testosteron yang dibutuhkan untuk perkembangan sel spermatogenik akan terhambat. Sesuai dengan pendapat Aitken dan Roman 2008, bahwa
spermatogenesis dan steroidogenesis sel Leydig testosteron sangat rentan terhadap stres oksidatif.
4.2.2. Morfologi Sperma
Pemberian vitamin E dapat meningkatkan persentase morfologi normal sperma. Ini terlihat pada kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal tambah
vitamin E dimana morfologi normal spermanya lebih tinggi dibanding kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal tambah air. Dalam hal ini vitamin E dapat
mencegah stres oksidatif yang ditimbulkan oleh latihan fisik maksimal. Mishra dan Acharya 2004 mendapati pemberian vitamin E 100mgkg BB pada mencit
setelah dipaparkan plumbum asetat selama 30 hari dapat meningkatkan persentase morfologi sperma yang normal dan sekaligus peningkatan jumlah
sperma. Wang et al. 2007 menemukan adanya peningkatan morfologi normal sperma pada tikus yang mengalami stres oksidatif akibat trauma medula spinalis
yang dikuti dengan peningkatan jumlah dan motilitas sperma setelah pemberian vitamin E.
Morfologi normal sperma paling tinggi didapatkan pada kelompok kontrol, berbeda nyata dengan kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal tambah air
dan kelompok yang mendapatkan vitamin E selama 35 hari dan berbeda tidak nyata dengan kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal dan kelompok
yang mendapat vitamin E mulai hari ke-21-35. Hal ini mungkin karena radikal
Universitas Sumatera Utara
bebas yang dihasilkan dalam metabolisme tubuh normal tidak sampai mempengaruhi abnormalitas morfologi sperma. Karena abnormalitas morfologi
sperma tidak saja disebabkan oleh radikal bebas yang banyak, tetapi juga disebabkan oleh kurangnya kandungan hormon Follicle Stimulating Hormone
FSH dan Luteinizing Hormone LH di dalam testis. Yavetz et al., 2001 menyatakan bahwa, serum gonadotropins yakni FSH and LH berkorelasi nyata
dengan laju morfologi normal sperma. Morfologi normal sperma paling rendah didapatkan pada kelompok yang
mendapat vitamin E selama 35 hari, berbeda nyata dengan kelompok kontrol, kelompok yang hanya mendapat latihan fisik maksimal, dan kelompok yang
mendapat vitamin E mulai hari ke-21-35 dan berbeda tidak nyata dengan kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal tambah air. Hal ini kemungkinan
karena radikal bebas dari latihan fisik maksimal lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan vitamin E sebagai antioksidan. Radikal bebas atau stres
oksidatif yang ditimbulkannya meningkatkan kerusakan morfologi sperma mencit. Seperti yang dijelaskan oleh Pasqualotto et al., 2000 bahwa, morfologi,
konsentrasi, dan motilitas sperma secara signifikan berkurang akibat pengaruh stres oksidatif atau ROS Reactive Oxygen Species.
4.2.3. Motilitas Sperma