BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi FMIPA USU, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Biokomia FK USU mulai dari Juli-September 2010.
3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel independen
a. Latihan fisik maksimal b. Vitamin E
3.2.2. Variabel dependen
a. Jumlah sperma b. Morfologi sperma
c. Motilitas sperma d. Kadar malondialdehyde MDA di dalam testis
3.3. Definisi operasional
a. Latihan fisik maksimal: aktivitas fisik yaitu berenang sampai kelelahan. b. Vitamin E: 2 mg
α-tokoferol asetat dalam 0,5 ml larutan. c. Jumlah sperma: banyaknya sperma yang diperoleh dari cauda epididimis
dalam 1 ml suspensi.
24
Universitas Sumatera Utara
d. Morfologi sperma normal dan abnormal yang diperoleh dari cauda epididimis:
1. Morfologi sperma normal yaitu mempunyai bentuk kepala seperti kait pancing dan ekor panjang lurus.
2. Morfologi sperma abnormal mempunyai bentuk kepala tidak beraturan, dapat berbentuk seperti pisang, atau tidak beraturan
amorphous, atau terlalu bengkok, dan ekornya tidak lurus bahkan tidak berekor, atau hanya terdapat ekornya saja tanpa kepala
Hayati et al., 2005. e. Motilitas sperma: gerakan sperma diamati dan dikategorikan sebagai
berikut: A. Jika sperma bergerak cepat dan lurus ke depan gerak maju sangat
baik B. Jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus
gerak lemah C. Jika tidak bergerak maju
D. Jika sperma tidak bergerak Motilitas dikatakan normal jika kategori A
≥ 25 atau kategori A + B 50 Hayati et al., 2005.
f. Kadar malondialdehyde MDA dalam testis : kadar MDA µM dalam 1
ml suspensi jaringan testis.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bahan dan Alat Penelitian 3.4.1. Bahan penelitian
Bahan biologis. Bahan biologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan Mus musculus L. strain DD Webster dewasa fertil berumur ± 3
bulan dengan berat badan 25-35 gram yang diperoleh dari FMIPA Biologi Universitas Sumatera Utara. Jumlah hewan uji perkelompok ditentukan dengan
rumus t-1 n-1 ≥ 15. Jika t adalah jumlah perlakuan dalam penelitian ini ada 5
kelompok perlakuan dan n adalah jumlah ulangan perkelompok, maka jumlah n yang diharapkan teoritis adalah 5 Federer, 1963. Sehingga jumlah keseluruhan
hewan coba yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 ekor yang dipilih dari hasil perbanyakan untuk keperluan penelitian.
Bahan kimia. Bahan kimia yang dipakai adalah vitamin E cair dl- α-tokoferol
asetat, produksi Merck, Germany, NaCl 0,9 , alkohol 70 , larutan Giemsa, larutan buffer phosphate, Thiobarbituric acid, Tetramethoxypropane 99, Acetic
acid glacial, larutan NaOH, aquadest.
3.4.2. Peralatan utama penelitian
Alat utama yang digunakan dalam penelitian antara lain: jarum oval Gavage, spuit 1 ml, bak bedah dan dissecting set, gelas arloji, cawan petri, batang
pengaduk, timbangan, vortex mixer, sentrifuge, spektrofotometer, labu ukur, labu Erlenmeyer, kamar hitung Improved Neubauer dan mikroskop cahaya.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Disain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang didisain mengikuti Rancangan Acak Lengkap RAL. Penelitian ini terdiri atas 5 kelompok
perlakuan, yaitu: a Kelompok I P0 = terdiri dari 5 ekor mencit jantan dewasa yang tidak
diberi perlakuan kelompok kontrol. b Kelompok II P1 = terdiri dari 5 ekor mencit jantan dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal setiap hari selama 35 hari. c Kelompok III P2 = terdiri dari 5 ekor mencit jantan dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal dan aquadest 0,5 mlhari per oral selama 35 hari. d Kelompok IV P3 = terdiri dari 5 ekor mencit jantan dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal setiap hari selama 20 hari pertama, kemudian 15 hari berikutnya diberikan latihan fisik maksimal dan vitamin E 2mghari
per oral setiap hari. e Kelompok V P4 = terdiri dari 5 ekor mencit jantan dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal dan vitamin E 2mghari per oral setiap hari selama 35 hari.
Mencit ditempatkan ke dalam kelompok secara random.
Universitas Sumatera Utara
P4 P3
P2 P1
P0
0 20 35 hari
Gambar 4. Bagan Kelompok Perlakuan. P0=kelompok kontrol; P1=kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal selama 35 hari; P2=kelompok
yang mendapat latihan fisik maksimal dan aquadest selama 35 hari; P3=kelompok yang mendapat latihan fisik maksimal selama 20 hari,
selanjutnya mulai hari ke-21 sampai 35 mendapat latihan fisik maksimal dan vitamin E; P4= kelompok yang mendapat latihan fisik
maksimal dan vitamin E selama 35 hari
3.6. Pelaksanaan Penelitian