P sebesar 16,67 5 orang. Dari
data diatas dapat disimpulkan pengurus yang dicalonkan partai rapat internal lebih banyak daripada pendaftaran secara umum.
4.5.4. Kebijakan Partai Dalam Upaya Implementasi Kuota 30 Meningkatkan Partisipasi Politiknya
Kebijakan partai mempengaruhi partisipasi politik perempuan. Dari tabel 4.19 jawaban mengenai memberi kesempatan sebesar 36,67 11 orang, memberikan
pendidikan politik sebesar 26,66 8 orang, menghapus diskriminasi sebesar 36,67 11 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.19. Kebijakan Partai Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan
PARTAI
Kebijakan Partai
Memberi Kesempatan
Pendidikan Politik
Menghapus Diskriminasi
TOTAL
n f
n f
n f
N F
PDI-P 4
13,33 2
6,67 2
6,67 8
26,66 GOLKAR
3 10
4 13,33
4 13,33
11 36,67
DEMOKRAT 4
13,34 2
6,66 5
16,66 11
36,67 TOTAL
11 36,67
8 26,66
11 36,67
30 100
Sumber : hasil angket 2009
Universitas Sumatera Utara
Dalam PDI-P, responden yang menjawab memberi kesempatan dengan seluas- luasnya bagi setiap golongan sebesar 13,33 4 orang, memberi pendidikan politik bagi
perempuan agar dapat bersaing sebesar 6,67 3 orang, menghapus diskriminasi gender sebesar 6,67 2 orang. Partai Golkar responden yang menjawab memberi kesempatan
dengan seluas-luasnya bagi setiap golongan sebesar 10 3 orang, memberi pendidikan politik bagi perempuan agar dapat bersaing sebesar 13,33 4 orang, menghapus
diskriminasi gender sebesar 13,33 4 orang. Demokrat responden yang menjawab memberi kesempatan dengan seluas-luasnya bagi setiap golongan sebesar13,34 4
orang, memberi pendidikan politik bagi perempuan agar dapat bersaing sebesar 6,66 2 orang, menghapus diskriminasi gender sebesar 16,66 5 orang.
Dari tabel 4.19 partai Demokrat dan PDI-P paling tinggi memberi kesempatan seluas-luasnya masing-masing sebesar 13,34 4 orang, Golkar sebesar 10 3 orang,
paling tinggi partai Golkar memberikan pendidikan politik sebesar 13,33 4 orang, PDI-P dan Demokrat masing-masing sebesar 6,67 2 orang, paling tinggi partai
Demokrat menghapus diskriminasi sebesar 16,66 5 orang, Golkar sebesar 13,33 4 orang, PDI-P sebesar 6,67 2 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan usaha utama
yang dilakukan oleh partai untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan adalah memberi kesempatan seluas-luasnya bagi perempuan dalam partai politik serta
menghapus diskriminasi. Dari jawaban responden juga dapat ditarik asumsi bahwa permasalahan partisipasi politik perempuan adalah masalah kesempatan dan diskriminasi
gender yang terjadi di partai, mereka merasakan adanya perbedaan hak politik dengan laki-laki, sedangkan untuk pendidikan politik mereka bisa didapatkan di organisasi
Universitas Sumatera Utara
lainnya selain partai politik. Kesempatan terbuka dalam penetapan atau pendaftaran caleg yang selalu memperhatikan keterwakilan perempuan.
4.6. Hambatan Yang Dialami Dan Dihadapi Perempuan Dari Partai