Partai Demokrat Deskripsi Partai

seluruh kegiatan partai, baik dalam kampanye, dan program pemberdayaan. Di dalam pertemuan tingkat pusat partai ini juga pernah melibatkan perempuan, demikian pula dengan kegiatan yang mengharuskan utusan yang hanya I orang, mereka menentukannya melalui rapat terbatas intern partai dan keikutsertaan perempuan juga diperhatikan, serta dalam pengambilan keputusan suara perempuan sama kedudukannya dengan laki-laki, yang artinya ada kebebasan dalam keterlibatan untuk mengeluarkan pendapat. Dari data KPUD Tapanuli Utara, untuk partai PDI-P caleg untuk Dapem 1 sebanyak 2 oarang caleg perempuan dan 11 caleg laki-laki, Dapem 2 sebanyak 5 orang caleg perempuan dan 5 orang caleg laki-laki, untuk Dapem 3 terdapat 2 caleg perempuan dan 5 caleg laki-laki, sehingga terdapat total 30 caleg dari partai PDI-P

4.2.3. Partai Demokrat

4.2.3.1.Sejarah Pendirian Partai Partai Demokrat didirikan atas inisiatif saudara Susilo Bambang Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahan terhormat saudara Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakfl Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Dari perolehan suara dalam pemilihan cawapres dan hasil pooling public yang menunjukkan popularitas yang ada pada diri Susilo Bambang Yudhoyono selanjutnya disebut SBY, beberapa orang terpanggil nuraninya untuk memikirkan bagaimana sosok SBY bisa dibawa menjadi Pemimpin Bangsa dan bukan direncanakan untuk menjadi Wakil Presiden RI tetapi menjadi Presiden RI untuk masa mendatang. Hasilnya adalah beberapa orang diantaranya saudara Vence Rumangkang menyatakan dukungannya untuk mengusung SBY ke kursi Presiden, agar cita-cita tersebut bisa terlaksana, jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik. Perumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan Universitas Sumatera Utara SBY dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya tehnis administrasi dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh saudara Vence Rumangkang. Juga terdapat diskusi-diskusi tentang perlunya berdiri sebuah partai untuk mempromosikan SBY menjadi Presiden, antara lain : Pada tanggal 12 Agustus 2001 pukul 17.00 diadakan rapat yang dipimpin langsung oleh SBY di apartemen Hilton. Rapat tersebut membentuk tim pelaksana yang mengadakan pertemuan secara marathon setiap hari. Tim itu terdiri dari : 1. Vence Rumangkang, 2. Drs. A. Yani Wahid Alm, 3. Achmad Kurnia, 4. Adhiyaksa Dault, SH, 5.Baharuddin Tonti, 6. Shirato Syafei. Di lingkungan kantor Menkopolkampun diadakan diskusi-diskusi untuk pendirian sebuah partai bagi kendaraan politik SBY dipimpin oleh Drs. A. Yani Wachid Almarhum. Pada tanggal 19 Agustus 2001, SBY memimpin langsung pertemuan yang merupakan cikal bakal pendirian dari Partai Demokrat. Dalam pertemuan tersebut, saudara Vence Rumangkang menyatakan bahwa rencana pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan hasilnya akan dilaporkan kepada SBY. Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 2001, saudara Vence Rumangkang yang dibantu oleh saudara Drs. Sutan Bhatoegana berupaya mengumpulkan orang-orang untuk merealisasikan pembentukan sebuah partai politik. Pada akhimya, terbentuklah Tim 9 yang beranggotakan 10 sepuluh orang yang bertugas untuk mematangkan konsep- konsep pendirian sebuah partai politik yakni: 1 Vence Rumangkang; 2 Dr. Ahmad Mubarok, MA.; 3 Drs. A. Yani Wachid almarhum; 4 Prof. Dr. Subur Budhisantoso; 5 Prof. Dr. Irzan Tanjung; 6 RMH. Heroe Syswanto Ns.; 7 Prof. Dr. RF. Saragjh, SH., MH.; 8 Prof. Dardji Darmodihardjo; 9 Prof. Dr. Ir. Rizald Max Rompas; dan 10 Prof. Dr. T Rusli Ramli, MS. Disamping nama- nama tersebut, ada juga beberapa orang Universitas Sumatera Utara yang sekali atau dua kali ikut berdiskusi. Diskusi Finalisasi konsep partai dipimpin oleh Bapak SBY. Untuk menjadi sebuah Partai yang disahkan oleh Undang- Undang Kepartaian dibutuhkan minimal 50 limapuluh orang sebagai pendirinya, tetapi muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang saja, tetapi dilengkapi saja menjadi 99 sembilanpuluh sembilan orang agar ada sambungan makna dengan SBY sebagai penggagas, yakni SBY lahir tanggal 9 bulan 9. Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 lima puluh tiga orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada saudara Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka saudara Vence Rumangkang meminta saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso sebagai Pejabat Ketua Umum dan saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara Umum dijabat oleh saudara Vence Rumangkang. Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh saudara Vence Rumangkang, saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso, saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung, saudara Drs. Sutan Bhatogana MBA, saudara Prof. Dr. Rusli Ramli dan saudara Prof. Dr. RF. Saragih, SH, MH dan diterima oleh Ka SUBDIT Pendaftaran Departemen Kehakiman dan HAM. Kemudian Universitas Sumatera Utara pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001 Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang Partai Demokrat. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center JHCC, Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional Rakemas Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah DPD dan Dewan Pimpinan Cabang DPC seluruh Indonesia. Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART. Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan ADART yang pertama sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai Persyaratan berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, ADART Partai Demokrat sudah bersifat tetap dan mengikat hingga ada perubahan oleh forum Kongres ini. 4.2.3.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi partai Demokrat terdiri dari tingkat pusat Porvinsi yang disebut dengan Dewan Pimpinan Pusat, tingkat Kabupaten disebut Dewan Pimpinan Cabang, tingkat Kecamatan dan Desa atau Kelurahan disebut Dewan Pimpinan anak cabang dan Dewan Pimpinan Ranting dan terdapat juga pengurus untuk Perwakilan Universitas Sumatera Utara Dewan Pimpinan Anak ranting. Wewenang dan kewajiban Dewan Pimpinan Pusat adalah badan pelaksanaan tertinggi partai yang kepengurusannya bersifat kolektif yang berwenang menentukan kebijakan tingkat Nasional sesuai dengan ADART, keputusan Kongres, Rapat Tingkat Nasional serta peraturan partai lainnya. Mengesahkan komposisi personalia Dewan Pimpinan Daerah, membentuk badan kehormatan partai, Dewan Pakar Partai dan lembaga-lembaga yang dipandang perlu, dan berkewajiban melaksanakan ketentuan dan kebijakan sesuai ADART, keputusan kongres rapat tingkat Nasional dan peraturan lainnya, memberikan pertanggung jawaban pada kongres. Begitu juga wewenang dan kewajiban dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang, Dewan Pimpinan Ranting, dan dewan Pimpinan Anak Ranting yang masing-masing bertanggung jawab ke Dewan diatasnya. 4.2.3.3. Aktifitas Partai Aktifitas partai mengusahakan terlaksananya usaha-usaha partai di daerah yang bersangkutan, menjalankan keputusan-keputusan dan garis-garis kebijakan partai atau instruksinstruksi yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah; dan menjalankan Keputusan Musyawarah Cabang. Memberikan petunjuk-petunjuk kepada anak cabang partai di tingkat kecamatan dan pimpinan ranting partai tingkat Kecamatan dan Pimpinan Ranting di Tingkat KelurahanDesa di dalam daerah yang bersangkutan dalam melaksanakan keputusan-keputusan garis-garis kebijakan partai serta ketentuan-ketentuan partai, memberikan arahan atas kegiatan-kegiatan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatanKota, menyiapkan laporan lengkap kepada Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah Mengenai perkembangan partai di daerahnya, fakta-fakta dan data perkembangan politik dan lain di daerahnya. Universitas Sumatera Utara 4.2.3.4. Posisi Perempuan Dalam Partai Dalam kepengurusan partai DemokratDewan Pimpinan Cabang Kabupaten Tapanuli Utara. Terdapat 41 orang pengurus, diantaranya 12 orang pengurus perempuan dan 29 pengurus laki-laki, terdapat 3 wakil-wakil ketua, 5 wakil sekretaris dan 4 wakil bendahara. Dengan jumlah pengurus perempuan yag cukup banyak aktifitas pengurus perempuan di kantor sering dilakukan oleh pengurus partai, jika ada pertemuan tingkat pusat selalu memperhatikan keikutsertaan perempuan, hal ini berhubungan dengan pelatihan-pelatihan keorganisasian yang dilakukan partai Demokrat, termasuk pengutusan perwakilan untuk kegiatan-kegiatan partai yang lain selalu ditentukan oleh rapat intern partai dan mendapatkan keputusan kolektif partai. Dari data KPUD yang diperoleh diketahui caleg perempuan untuk partai Demokrat hanya 1 orang untuk Dapem 1 dari 26 total caleg yang terdaftar secara resmi.

4.3. Gambaran Responden

Dokumen yang terkait

Partisipasi Politik Elit Politik Perempuan di DPC Partai Demokrat Pematangsiantar (Studi Kasus Pada Pemilihan Umum 2009)

1 45 71

UPAYA PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK DAN PEMILU 2004 (Studi pada DPC PKB Kabupaten Bangkalan)

0 3 1

PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (Studi pada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ngawi)

1 19 2

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF KABUPATEN CIANJUR: Studi Deskriptif Tentang Pendidikan Politik Bagi Kader Perempuan di Partai Politik.

1 1 63

Partisipasi dan Akuntabilitas partai politik.

0 1 68

ANALISA GENDER DALAM PENGELOLAAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anggota Partai Politik dan Partai Politik Peserta Pemilu 2014).

0 0 16

Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

0 0 15

PARTISIPASI PURNAWIRAWAN TNI DALAM PARTAI POLITIK : Studi Deskriptif Tentang Partisipasi Dan Adaptasi Puruawirawan TNI Dalam Partai Politik Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 110