BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelapa sawit adalah tanaman yang tumbuh dengan baik didaerah beriklim tropik,. Sejak tahun 1977-1978 pemerintah Indonesia bertekad mengubah situasi
tersebut dengan mengembangkan pola perkebunan rakyat. Salah satu hasil proses minyak kelapa sawit adalah minyak ampas inti kelapa sawit Palm Kernel Expeller.
Minyak inti sawit merupakan salah satu bahan baku untuk industri pangan dan non pangan, sehingga dengan demikian mutunya sangat perlu diketahui ualitasnya dan
harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Maka perlu dilakukan suatu analisa yang bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak inti sawit sebagai barang komoditi
dalam dunia perdagangan minyak sawit. Untuk kebutuhan bahan pangan tentunya tuntutan syarat mutu minyak inti sawit
harus lebih ketat dibandingkan dengan bahan baku non pangan. Tinggi ataupun rendahnya mutu minyak inti sawit ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain sifat
pohon induknya, penanganan pasca panen atau kesalahan proses dan pengangkutannya. Secra umum kita dapat menentukan kriteria mutu minyak inti sawit dengan beberapa
parameter yaitu : Asam Lemak Bebas, Bilangan Iodium, Kadar Air dan Kadar Kotoran. Apabila terdapat konsentrasi Asam Lemak Bebas yang tinggi maka akan
mengakibatkan rendemen yang terdapat pada minyak kelapa sawit akan menurun sehingga dapat menurunkan kualitas dari minyak tersebut. Asam Lemak Bebas dapat
terbentuk pada proses hidrolisis minyak dimana reaksi ini dipercepat dengan adanya air,
Universitas Sumatera Utara
asam dan enzim – enzim yang akan menghasilkan gliserol dan Asam Lemak, oleh karena itu penentuan kadar air dan kndungan asam lemak didalam analisis minyak inti
sawit merupakan bagian yang sangat penting agar kita dapat mengetahui kualitas dari minyak tersebut.
Sedangkan bilangan Iodium dapat menunjukkan derajat kejenuhan dari minyak inti sawit dan kemantapan minyak sawit harus dijaga dengan cara membuang pengotor
yang terkandung didalam minyak inti sawit, dengan begitu mutu dan daya tahan minyak inti sawit akan tetap terjaga dengan baik.
1.2. Permasalahan