4.1.2.4. Posisi Perempuan Dalam Partai Dari data sekunder yang diperoleh, diketahui terdapat 36 pengurus partai DPD II
Partai Golkar Kab. Tapanuli Utara dengan jumlah 28 pengurus laki-laki dan 8 pengurus perempuan, 1 orang menjabat wakil ketua bidang permpuan, 3 wakil sekretaris, 1 wakil
bendahara, dan 3 bagian pengurus OKK, bagian perempuan data lamiran L-3. Keseluruhan aktifitas partai melibatkan seluruh pengurus partai tidak ada pembatasan,
tetapi diakui juga bahwa untuk perwakilan pengurus untuk pertemuan tingkat pusat memang masih mengutamakan laki-laki, tetapi belakangan ini sudah mulai diadakan
program partai yaitu peningkatan kompentensi organisasi dan pengkaderan yang dikhususkan untuk perempuan yang dilaksanakan wakil ketua bidang pemberdayaan
wanita dan telah menjadi agenda tetap partai. Dalam mengirimkan utusan dalam kegiatan- kegiatan lain seperti acara debat memang masih mengutamakan laki-laki, tetapi jika ada
rapat dalam pengamblan keputusan secara kolektif partisipasi perempuan harus dilibatkan sesuai dengan kapasitas mereka, sebagai pengurus, karena suara mereka juga menentukan
kebijakan partai kedepan. Dari data yang diperoleh dari KPUD Tapanuli Utara diketahui untuk partai Golkar
Dapem 1 terdapat 3 caleg perempuan, dan 3 caleg laki-laki, untuk Dapem 2 terdapat 1 caleg perempuan, dan 4 caleg laki-laki, untuk Dapem 3 terdapat 2 caleg perempuan dan 2
caleg laki-laki, sehingga keseluruhannya terdapat 6 caleg perempuan dari total 17 caleg yang terdaftar.
4.2.2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P
4.2.2.1. Sejarah Pendirian Partai
Universitas Sumatera Utara
Ketua umum pada Partai PDI-P adalah Megawati Soekarnoputri sejak tahun 1999 dan sekretaris Jendrelnya adalah Pramono Anung. Partai Golkar didirikan pada tanggal 10
January tahun 1973, yang berkantor pusat di Jakarta. Yang menjadi Ideologi dari Partai Golkar ini berdasarkan Marhaenisme. Kursi di DPR 109 dari 650 kursi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Hasil dari
peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai
Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya dikenal diseluruh Indonesia.
Setelah dibukanya kehidupan kepartaian politik oleh Presiden Habibie, untuk menyongsong Pemilu 1999, PDI-P didirikan. Dalam Pemilu ini, PDI-P memperoleh
peringkat pertama untuk suara DPR dengan memperoleh 151 kursi. Walaupun demikian, PDI-P gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan, karena kalah voting dalam
Sidang Umum MPR 1999 dari Abdurrahman Wahid, dan oleh karenanya Megawati menduduki kursi wakil presiden. Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden
pada tahun 2001, PDI-P berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden. Dalam Pemilu Legislatif 2004, perolehan suara PDI-P turun ke peringkat kedua,
dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, PDI-P kembali mencalonkan Megawati sebagai calon presiden, berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi sebagai calon wakil
presiden. Kongres I PDI-P berlangsung di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2000.
Universitas Sumatera Utara
Kongres II PDI-P Pada 28 Maret 2005, Kongres II PDI-P dibuka di Sanur, Bali, di tengah aksi
sekelompok kader yang meminta reformasi di dalam tubuh PDI-P dan terkumpul dalam Gerakan Pembaruan PDI-P. Kongres ditutup pada 31 Maret, dua hari lebih cepat dari
yang direncanakan, dengan terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri secara aklamasi oleh sekitar 1.000 utusan PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia sebagai Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan periode 2005-2010 beserta sejumlah pengurus lainnya. Sadar akan tuntutan proses regenerasi kepemimpinan dalam tubuh Partai,
Megawati menunjuk Pramono Anung Wibowo, seorang politisi muda, sebagai Sekretaris Jenderal. Sedangkan Guruh Sukarnoputra, adik Megawati, yang sebelumnya ikut dalam
bursa calon Ketua Umum, terpilih sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. 4.2.2.2. Struktur Partai
Struktur organisasi partai PDI-P terdiri dari tingkat pusat Porvinsi, tingkat Kabupaten, tingkat Kecamatan dan Desa atau Kelurahan. Keseluruhannya masing-masing
dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Propinsi, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan anak cabang dan Dewan Pimpinan Ranting dan
terdapat juga pengurus untuk Perwakilan dalam negeri. Dewan Pimpian Pusat adalah pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif yang berwenang
menentukan kebijakan Tingkat Nasional sesuai dengan ADART. Keputusan Musyawarah Nasional, Musyawarah Luar Biasa Rapat Pimpinan Nasional, pengesahan
pengurus personalia Dewan Pimpinan Daerah Propinsi, penentuan sanksi dan penghargaan sesuai dengan ADART partai. Dewan Pimpinan Pusat bertanggungjawab
pada Musyawarah Nasional yang diikuti perwakilan Daerah seluruh Propinsi.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3. Aktifitas Partai Aktifitas partai PDI-P berusaha meningkatka konsolidasi dan peningkatan kinerja
partai, melaksanakan program ekonomi rakyat yang menyentuh perekonomian rakyat kecil, menyukseskan pemilu dan meningkatkan kinerja pengurus serta memperlebar
konsilidasi demi memperluas basis massa. Memperkokoh kesetiaan Partai PDI-P pada Pancasila dan UUD 45 serta menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatua Republik
Indonesia, mengembangkan wawasan nusantara dan pengetahuan organisasi dan berpolitik serta etika dan moral.
Pengembangan sistem kepartaian dan perwakilan seluruh golongan masyarakat, perlindungan hak dan perwujudan masyarakat yang adil dan sejahtera serta tetap
mengutamakan sikap Nasionalis dan kebanggaan terhadap negara Indonesia. Selain itu upaya penyelesaian dan pengentasan kemiskinanjuga menjadi sorotan partai sejak partai
ini didirikan, hal ini juga yang membuat partai ini dikenal sebagai partai wong cilik, yang artinya partai ini selalu memperhatikan nasib masyarakat kacil.
4.2.2.4. Posisi Perempuan di dalam Partai Secara umum posisi perempuan di partai cukup baik dan memadai terutama pada
pengurus tingkat pusat DPP di Kab. Tapanuli Utara sendiri terdapat 15 pengurus partai Dewan Pimpinan Cabang PDI-P yang terdiri dari 12 laki-laki dan hanya 3 orang pengurus
perempuan. Mereka diantaranya adalah wakil ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesra, dan Bendahara.
Berbeda dengan pengurus partai lain, PDI-P merupakan partai yang paling sedikit pengurusnya, walaupun hanya 3 orang, ketiga pengurus perempuan ini sangat aktif dalam
Universitas Sumatera Utara
seluruh kegiatan partai, baik dalam kampanye, dan program pemberdayaan. Di dalam pertemuan tingkat pusat partai ini juga pernah melibatkan perempuan, demikian pula
dengan kegiatan yang mengharuskan utusan yang hanya I orang, mereka menentukannya melalui rapat terbatas intern partai dan keikutsertaan perempuan juga diperhatikan, serta
dalam pengambilan keputusan suara perempuan sama kedudukannya dengan laki-laki, yang artinya ada kebebasan dalam keterlibatan untuk mengeluarkan pendapat.
Dari data KPUD Tapanuli Utara, untuk partai PDI-P caleg untuk Dapem 1 sebanyak 2 oarang caleg perempuan dan 11 caleg laki-laki, Dapem 2 sebanyak 5 orang
caleg perempuan dan 5 orang caleg laki-laki, untuk Dapem 3 terdapat 2 caleg perempuan dan 5 caleg laki-laki, sehingga terdapat total 30 caleg dari partai PDI-P
4.2.3. Partai Demokrat