3.6.4. Pengamatan
Setelah 35 hari perlakuan, masing-masing hewan coba dikorbankan dengan cara dislokasi leher dan selanjutnya dibedah. Selanjutnya dilakukan pengamatan
sebagai berikut :
3.6.4.1. Pengambilan sekresi cauda epididimis
Untuk mendapatkan sperma di dalam sekresi cauda epididimis dilakukan menurut Soehadi dan Arsyad 1983 sebagai berikut: Setelah 35 hari perlakuan, masing-
masing hewan percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi leher dan selanjutnya dibedah. Kemudian organ testis beserta epididimis sebelah kanan diambil dan
diletakkan ke dalam cawan petri yang berisi NaCl 0,9 . Di bawah mikroskop bedah dengan pembesaran 400 kali cauda epididimis dipisahkan dengan cara
memotong bagian proximal corpus epididimis dan bagian distal vas deferens. Selanjutnya cauda epididimis dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berisi 1 ml NaCl
0,9 , kemudian bagian proximal cauda dipotong sedikit dengan gunting lalu cauda ditekan dengan perlahan hingga sekresi cairan epididimis keluar dan tersuspensi
dengan NaCl 0,9 . Suspensi sperma dari cauda epididimis yang telah diperoleh dapat digunakan untuk pengamatan yang meliputi: jumlah, morfologi, dan motilitas
sperma.
Universitas Sumatera Utara
3.6.4.2. Pengamatan sperma
Pengamatan sperma dilakukan sebagai berikut : Suspensi sperma yang telah diperoleh terlebih dahulu dihomogenkan. Selanjutnya
diambil sebanyak 10 µl sampel dan dimasukkan ke dalam kotak-kotak hemositometer Improved Neubauer serta ditutup dengan kaca penutup. Di bawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali, hemositometer diletakkan dan dihitung jumlah sperma pada kotakbidang A,B,C,D, dan E. Hasil perhitungan jumlah
sperma kemudian dimasukkan ke dalam rumus penentuan jumlah spermaml suspensi sekresi cauda epididimis sebagai berikut:
dimana N = jumlah sperma yang dihitung pada kotak A,B,C,D,dan E.
Gambar 5. Kamar Hitung Improved Neubauer Zaneveld et al., 1986
Jumlah sperma = N 2 x 10
5
sperma ml suspensi
Universitas Sumatera Utara
3.6.4.3. Morfologi sperma
Untuk menentukan morfologi sperma, diambil sperma dari cauda epididimis tersebut di atas dan dibuat sediaan hapus pada kaca objek, dikeringkan. Kemudian
diberi alkohol 70 selama 15 menit, dikeringkan dan diberi perwarnaan Giemsa selama 15 menit. Setelah itu dibilas dengan air kran dan dikeringkan. Kemudian
dengan mikroskop cahaya dihitung dengan jumlah 100 sperma, ditentukan persentasi sperma yang normal dan abnormal. Untuk mendapatkan hasil akhirnya,
jumlah persentase sperma yang normal kiri dan kanan cauda epididimis dijumlah
kemudian diambil rata-ratanya.
3.6.4.4. Motilitas sperma